65
C. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Deskriptif
a. Analisa Deskriptif Variabel Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Berikut adalah tingkat inflasi yang terjadi pada januari
2006 sampai dengan desember 2009.
Gambar 4.1 Tingkat inflasi Terlihat inflasi yang terjadi pada tahun Januari 2006, tingkat inflasi
tersebut meningkat hampir mencapai 18, inflasi tersebut disebabkan karena naiknya harga BBM yang menjadikan semua harga barang
meningkat. Tetapi pada bulan Oktober 2006 inflasi kiranya sudah membaik. Dilakukan atas dasar survei bulanan di 45 kota yang terdiri dari
283-397 jenis barang dan jasa disetiap kota dengan keseluruhan 742 komoditas. Sedangkan pada Juli 2007 inflasi yang dirasakan menurun
hingga 7 dari sebelumnya. Dan selama kuartal keempat tahun 2008 inflasi bulanan mencapai 0,53. Inflasi tahunan sampai dengan bulan Desember
66
2008 berada pada level 11,06 setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam pada kuartal kedua bulan Juni 2008 yang mmencapai 12,15. Inflasi
yang meningkat pada tahun 2008 tersebut disebabkan kenaikan harga BBM. Dan inflasi pada tahun 2009 mancapai 2,78. Angka ini berarti sesuai
perkiraan banyak pihak yang mengatakan inflasi 2009 akan berada dibawah 3. Dengan IHK sebesar 117,03. Dari 66 kota, terdapat 18 kota mengalami
deflasi dan 42 kota mengalami inflasi. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga pada makanan jadi, terutama minuman, rokok, dan
tembakau yang mengalami kenaikan sebesar 0,93.
b. Analisa Deskriptif Variabel DPK
DPK adalah dana yang berasal dari masyarakat luas yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Berikut adalah gambar DPK selama bulan
Januari 2006 hingga Desember 2009.
Gambar 4.2 DPK
12,5 12,6
12,7 12,8
12,9 13
13,1 13,2
13,3 13,4
Ja n
-0 6
A p
r- 6
Ju l-
6 O
k t-
6 Ja
n -0
7 A
p r-
7 Ju
l- 7
O k
t- 7
Ja n
-0 8
A p
r- 8
Ju l-
8 O
k t-
8 Ja
n -0
9 A
p r-
9 Ju
l- 9
O k
t- 9
DPK
67
Gambar tersebut menjelaskan perkembangan DPK pada tahun 2006 bank mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat terlihat
meningkatnya jumlah simpanan sebesar hampir 13 dari tahun 2005 menjadi sebesar Rp 13.151.940 juta pada tahun 2006. Kenaikan terbesar
berasal dari kenaikan deposito sebesar Rp 1.769.071 juta, giro meningkat sebesar Rp 628.810 juta, sedangkan tabungan sebesar Rp. 515.257 juta.
Sedangkan pada bulan Juli 2007 meningkat sebesar 13 Meningkatnya sumber dana Tabungan dan deposito ini sesuai dengan strategi Bank
untuk berkonsentrasi pada pengembangan pemasaran produk dana Tabungan dan Giro dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip KYC
Know Your Customer. Sedangkan pada bulan Juli 2008 kredit meningkat 13,1 atau sekitar Rp 12 triliun. Dan meningkat pula pada
Januari 2009 sebesar 13,3 atau sekitar Rp 234.573 triliun.
c. Analisa Variabel Suku Bunga Kredit Modal Kerja