31
5. Jenis – Jenis Kredit
a. Berdasarkan Jangka Waktu Arthesa, 2006:177 1. Kredit jangka pendek
Yaitu kredit yang harus dilunasi dalam waktu setahun atau kurang. Biasanya kredit ini digunakan untuk kelancaran usaha, khususnya
penyediaan dana untuk modal kerja. 2. Kredit jangka menengah
Yaitu kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu sampai tiga tahun. Kredit ini umumnya digunakan untuk pembiayaan modal kerja
perusahaan-perusahaan besar atau kredit invistasi perusahaan- perusahaan kecil.
3. Kredit jangka panjang Yaitu kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu tiga sampai lima
tahun. Umumnya kredit jangka panjang digunakan untuk membiayai investasi. Makin besar investasinya, makin panjang jangka waktu
pembayarannya. b. Berdasarkan Jaminan Colleteral
Berdasarkan ada tidaknya jaminan, kredit dapat dikelompokkan menjadi kredit dengan jaminan secured loan dan kredit tanpa jaminan unsecured
loan. 1. Kredit dengan jaminan secured loan
Yaitu kredit yang disertai jaminan atau agunan.
32
2. Kredit tanpa jaminan unsecured loan Kredit tanpa jaminan dapat diberikan kepada seseorang atau perusahaan
tertentu dengan berbagai alasan. Pertama, orang tersebut sudah dikenal, teruji dan dipercaya oleh bank. Kedua, prospek usaha debitur sangat baik
dan biasanya juga terkait dengan penilaian bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut
www.perbanasinstitute.ac.id .
c. Berdasarkan Segmen Usaha Berdasarkan segmen usaha, kredit dapat dikelompokkan menjadi Kasmir,
2003: 156. 1. Kredit pertanian
Yaitu kredit yang disalurkan kepada sektor pertanian seperti peternakan dan perkebunan.
2. Kredit industri Kredit yang disalurkan kepada sektor industri ada yang industri kecil dan
rumah tangga, tetapi ada juga untuk induastri besar. 3. Kredit jasa
Yaitu kredit yangg disalurkan kepada sektor jasa baik untuk UKM maupun besar.
d. Berdasarkan Tujuan a. Kredit komersial Commercial Loan
Yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan.
33
b. Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi debitur
yang ingin membeli barang atau kebutuhan-kebutuhan konsumtif. Umumnya yang melakukan pinjaman untuk keperluan konsumtif adalah
unit rumah tangga. c. Kredit produktif
Kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk pembelian bahan baku dan
pembayaran upah. e. Berdasarkan Penggunaan Sigit Triandaru, 2006: 117
1. Kredit modal kerja Yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
nasabah. Ditinjau dari jangka waktunya, KMK terdiri atas 2 macam, yaitu : a. KMK – Revolving
Apabila kegiatan usaha debitor dapat diharapkan berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak bank cukup untuk
mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka fasilitas KMK nasabah dapat diperpanajng setiap periodenya tanpa tanpa harus
mengajukan permohonan kredit baru. b. KMK-Einmaleg
Apabila volume kegiatan usaha debitur sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu dan atau pihak bank kurang mempercayai kemampuan dan
kemauan nasabah, maka pihak bank merasa lebih aman kalau
34
memberikan KMK – Einmaleg. Fasilitas KMK ini hanya diberikan sebatas satu kali perputaran usaha nasabah, apabila pada periode
selanjutnya nasabah menghendaki KMK lagi maka nasabah harus mengajukan permohonan kredit baru.
2. Kredit Investasi Yaitu kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka
panjang untuk kegiatan usaha nasabah. 3. Kredit konsumsi
Yaitu kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan
usaha nasabah. f. Menurut Risiko Pembiayaan
1. Kredit dari dana bank yang bersangkutan Dasar dari kredit ini diberikan atas dasar kemampuan dari bank yang
bersangkutan didalam mengumpulkan dana dari masyarakat yang menjadi nasabahnya baik berupa giro, deposito maupun modal sendiri dan
pinjaman-pinjaman lainnya. 2. Kredit dengan dana likuiditas Bank Indonesia
Sesuai dengan fungsinya bank sebagai agent of development khususnya pada bank-bank pemerintah, maka dalam pengembangan sektor-sektor
perekonomian tertentu bank sentral telah memberikan berbagai fasilitas penyediaan “Dana Likuiditas”.
35
3. Kredit kelolaan Kredit ini diperoleh pemerintah Indonesia dari luar negeri untuk
membantu berbagai pembiayaan pembangunan proyek-proyek swasta pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk bantuan kredit yang disalurkan
melalui sistem perbankan wino.blofdetik.com. g. Menurut Sektor Ekonomi
Untuk kepentingan perencanaan pengembangan kegiatan perekonomian maka pembbagian sektor-sektor ekonomi mempunyai arti yang sangat
penting. Penguasa moneter dan bank sentral mempunyai kepentingan utama dalam pembagian kredit menurut sektoral, sebagai alat perencanaan dan
pengendalian kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambilnya. Secara garis besar pembagian kredit menurut sektor ekonomi
www.bi.go.id .
1. Sektor pertanian, perkebunan dan sarana pertanian