Uji t Parsial Variabel suku bunga kredit modal kerja memiliki nilai 0,000 0,05 yang

74

c. Uji t Parsial

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Apabila T hitung lebih besar dari T tabel T hit T tab dan nilai signifikan T hitung lebih kecil dari : 5 0,05 sig , berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen. Dengan menggunakan metode regresianalisis regresi linear berganda, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error 1 Constant -65454.071 28312.759 -2.312 .026 inflasi -221.624 483.814 -.458 .649 dpk .472 .054 8.719 .000 suku_bunga 1085.863 209.839 5.175 .000 a. Dependent Variable: posisi_kredit 75 a. Variabel inflasi memiliki nilai 0,649 0,05 yang artinya tidak signifikan, sedangkan t-hitung mempunyai nilai negatif sebesar 0,458 t tabel 1,67 yang berarti tidak signifikan. Signifikan disni berarti H diterima dan H 1 ditolak. Artinya variabel inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap posisi kredit modal kerja. b. Variabel DPK memiliki nilai 0,000 0,05 artinya mempunyai pengaruh yang signifikan. Sedangkan thitung 8,719 ttabel 1,67 yang berarti H ditolak dan H 1 diterima. Artinya DPK secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap posisi kredit modal kerja bank persero.

c. Variabel suku bunga kredit modal kerja memiliki nilai 0,000 0,05 yang

berarti mempunyai pengaruh signifikan, sedangkan thitung 5,175 ttabel yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya suku bunga kredit modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap posisi kredit modal kerja. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya yaitu dengan melihat penyebaran titik-titik pada garis diagonal maka dikatakan data tersebut memenuhi asumsi normalitas dan 76 sebaliknya jika data tersebut tidak mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.8 Hasil Uji Normalitas Terlihat bahwa ssebaran data pada chart diatas bisa dikatakan tersebar disekeliling garis lurus tersebut tidak terpencar jauh dari garis lurus. Maka dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas bisa dipenuhi dan dapat diindikasikan bahwa data ini memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Dari hasil perhitungan menunjukkan nilai VIF nilai inflasi, DPK, suku bunga kredit modal kerja bank persero masing-masing dibawah 10, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: posisi_kredit 77 Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.9 menunjukkan bahwa masing – masing variabel independen inflasi, DPK, dan suku bunga kredit modal kerja bank persero memiliki nilai tolerance sebesar untuk inflasi 0, 546, dpk sebesar 0,182 dan suku bunga kredit modal kerja sebesar 0,250. Hal ini menunjukkan antar variabel bebas pada model ini tidak terjadi masalah multikolinearitas antar variabel regresi ini. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam model regresi dimana variabel independen tidak berkolerasi dengan dirinya sendiri. Maksud berkolerasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel independen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant inflasi .546 1.830 dpk .182 5.486 sukubunga .250 3.999 a. Dependent Variable: posisi_kredit 78 Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Pengujian adanya otokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Hasil uji Durbun Watson dari ketiga variabel yaitu inflasi, DPK, suku bunga kredit modal kerja bank persero terhadap posisi kredit modal kerja bank persero didapat sebesar 1,322 yang artinya dalam model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik statistik otokorelasi dan model ini layak untuk digunakan d. Uji Heteroskedastisitas Output pada gambar scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar nol. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas dan dibawah saja. Penyebaran titik ini tidak berbentuk pola. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik statistik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1.322 a a. Predictors: Constant, kredit kmk, inflasi, dpk b. Dependent Variable: posisi kredit 79 Gambar 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada gambar diatas terlihat bahwa data sudah menyebar dan dan tidak membentuk pola tertentu dengan jelas, serta telah tersebar baik diatas maupun dibawahangka 0 pada sumbu Y . hal ini mengidentifikasikan bahwa pada model ini sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independen.

4. Interpretasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Deposito Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, KC Balai Kota Medan

6 82 67

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige

2 48 98

Analisis pengaruh tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, tingkat suku bunga kredit modal kerja terhadap posisi kredit modal kerja : studi kasus pada kelompok bank diperbankan indonesia

0 3 129

Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan Return On Asset dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar tehadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007-2012)

1 30 151

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Volume Penyaluran Kredit Pada Bank Danamon Tbk

1 13 164

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN, INFLASI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK UMUM PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN, INFLASI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK UMUM PERIODE 2004-2011.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

0 0 98

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

0 0 101

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

0 0 22

ANALISA RISIKO KREDIT MODAL KERJA DITINJAU DARI SUKU BUNGA DAN JENIS JAMINAN KREDIT

0 0 113