Pemahaman Konsep Matematika Hasil Uji Prasyarat Analisis Data Pemahaman Konsep

68 eksperimen, siswa mampu menjawab dengan benar, dan menyimpulkan jawaban akhir dari soal,.Hal ini disebabkan karena siswa mampu menentukan rumus yang tepat yang akan digunakan. Siswa tidak keliru dalam menentukan rumus untuk menentukan jarak sebenarnya dan jarak pada peta. Kelas kontrol sudah memahami konsep hanya saja penulisannya belum adanya kesimpulan dari hasil akhir jawaban. Aspek 3 : Ekstrapolation Pemahaman konsep dalam aspek ekstrapolation. Untuk pemahaman ekstrapolasi indikatornya adalah mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Siswa diharapkan mampu dalam menyimpulkan konsep yang telah diketahui dengan menerapkannya dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal. Soal pada nomor 5, 6, dan 9 adalah soal yang mengandung aspek ekstrapolation. Dari hasil posttest diperoleh bahwa kemampuan siswa dalam menyimpulkan konsep yang tepat dan dapat menerapkannya dalam perhitungan pada kelas eksperimen sebesar 53,33 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 27,59. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep matematika siswa, berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Salah satu hasil kerja siswa adalah sebagai berikut: Soal nomor 5 Berat keseluruhan sebuah barang 40 kg dengan tara 5. Harga pembelian barang itu sebesar Rp 228.000,00. Bila barang itu dijual dengan keuntungan 25, maka harga penjualan tiap kg adalah? Jawaban: 69 Gambar 4.13 Hasil jawaban posttest nomor 5 Siswa Kelas eksperimen Gambar 4.14 Hasil jawaban posttest nomor 5 Siswa Kelas Kontrol 70 Berdasarkan hasil jawaban posstest nomor 5, pada aspek ekstrapolation terdapat perbedaan jawaban diantara siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol. Hal yang pertama siswa kerjakan dengan menentukan besar netto yang diperoleh. Kemudian menentukan besar keuntungan dari persentase keuntungan yang diketahui. Langkah terakhir siswa yaitu menentukan harga penjualan tiap kg dengan terlebih dahulu menentukan harga penjualan seluruhnya dan membaginya dengan besar netto. Sedangkan siswa pada kelas kontrol siswabisamngerjakandenganbnarhanyasajaurutannyatidaksesistimatiskelaseksperi men, Sehingga terlihat siswa pada kelas kontrol belum terbiasauntukmengerjakansoalsecarasistematis. Berdasarkan penjelasan di atas, menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen mampu menggunakan konsep-konsep yang akan digunakan dan dapat menerapkannya dalam perhitungan untuk menyelesaikan soal. Sehingga dalam hal ini, siswa pada kelas eksperimen telah memasuki pada ekstrapolation. Jika dilihat pada aspek pemahaman konsep, siswa yang diajar menggunakan model Learning Cyclememiliki pemahaman pada aspek translation dan interpretation yang baik. Namun, terdapat beberapa siswa pada aspek ekstrapolation yang masih kurang menguasai. Maka dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen sebagian besar siswa sudah memiliki pemahaman konsep matematika yang baik. Untuk lebih jelas, persentase skor per aspek pemahaman konsep matematika siswa dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel 4.9 Persentase perAspek Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Aspek Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Skor Ideal Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol ̅ ̅ 1 Translasi 8 5,48 67,89 4,79 49,93 2 Interpretasi 8 4,61 59,19 3,89 31,01 3 Ekstrapolasi 8 4,33 53,33 3,71 27,59 Skor Total 24 14,42 60,13 12,39 36,17 71 Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa persentase per aspek pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan tabel dan penjelasan mengenai analisis hasil jawaban siswa yang telah dijelaskan sebelumnya, menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Laearning Cyclelebih baik daripada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilaksanakan agar penelitian ini memperoleh hasil yang optimal. Meskipun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya: 1. Peneliti belum begitu bisa menyeimbangkan alokasi waktu yang diberikan oleh sekolah dengan proses belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran learning cycle. Sehingga terkadang pembelajaran tidak tuntas untuk 1x pertemuan. 2. Pada awal penerapan metode pembelajaran learning cycle khususnya tahap explain atau penemuan gagasan dan penemuan solusi, siswa masih mengalami kesulitan dalam menemukan konsep melalui pengamatan sendiri. 3. Salah satu tahap pembelajaran Learning Cycle adalah elaborate yaitu membangkitkan pertanyaan baru siswa untuk mengetahui penyelidikan selanjutnya. Pada tahap tersebut siswa masih pasif, dan belum bisa membangkitkan siswa untuk memunculkan masalah mengenai konflik kognitif. 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran learning cycle terhadap pemahaman konseo matematik siswa di SMP Negeri 1 Pagedangan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle, memiliki persentase rata- rata 60,13. Pencapaian nilai rata-rata indikator kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen dari aspek translasi memiliki presentase rata-rata 67,89, dari aspek interpretasi memiliki presentase rata- rata 59,19, dan dari aspek ekstrapolasi memiliki presentase rata-rata 53,33, dari data tersebut dapat disimpulkan indikator pemahaman yang paling tinggi adalah pada aspek translation. 2. Kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional, memiliki persentase rata-rata pada aspek translation adalah 36,17, Pencapaian nilai rata-rata indikator kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas kontrol dari aspek translasi memiliki presentase rata-rata 49,93, dari aspek interpretasi memiliki presentase rata-rata 31,01, dan dari aspek ekstrapolasi memiliki presentase rata-rata 27,59, dari data tersebut dapat disimpulkan indikator pemahaman yang paling tinggi adalah pada aspek translation. 3. Kemampuan pemahaman konsep matematik siswa dengan metode pembelajaran learning cycle lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata pada setiap indikator kemampuan pemahaman konsep matematik pada kelas eksperimen selalu lebih tinggi dibanding kelas kontrol, Hal ini menunjukan bahwa penerapan model 72 73 pembelajaran learning cycle memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya untuk peneliti-peneliti selanjutnya harus menyesuaikan dan mengatur materi yang akan diteliti dengan alokasi yang diberikan sekolah, sehingga nantinya didapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang diharapkan secara maksimal. 2. Sekolah diharapkan mampu memberikan dukungan dalam memaksimalkan sarana dan prasarana , kususnya perpustakaan yang menyediakan berbagai sumber buku matmatika, sehingga jika siswa masih mengalami kesulitan dalam menemukan konsep melalui pengamatan sendiri. Siswa bisa mencari berbagai referensi buku dari perpustakaan. Selain itu, agar guru dapat menerapkan berbagai jenis metode pembelajaran untuk meningakatkan kualitas pendidikan sekolah., sekolah harus mengadakan seminar atau pelatihan tentang macam-macam pembelajaran. 3. Guru disarankan dapat menstimulus siswa sebelum memulai materi, sehingga pada saat pembrian materi siswa sudah siap untuk menrima materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran Learning Cycle patut diteliti pada kemampuan pemahaman yang lain untuk melihat pengaruh model pembelajaran Learning Cycle dan juga pada jenjang sekolah yang lebih tinggi. . 74 DAFTAR PUSTAKA AM, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Ed. 1, Cet. XIX, 2010. Apriyani, Penerapan Model Learning Cycle 5E pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas di SMPN 2 Sanden Kelas VIII, Universitas Negeri Yogyakarta 2010 Tidak diterbitkan Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. IX, 2009. ----------. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, ed. Revisi VII, Cet. XIII, 2006. Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar Jakarta: Erlangga 1996 Depari, Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament dan Learning Cycle pada Pelajaran Matematika Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Ed. II, 2008. Fajaroh,Fauziyatul. Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar Learning Cycle Jurnal Pendidikan dan Pengembangan vol.11 Hamalik, Oemar. Proses Belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, cet. IX, 2009. Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta: Kizi Brother’s, Cet. I, 2006.. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi MKDK. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet. VI, 2007. Natawidjaja, Rohman. dkk., Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan. Bandung: UPI Press, Cet. I, 2008.

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode pembelajaran sq3r terhadap pemahaman konsep matematika siswa

5 27 160

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MODUL SMART INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA MATERI POKOK HIDROKARBON

0 3 172

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP

0 0 9

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Learning Cycle ‘5E’ (PTK Pada Siswa Kelas VII PK Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 0 17

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Learning Cycle ‘5E’ (PTK Pada Siswa Kelas VII PK Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 1 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA ALJABAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA ALJABAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ENGAGEMENT, EXPLORATION, EXPLANATION,

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH SISWA SMA.

0 3 43

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

0 2 12