43
dan LDR ternyata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan
dibandingkan dengan faktor eksternal yaitu tingkat inflasi yang hanya mampu mempengaruhi secara signifikan pada tingkat suku bunga deposito
berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan Bank Umum di Indonesia selama periode yang ditentukan dalam peneitian.
5. Menurut Rian Wahyudi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis Hipotesis yang digunakan yaitu analisis korelasi sederhana, analisis
koefisien determinasi, dan analisis regresi sederhana. Dari hasil penelitian didapat bahwa jumlah dana pihak ketiga diperoleh kenaikan sebesar
Rp3.545.056.106,- atau meningkat sebesar 34,04 dari bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah kredit yang diberikan mencapai pada angka tertinggi
dimana jumlah pemberian kredit meningkat sebesar 11,74 atau naik sebesar Rp 4.726.667.184 dari bulan sebelumnya. Hasil analisis korelasi
sederhana menunjukan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat dan positif antara jumlah dana pihak ketiga dengan pemberian kredit karena
memiliki koefisien korelasi sebesar 0,8929789 sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 79,74, berarti kontribusi peningkatan jumlah
dana pihak ketiga menyebabkan peningkatan pemberian kredit sebesar 79,74 dan sisanya berasal dari faktor lain diluar dana pihak ketiga. Hasil
analisis regresi sederhana menunjukan persamaan regresi, yaitu Y = 27404686,92 + 0,3035097X. Dana pihak ketiga memiliki pengaruh
44
signifikan terhadap pemberian kredit, hal ini didasarkan atas hasil uji signifikansi persamaan regresi dimana t hitung sebesar 9,305612 t tabel
sebesar 2,074
6. Menurut Ardi Purnama
Penelitian mengenai pengaruh giro, tabungan dan deposito terhadap kredit menunjukkan bahwa dari hasil pengujian secara bersama-sama
simultan dengan menggunakan uji signifikansi simultan uji statistik F, terhadap hipotesis 1 satu menyatakan bahwa seluruh variabel independent
secara bersama-samasimultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Dengan signifikasi sebesar 0,0000
maka dapat dikatakan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent adalah sangat signifikan karena jauh lebih kecil dari 1 atau
0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggabungan Jumlah Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Jumlah Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Keadaan ini menunjukkan bahwa penggabungan variabel
Jumlah Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka sangat relevan digunakan sebagai prediksi dalam pengelolaan penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Nilai derajat hubungan R atau koefisien kolerasi simultan R sebesar
0,9878 menunjukkan hubungan antara variabel bebas independen dan variabel terikat dependent sangat kuat karena diatas 0,80. Sedangkan nilai
koefisien determinasi R
2
sebesar 0,9757 menunjukkan kontribusi dan
45
variabel-variabel independent dalam menerangkan variabel dependent-nya sebesar 97,57. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi Jumlah Giro,
Tabungan, dan Simpanan Berjangka dalam menjelaskan variasi penyaluran Kredit Yang Diberikan sebesar 97,57 dan 2.43 sisanya adalah Koefisien
Non Determinasi yaitu prosentase pengaruh faktor lain terhadap variabel terikat dependent dengan kata lain 2.43 penyaluran Kredit Yang
Diberikan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Pengaruh variabel bebas independent terhadap variabel terikat
dependent yang besar menunjukkan penggabungan variabel-variabel Jumlah Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka, sangat relevan digunakan
sebagai prediksi dalam mengelola penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. di masa yang akan datang.
Namun dari hasil pengujian secara parsialindividual dengan menggunakan uji signifikansi Individual Uji statistik t, terhadap hipotesis
2 dua menyatakan bahwa variabel independent X
1
secara parsial individual memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap
variabel dependent. Dengan signifikasi sebesar 0,1687 maka dapat dikatakan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
tidak signifikan karena jauh lebih besar dari 5 atau 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Giro tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Jumlah Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Keadaan ini menunjukkan bahwa variabel Jumlah
Giro tidak relevan digunakan sebagai prediksi dalam pengelolaan
46
penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk.
Selain itu nilai derajat hubungan r atau koefisien kolerasi simultan untuk variabel X
1
sebesar 0,1998 menunjukkan hubungan antara variabel bebas independent dan variabel terikat dependent sangat lemah karena dibawah
0,20. Pengaruh variabel bebas independent terhadap variabel terikat dependent yang tidak signifikan menunjukkan variabel Jumlah Giro tidak
relevan digunakan sebagai prediksi dalam mengelola penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. di masa
yang akan datang. Hal tersebut dimungkinkan terjadi dikarenakan Giro merupakan jenis
simpanan berskala besar yang tidak memiliki batas pengambilan. Sehingga dana yang berhasil dihimpun oleh pihak bank berupa Giro ditempatkan pada
aktiva lain yang lebih memiliki likuditas yang tinggi. Hal ini bertolak belakang dengan dugaan semula bahwa variabel Jumlah Giro berpengaruh
terhadap penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk.
Sedangkan dari hasil pengujian secara parsialindividual dengan menggunakan uji signifikansi individual Uji statistik t, terhadap hipotesis
3 tiga menyatakan bahwa variabel independent X
2
secara parsial individual memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
dependen. Dengan signifikasi sebesar 0,0000, maka dapat dikatakan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sangat
47
signifikan karena jauh lebih kecil dari 1 atau 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Tabungan memiliki pengaruh yang
sangat signifikan terhadap Jumlah Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Keadaan ini menunjukkan bahwa variabel
Jumlah Tabungan sangat relevan digunakan sebagai prediksi dalam pengelolaan penyaluran Kredit yang diberikan Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia persero Tbk. Nilai derajat hubungan r atau koefisien kolerasi simultan untuk variabel
X
2
sebesar 0,8756 menunjukkan hubungan antara variabel bebas independent dan variabel terikat dependent sangat kuat karena diatas
0,80. Pengaruh variabel bebas bebas independent terhadap variabel terikat dependent yang sangat signifikan menunjukkan bahwa variabel Jumlah
Tabungan sangat relevan digunakan sebagai prediksi dalam mengelola penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
persero Tbk. di masa yang akan datang. Begitu pula dengan hasil pengujian secara parsial individual dengan
menggunakan uji signifikansi Individual Uji statistik t, terhadap hipotesis 4 empat, menyatakan bahwa variabel independen X
3
secara parsial individual memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
dependen. Dengan signifikasi sebesar 0,0397, maka dapat dikatakan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah signifikan
karena lebih kecil dari 5 atau 0,05 dan lebih besar dari 1 atau 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Simpanan Berjangka
48
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Jumlah Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Keadaan ini menunjukkan
bahwa variabel Jumlah Simpanan Berjangka relevan digunakan sebagai prediksi dalam pengelolaan penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Nilai derajat hubungan r atau koefisien kolerasi simultan untuk variabel
X
3
sebesar 0,2948 menunjukkan hubungan antara variabel bebas independent dan variabel terikat dependent adalah lemah karena diatas
0,20 dan dibawah 0,40. Pengaruh variabel bebas independent terhadap variabel terikat dependent yang signifikan menunjukkan variabel Jumlah
Simpanan Berjangka sangat relevan digunakan sebagai prediksi dalam mengelola penyaluran Kredit Yang Diberikan Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia persero Tbk di masa yang akan datang.
10. Kerangka Pemikiran