39
Tabel 3.6 Taraf Kesukaran
No. P
B JS
Keterangan
1 0.42
63 150
sedang
2 0.68
102 150
sedang
3 0.81
122 150
mudah
4 0.81
122 150
mudah
5 0.57
85 150
sedang
6 0.36
54 150
sedang
7 0.79
118 150
mudah
8 0.87
130 150
mudah
9 0.49
73 150
sedang
10 0.73
109 150
mudah
11 0.33
50 150
sedang
12 0.8
120 150
mudah
13 0.71
107 150
mudah
14 0.43
64 150
sedang
15 0.71
107 150
mudah
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen di atas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15, dari 15 soal yang yang
diujicobakan diperoleh 8 soal dengan tingkat kesulitan “ mudah” dan 7 soal dengan tingkat kesukaran “sedang”.
4. Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal dapat digunakan rumus:
8
8
Ibid., h. 213
40
Keterangan: DP
: indeks daya pembeda soal JA
: banyaknya siswa kelompok atas JB
: banyaknya siswa kelompok bawah BA
: banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar BB
: banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.7 Indeks Daya Pembeda
Daya beda soal Keterangan
0,00 – 0,20
Jelek
0,21 – 0,40
Cukup
0,41 – 0,70
Baik
0,71 – 1,00
Baik sekali
Adapun hasil rekapitulasi perhitungan mengenai daya beda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Daya Pembeda
Berikut adalah rekapitulasi hasil validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda :
No. DB
Keterangan No.
DB Keterangan
1 0,21
Cukup 9
0,41 Baik
2 0,22
Cukup 10
0,34 Cukup
3 0,2
Cukup 11
0,30 Cukup
4 0,02
Jelek 12
0,16 Jelek
5 0,24
Cukup 13
0,13 Jelek
6 0,06
Jelek 14
0,33 Cukup
7 0,06
Jelek 15
0,26 Cukup
8 0,41
Baik
41
No. Soal
Validitas Taraf
Kesukaran Daya
Pembeda Keterangan
1 Invalid
Sedang Cukup
Tidak digunakan 2
Invalid Sedang
Cukup Tidak digunakan
3 Valid
Mudah Cukup
Digunakan 4
Invalid Mudah
Jelek Tidak digunakan
5 Valid
Sedang Cukup
Digunakan 6
Invalid Sedang
Jelek Tidak digunakan
7 Valid
Mudah Jelek
Digunakan 8
Valid Mudah
Baik Digunakan
9 Valid
Sedang Baik
Digunakan 10
Valid Mudah
Cukup Digunakan
11 Invalid
Sedang Cukup
Tidak digunakan 12
Valid Mudah
Jelek Digunakan
13 Invalid
Mudah Jelek
Tidak digunakan 14
Valid Sedang
Cukup Digunakan
15 Valid
Mudah Cukup
Digunakan Dari hasil perhitungan daya pembeda soal di atas, ditemukan bahwa dari
15 soal yang diujikan, 8 soal memiliki daya pembeda “cukup”, 2 soal memiliki
daya pembeda yang “baik”, dan 5 soal memiliki daya pembeda “jelek”. Jika soal yang memiliki daya pembeda yang jelek dan soal tersebut tidak valid maka soal
tidak digunakan.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
Selanjutnya data tes pemahaman konsep matematika yang diperoleh, diolah, dan dianalisis untuk dapat menjawab rumusan masalah dan hipotesis
penelitian. Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis mengenai perbedaan dua rata-rata populasi. Uji yang digunakan adalah uji-t. Uji-t digunakan
untuk mengetahui perbedaan rata-rata pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
42
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pemahaman konsep matematika posttest yang diperoleh dari kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
9
1 Perumusan hipotesis H
o
: data berasal dari populasi berdistribusi normal H
a
: data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2 Menentukan rata-rata dan standar deviasi
3 Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Dengan membuat daftar frekuensi observasi fo dan frekuensi ekspektasi fe
4 Menghitung nilai
2
hitung melalui rumus sebagai berikut:
∑
5 Menentukan
2 tabel
pada derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya
kelompok. Dengan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikasi α = 5 6 Kriteria pengujian
Jika
2 hitung
2 tabel
, maka H
o
ditolak. Jika
2 hitung
≤
2 tabel
, maka H diterima.
7 Kesimpulan Jika
2 hitung
2 tabel
, berarti data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
Jika
2 hitung
≤
2 tabel
, berarti data berasal dari polpulasi berdistribusi normal.
9
Kadir, Statistik Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial: Dilengkapi dengan Output Program SPSS, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, h. 111