71
Namun, kontraksi yang dialami oleh sektor industri tetap yang paling dalam, mencapai minus 14,1 persen. Penyaluran kredit ke sektor industri
didominasi oleh tiga kelompok bank: bank persero, bank swasta nasional, dan bank asing-campuran. Penyaluran kredit dari kelompok bank pemerintah
daerah dan bank perkreditan rakyat tidak signifikan karena gabungan ketiga bank tersebut di atas sudah menyumbang porsi sebesar 99,3 persen.
Pada periode 2004-2008, porsi penyaluran kredit yang dilakukan oleh kelompok bank persero cenderung menurun. Sementara porsi kontribusi yang
diberikan oleh kelompok bank swasta nasional cenderung meningkat Tabel 2. Pada 2009, sampai bulan Oktober ada peningkatan peran dijalankan oleh
kelompok bank persero dengan mengambil sekitar 3 persen porsi kredit sektor industri dari kelompok bank asing-campuran. Pada periode tersebut,
penyaluran kredit ke sektor industri yang dilakukan kelompok bank asing- campuran memang mengalami kontraksi cukup dalam, sebesar minus 24,3
persen.
2. Analisis Regresi Berganda
a. Koeffisien Determinasi R
2
Melihat Pengaruh Inflasi, Dpk, Suku Bunga Kredit Modal Kerja Bank Persero Terhadap Posisi Kredit Modal Kerja Pada Bank Persero.
Untuk mengetahui pengaruh inflasi, dpk, dan suku bunga kredit modal kerja pada bank persero, akan kita lihat hasil perhitungan dalam model
summary, khususnya angka R Square di bawah ini :
72
Tabel 4.5 Regresi Bank Persero
Besarnya angka R Square R
2
adalah 0,753, angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai inflasi, DPK, dan suku
bunga kredit modal kerja bank persero terhadap posisi kredit modal kerja bank persero dengan cara menghitung koefisien determinasi KD dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : KD = R
2
x 100 KD = 0,753 x 100
KD = 75.30 Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh nilai inflasi, DPK,
suku bunga kredit modal kera bank persero secara gabungan terhadap posisi kredit modal kerja bank persero adalah 75,30 sedangkan sisanya
sebesar 24,7 100 - 75,30 dipengaruhi oleh variabel-variabel diluar model ini.
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .876
a
.753 .710
126129.35 a. Predictors: Constant, suku_bunga, inflasi, dpk
b. Dependent Variable: posisi_kredit
73
b. Uji F Simultan
Uji simultan dengan uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Apabila F
hitung
lebih besar dari F
tabel
F
hit
F
tab
dan tingkat signifikannya lebih kecil dari : 5 0,05 sig , maka hal itu
menunjukkan bahwa H ditolak dan H
1
diterima. Ini berarti bahwa variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Tabel 4.6 Hasil Uji F
Berdasarkan tabel di atas, nilai F
hitung
sebesar 183,239 dan nilai F
tabel
sebesar 2,81. Ini berarti bahwa F
hitung
F
tabel
183,239 2,81. Dan tingkat signifikasinya lebih kecil dari
: 5 0,05 sig , maka hal itu
menunjukkan bahwa H ditolak dan H
1
diterima. Ini berarti bahwa semua variabel independen seperti : inflasi, dpk, suku bunga kredit modal kerja secara
simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap posisi kredit modal kerja
ANOVA
b
Model Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. 1Regression
9.619E10 3
3.206E10 183.239
.000
a
Residual 7.699E9
44 1.750E8
Total 1.039E11
47 a. Predictors: Constant, kredit kmk, inflasi, dpk
74
c. Uji t Parsial