Perilaku Konsumen URAIAN TEORITIS

usaha perusahaan untuk mempromosikan produk yang ditawarkan, karena secara tidak langsung akan berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan.

C. Perilaku Konsumen

Tujuan utama pemasaran adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini sangat beragam, oleh karenanya pemasaran harus memenuhi kebutuhan konsumen tersebut dengan menciptakan produk atau jasa yang sesuai kebutuhan konsumen. Untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka produsen harus mempelajari perilaku konsumen. Hal inilah yang menyebabkan mengapa perusahaan atau organisasi perlu mempelajari perilaku konsumen dalam kegiatan pemasarannya. Ada beberapa defenisi mengenai perilaku konsumen yang dikamukakan oleh beberapa ahli. Menurut Engel, et.al dalam Hurriyati 2005:67 mendefinisi perilaku konsumen adalah sebagai tindakan langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Shiffman dan Kanuk dalam Anoraga 2004:223 Mowen dalam Hurriyati 2005:67, perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolahan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman, serta ide-ide. Menurut Loudon dan Bitta dalam Hurriyati 2005:67, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas Universitas Sumatera Utara individu untuk mengevaluasi, memperolah, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Berdasarkan pengertian-pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan diatas, maka perilaku konsumen merupakan suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan untuk membeli sampai untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Pemahaman perilaku konsumen ini juga meliputi pertanyaan-pertanyaan seperti : apa yang dibeli, siapa yang membeli, bagaimana mereka membeli, dalam kondisi seperti apa, dan mengapa mereka membeli. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen mengacu pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam usaha memperoleh serta menggunakan barang dan jasa dengan harapan dapat memuaskan mereka. Kotler dalam Simamora 2004:6 menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan psikologis. Sebagian besar faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, namun harus tetap diperhitungkan. 1. Faktor Kebudayaan Faktor budaya berpengaruh luas dalam tingkah laku konsumen. Faktor-faktor kebudayaan terdiri dari : a. Budaya adalah keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Sub-budaya. Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompk sub-budaya yang lebih kecil, yang merupakan indetifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Kelompok su-budaya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu kelompok yang relative homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. 2. Faktor Sosial Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-fakto sosial, diantaranya a. Kelompok Referensi, adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung sikap dan perilaku seseorang. b. Keluarga. Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat atas perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. c. Peran dan Status. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peran dan status. Sebuah peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan oleh seorang menurut orang-orang yang ada di sekitarnya. Setiap peran membawa suatu status yang akan mempengaruhi perilaku membeli konsumen. 3. Faktor Pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian, seperti : Universitas Sumatera Utara a. Usia dan Tahap Daur Hidup. Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi berhubungan dengan usia. Konsumsi pembelian juga dibentuk berdasarkan tahap daur hidup seseorang. b. Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan atau jabatan yang memiliki kecendrungan minat diatas rata-rata dalam produk jasa mereka. c. Keadaan Ekonomi. Situasi ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan prodok. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan kekayaan, kemampuan meminjam, dan sikapnya atas pengeluaran lawan menabung. d. Gaya Hidup, adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan e. Kepribadian dan Konsep Diri. Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan mempengaruhi perilaku membelinya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologi yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relative tetap dan bertahan lama terhadap leingkungannya. Konsep kepribadian adalah konsep diri atau citra diri yang merupakan gambaran mental tentang diri seseorang. 4. Faktor Psikologis Pilihan membeli seseorang juga dipengaruhi oleh empat factor psikologis utama, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Motivasi. Seseorang mempunyai beberapa kebutuhan pada suatu waktu. Namun kebutuhan tersebut tidak cukup kuat untuk mendorong seseorang supaya bertindak pada suatu waktu. Suatu kebutuhan berubah menjadi dorongan bila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas yang mencukupi. Motif atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat menekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan. b. Persepsi. Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu tindakan. Bagaimana seseorang bertindak adalah dipengaruhi oleh persepsinya atas situasi yang dihadapinya. c. Pengetahuan. Sewkatu seseorang bertindak, mereka belajar. Pengatahuan menggambarkan perubahan dalam perilaku seorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. d. Kepercayaan dan Sikap. Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli mereka. Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki oleh seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional, dan kecendrungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang bertahan selama waktu tertentu.

D. Persepsi Konsumen