Untuk mempermudah penafsiran data komunikasi interpersonal kepala sekolah, maka data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai
berikut:
Gambar 2 Grafik Histrogram Variabel Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah X
Berdasarkan tabel Grafik Histogram, frekuensi kelas tertinggi variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah yaitu terletak pada interval kelas ke-6
dengan rentang nilai 122,5-124,5 dan frekuensi relatif kelas terendah yaitu terletak pada interval ke-2 dengan rentang nilai 114,5-116,5 dan ke-4 dengan rentang nilai
118,5-120,5.
C. Analisis Data
1. Koefisiensi Korelasi Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan ini
bertujuan untuk menghitung besar kecilnya korelasi antara variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru dengan menggunakan
rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson.
2 4
6 8
10 12
14
Fr e
ku e
n si
Interval Variabel Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah
112,5-114,5 114,5-116,5 116,5-118,5 118,5- 120,5 120,5-122,5 122,5-124,5
Tabel17 SkorAngketRespondenVariabel X danVariabel Y
NO X
Y X
2
Y
2
XY 1
122 136
14884 18496
16592
2 113
140 12769
19600 15820
3 113
139 12769
19321 15707
4 114
136 12996
18496 15504
5 122
138 14884
19044 16836
6 118
139 13924
19321 16402
7 116
136 13456
18496 15776
8 117
137 13689
18769 16029
9
115 134
13225 17956
15410
10
117 143
13689 20449
16731
11 119
137 14161
18769 16303
12 120
144 14400
20736 17280
13 121
145 14641
21025 17545
14 124
144 15376
20736 17856
15 124
144 15376
20736 17856
16 123
140 15129
19600 17220
17 124
140 15376
19600 17360
18 121
137 14641
18769 16577
19 121
144 14641
20736 17424
20 124
135 15376
18225 16740
21 124
145 15376
21025 17980
22 123
144 15129
20736 17712
23
114 139
12996 19321
15846
24
123 143
15129 20449
17589
25 123
141 15129
19881 17343
26
124 141
15376 19881
17484
27 124
145 15376
21025 17980
28 124
144 15376
20736 17856
29
124 145
15376 21025
17980
S 3491
4075 420665 572959 490738
Setelahkeseluruhan data dihitungmakadapatdiketahui N= 29 , ∑X= 3491,
∑Y= 4075, ∑X
2
= 420665,
∑Y
2
= 572959,
∑XY= 490738, makadapatdicariindekskorelasinyadenganmenggunakanrumusproduct moment
r
xy
=
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
= 14231402
- 14225825
√ 12204
X 10186
r
xy
= 5577
√ 124309944 r
xy
= 5577
11149,43694 r
xy
= 0,500204632 Setelah melakukan penghitungan secara keseluruhan, maka hasil yang
didapatkan antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTs Al-Awwabin
Depok, diperoleh angka indeks korelasi ”r” product moment sebesar 0.5002. Hal ini berarti terdapat hubungan antara variabel X dan
variabel Y, hubungan tersebut termasuk dalam kategori sedang pada rentang 0,40- 0,70.
2. Signifikansi Korelasi dengan uji-t Pengujian keberartian koefisien korelasi bertujuan untuk mencari keberartian
korelasi antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5, dk n-2. Dan
hipotesis nol H menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara
komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru dengan syarat bahwa H
diterima jika r ≤ 0 dan t
hitung
t
tabel
. Namun hipotesis alternatif H
a
menyatakan terdapat korelasi yang berarti antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru dengan syarat H
a
diterima jika r ≥ 0 dan t
hitung
t
tabel
. Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh hasil t
hitung
sebesar 3,002 dan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan dk n-k = 27 sebesar 1,70 proses perhitungan
dapat dilihat pada lampiran 26. Ini menunjukkan bahwa t
hitung
3,002 t
tabel
1,70 maka H
ditolak, artinya koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara komunikasi interpersonal kepala sekolah
dengan disiplin kerja guru.
3. Uji Determinasi Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi r
xy
product moment yang telahdiperolehdenganrumus:
KD = r
2
x 100 = 0.500204632
2
x 100 = 25,02
Dari penghitungan koefisien determinasinya sebesar 25,02. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah
mempengaruhimemberi kontribusi terhadap variabel Y Disiplin Kerja Guru sebesar 25,02. Adapun sisanya sebesar 74,98 adalah dari faktor-faktor lain
yang mempengaruhi disiplin kerja guru. Dan hasil nilait
hitung
yang lebih besar dari nilait
tabel
, kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya disiplin kerja guru dipengaruhi oleh komunikasi
interpersonal kepala sekolah yang baik. Semakin baik komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh kepala sekolah maka semakin meningkat disiplin kerja guru
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru.
D. Intepretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan, maka dapat terlihat bahwa komunikasi interpersonal kepala sekolah mempunyai korelasi yang positif
dengan disiplin kerja guru. Ini dapat dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistika serta melalui berbagai pengujian statistika. Maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal kepala sekolahcukup erat hubungannya dengan disiplin kerja guru.
Dari proses perhitungan statistika menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi antara kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Keeratan variabel