Analisa Variabel Suku Bunga Kredit Modal Kerja Analisa Deskriptif Posisi Kredit Modal Kerja

67 Gambar tersebut menjelaskan perkembangan DPK pada tahun 2006 bank mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat terlihat meningkatnya jumlah simpanan sebesar hampir 13 dari tahun 2005 menjadi sebesar Rp 13.151.940 juta pada tahun 2006. Kenaikan terbesar berasal dari kenaikan deposito sebesar Rp 1.769.071 juta, giro meningkat sebesar Rp 628.810 juta, sedangkan tabungan sebesar Rp. 515.257 juta. Sedangkan pada bulan Juli 2007 meningkat sebesar 13 Meningkatnya sumber dana Tabungan dan deposito ini sesuai dengan strategi Bank untuk berkonsentrasi pada pengembangan pemasaran produk dana Tabungan dan Giro dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip KYC Know Your Customer. Sedangkan pada bulan Juli 2008 kredit meningkat 13,1 atau sekitar Rp 12 triliun. Dan meningkat pula pada Januari 2009 sebesar 13,3 atau sekitar Rp 234.573 triliun.

c. Analisa Variabel Suku Bunga Kredit Modal Kerja

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar borrower atas pinjaman yang diterima lender atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menabung. Berikut adalah perkembangan suku bunga kredit modal kerja 68 Gambar 4.3 Suku bunga KMK Dari gambar terlihat hampir mencapai titik 16, tingginya tingkat suku bunga ini dikarenakan tingginya inflasi yang terjadi pada tahun ini. Karena dengan tingginya inflasi akan berdampak pada tingginya suku bunga pinjaman. Terutama pada komoditas pertanian. Walaupun kita mampu mengurangi impor, namun tingkat produksi masih fluktuatif. Secara kuantitas impor padi, gula, kedelai, dan daging masing-masing 11,23, 64,86, 37,48, 29,09 dari kebutuhan. Sehingga masing – masing kuantitas tersebut akan mengurangi kebutuhan dalam negeri. Dengan melihat perkembangan yang ada, serta melihat prospek inflasi di bulan-bulan mendatang, Bank Indonesia secara bertahap mulai menurunkan suku bunga acuannya. Pada akhir bulan Maret 2009, suku bunga Bank Indonesia mencapai 7,75, menurun dari level tertingginya sebesar 9,50 pada bulan November 2009. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Ja n -0 6 M e i- 6 S e p -0 6 Ja n -0 7 M e i- 7 S e p -0 7 Ja n -0 8 M e i- 8 S e p -0 8 Ja n -0 9 M e i- 9 S e p -0 9 suku_bunga suku_bunga 69

d. Analisa Deskriptif Posisi Kredit Modal Kerja

Jumlah posisi kredit modal kerja KMK Bank Persero terdiri dari Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Ekspor Indonesia, Bank BTN, dan Bank BRI. Dimana jumlah tersebut terdiri dari jumlah kredit pertanian, kredit pertambangan, kredit perindustrian, kredit perdagangan, kredit jasa- jasa listrik, konstruksi, pengangkutan, jasa dunia usaha, jasa sosial masyarakat. Berikut adalah gambar posisi kredit modal kerja pada Bank Persero Gambar 4.4 Posisi Kredit KMK Dari gambar tersebut terlihat terlihat posisi kredit kian lama kian meningkat secara bertahap. Kredit yang disalurkan ke sektor industri cenderung terus menurun setidaknya sejak 2003. Pada 2003 porsi kredit yang mengalir ke sektor industri mencapai 28,2 persen, yang tertinggi dibanding sektor lainnya. 10,8 11 11,2 11,4 11,6 11,8 12 12,2 12,4 12,6 Ja n -0 6 M e i- 6 S e p -0 6 Ja n -0 7 M e i- 7 S e p -0 7 Ja n -0 8 M e i- 8 S e p -0 8 Ja n -0 9 M e i- 9 S e p -0 9 posisi_kredit posisi_kredit 70 Pada tahun-tahun berikutnya angka ini terus mengalami penurunan. Pada 2004 porsinya turun menjadi 25,8 persen. Pada 2006 turun menjadi 22,9 persen. Pada 2007 angkanya menjadi 20,3 persen. Sejak tahun 2007, posisi kredit yang disalurkan ke sektor industri sudah terlampaui oleh sektor jasa. Pada 2009, sampai bulan Oktober posisi kredit yang disalurkan ke sektor industri sekitar Rp 238 triliun. Ini berarti hanya 16,6 persen dari total kredit yang mencapai sekitar Rp 1.438 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan sektor perdagangan dan jasa yang masing-masing mencapai 19,8 persen dan 22,4 persen. Dari aspek pertumbuhan, penyaluran kredit secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 10,5 persen pada Oktober 2009 dibandingkan dengan Oktober 2008. Sektor industri merupakan satu-satunya sektor yang mengalami kontraksi penyaluran kredit. Kontraksi yang terjadi juga cukup dalam, mencapai 11,6 persen. Jika dilihat lebih jauh berdasarkan jenis penggunaan, kontraksi penyaluran kredit ke sektor industri terjadi pada segmen kredit investasi dan segmen kredit modal kerja. Pada segmen kredit investasi, sektor industri lagi-lagi merupakan satu-satunya sektor yang masih mengalami kontraksi penyaluran kredit pada Oktober 2009 minus 2,2 persen. Pada segmen kredit modal kerja, memang banyak sektor yang mengalami kontraksi dan hanya sektor perdagangan dan jasa yang tidak tumbuh negatif. 71 Namun, kontraksi yang dialami oleh sektor industri tetap yang paling dalam, mencapai minus 14,1 persen. Penyaluran kredit ke sektor industri didominasi oleh tiga kelompok bank: bank persero, bank swasta nasional, dan bank asing-campuran. Penyaluran kredit dari kelompok bank pemerintah daerah dan bank perkreditan rakyat tidak signifikan karena gabungan ketiga bank tersebut di atas sudah menyumbang porsi sebesar 99,3 persen. Pada periode 2004-2008, porsi penyaluran kredit yang dilakukan oleh kelompok bank persero cenderung menurun. Sementara porsi kontribusi yang diberikan oleh kelompok bank swasta nasional cenderung meningkat Tabel 2. Pada 2009, sampai bulan Oktober ada peningkatan peran dijalankan oleh kelompok bank persero dengan mengambil sekitar 3 persen porsi kredit sektor industri dari kelompok bank asing-campuran. Pada periode tersebut, penyaluran kredit ke sektor industri yang dilakukan kelompok bank asing- campuran memang mengalami kontraksi cukup dalam, sebesar minus 24,3 persen.

2. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Deposito Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, KC Balai Kota Medan

6 82 67

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige

2 48 98

Analisis pengaruh tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, tingkat suku bunga kredit modal kerja terhadap posisi kredit modal kerja : studi kasus pada kelompok bank diperbankan indonesia

0 3 129

Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan Return On Asset dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar tehadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007-2012)

1 30 151

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Volume Penyaluran Kredit Pada Bank Danamon Tbk

1 13 164

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN, INFLASI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK UMUM PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN, INFLASI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK UMUM PERIODE 2004-2011.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

0 0 98

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

0 0 101

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

0 0 22

ANALISA RISIKO KREDIT MODAL KERJA DITINJAU DARI SUKU BUNGA DAN JENIS JAMINAN KREDIT

0 0 113