Pengertian Disiplin Kerja Guru

9 tidak langsung terhadap dirinya, teman sejawatnya dan terhadap sekolah secara keseluruhan 7 . Dari definisi di atas, beberapa para ahli mengatakan disiplin kerja guru adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh guru dalam mentaati peraturan-peraturan yang terdapat di sekolah, termasuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru tanpa adanya pelanggaran yang dapat merugikan berbagai pihak.Disiplin kerja merupakan sikap penting yang harus ditanamkan dalam diri setiap guru karena guru merupakan figur teladan yang setiap perilakunya senantiasa dilihat oleh para muridnya. Contohnya saja ketika seorang guru tidak disiplin dalam waktu yaitu dengan datang terlambat ke sekolah, hal tersebut secara tidak langsung guru tersebut memberikan contoh yang tidak baik kepada murid-muridnya. Menurut Gary Dessler tujuan disiplin adalah untuk mendorong para guru berperilaku secara bijaksana ditempat kerjasekolah, dimana menjadi bijaksana didefinisikan sebagai taat pada peraturan dan keputusan. Dalam sebuah organisasi, aturan dan keputusan melayani tujuan yang sama seperti yang dilakukan Undang-undang dalam masyarakat; disiplin ditegakkan bila salah satu dari aturan dan keputusan ini dilanggar 8 . Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, sedangkan produktivitas merupakan keberhasilan dari suatu organisasi.Dengan demikian terdapat keterkaitan antara disiplin kerja dengan produktifitas.Sehingga dapat dikatakan disiplin adalah salah satu penentu berhasil atau tidaknya suatu tujuan organisasi tersebut. Begitu juga disiplin kerja guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu salah satunya adalah menghasilkan output yang berkualitas.

2. Fungsi Disiplin Kerja Bagi Guru

7 Ali Imron, Pembinaan Guru…h.183 8 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Prenhallindo,1998, h.275 10 Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaran, baik disekolah maupun di luar sekolah karena faktor lainnya merupakan salah satu pendukung. Maka dari itu dalam proses pembelajaran yang berdaya guna harus ditunjang oleh disiplin gurunya yang mengelola proses pembelajaran. Sebagai kunci keberhasilan suatu sekolah, guru dituntut memiliki disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja sebagai ketaatan menjalankan peraturan mempunyai beberapa fungsi. Diantaranya disiplin berfungsi sebagai peningkatan produktivitas yang tinggi, kreativitas dan aktivitas serta motivasi guru dalam mengajar agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Di lain sisi, disiplin kerja guru juga berfungsi untuk memperteguh dan memberikan kemudahan dalam memperoleh hasil kerja yang memuaskan, memberi kesiapan bagi guru dalam melaksanakan proses kerja dan akan menunjang hal-hal yang positif dalam melakukan berbagai kegiatan dan proses kerja guru. Menurut Sardiman yang dikutip oleh Wulandari Lima Jaya Tini dalam skripsinya yang berjudul “Peran Disiplin Kerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Darussalam Ciputat”, disiplin kerja guru akan berfungsi apabila guru memiliki aspek-aspek sebagai berikut: a. Hadir dan pulang tepat waktu. b. Menandatangani daftar hadir. c. Membuat program dan persiapan sebelum mengajar. d. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab. e. Melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan KBM. f. Menyelesaikan administrasi kelas dan sekolah secara baik dan teratur. g. Memiliki dan menciptakan lingkungan kerja dan belajar yang menyenangkan 9 . Aspek-aspek sebagaimana yang tercantum di atas dapat dikategorikan atau dikelompokan menjadi 5 kategori, yaitu: 1. Aspek datang kesekolah tepat waktu penulis mengkategorikannya menjadi disiplin dalam memanfaatkan waktu. Karena aspek 9 Wulandari Lima Jaya Tini, Peran Disiplin Kerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Darussalam Ciputat,”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 17, t.d. 11 tersebut menjelaskan bagaimana seorang guru dapat memanfaatkan atau menggunakan waktu yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya. 2. Aspek menandatangi daftar hadir, dan aspek menyelesaikan administrasi kelas dan sekolah secara baik dan teratur. Penulis mengelompokkannya menjadi kategori disiplin dalam melaksanakan kegiatan administrasi karena kedua aspek tersebut merupakan kegiatan yang sama atau sejenis yaitu kegiatan dalam bidang administrasi. 3. Aspek membuat program dan persiapan sebelum mengajar penulis menyederhanakan menjadi kategori disiplin dalam menyusun program. 4. Aspek melaksanakan tugas dan tanggung jawab, dan aspek melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan KBM, penulis mengelompokkannya ke dalam kategori disiplin dalam melaksanakan tugas. 5. Aspek memiliki dan menciptakan lingkungan kerja dan belajar yang menyenangkan, penulis mengkategorikannya menjadi disiplin dalam mengelola kelas. Penulis menjadikan kelima kategori di atas menjadi sebuah dimensi untuk mengukur apakah seorang guru telah melaksanakan disiplin dengan baik atau tidak. Dengan demikian untuk mengukur apakah seorang guru telah melakukan disiplin dengan baik atau tidak di sekolah dapat dilihat dari beberapa sub dimensi sebagai berikut: 1 disiplin dalam memanfaatkan waktu, 2 disiplin dalam melaksanakan kegiatan administratif, 3 disiplin dalam menyusun program, 4 disiplin dalam melaksanakan tugas, dan 5 disiplin dalam mengelola kelas. Dengan memperhatikan berbagai sub dimensi kedisiplinan bagi guru sebagaimana tercantum di atas, maka dalam pelaksanaan tugasnya akan tercipta kondisi disiplin kerja yang tinggi. Dan guru yang memiliki disiplin kerja yang tinggi tentunya akan mematuhi dan mentaati serta menjalankan peraturan dan tata tertib yang berlaku dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Sehingga akan tercipta suasana lingkungan kerja yang kondusif.

3. Macam-macam Disiplin Kerja Guru

Menurut Ali Imron ada tiga macam pembagian disiplin yaitu: 12 a. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian. Menurut konsepini, guru di sekolah dikatakan mempunyai disiplin tinggi manakala mau menurut saja terhadap perintah dan anjuran pejabatkepala sekolah dan atau Pembina tanpa banyak menyumbang pikiran-pikirannya. Guru diharuskan mengiyakan saja terhadap apa yang dikehendaki kepala sekolah atau Pembina, dan tidak boleh membantah. Dengan demikian, kepala sekolah di sekolah bebas memberikan tekanan kepada guru dan memang harus menekan mereka. Dengan demikian, guru takut dan terpaksa mengikuti apa yang diinginkan oleh kepala sekolah di sekolah. b. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive. Menurut konsep ini, guru haruslah diberikan kebebasan seluas-luasnya di dalam kelas dan di sekolah. Aturan-aturan di sekolah dilonggarkan dan tidak perlu mengikat kepada guru. c. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali, atau kebebasan yang bertanggung jawab. Menurut konsep ini guru memang diberi kebebasan, asalkan yang bersangkutan tidak menyalahgunakan kebebasan yang diberikan 10 . Pembagian disiplin kerja tersebut dilihat dari bagaimana cara kepala sekolah dalam memberikan perintah-perintah kepada guru agar guru dapat melaksanakan perintahnya tersebut, namun cara tersebut berbeda. Pada konsep otoritium kepala sekolah menuntut ketaatan yang penuh kepada guru-guru agar menjalankan perintahnya dengan baik. Pada konsep permissive, kepala sekolah memberikan kebebasan kepada guru untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukan oleh guru di kelas maupun di sekolah selama perbuatan tersebut dianggap dapat meningkatkan kemajuan sekolah, dalam konsep ini menyebabkan guru tidak akan disiplin karena mereka bekerja sesuai dengan kemauannya sendiri yang menyebabkan banyak tugas yang tidak terselesaikan. Pada konsep kebebasan yang terkendali, guru diberikan kebebasan dalam menjalankan tugasnya tetapi ia harus bertanggung jawab terhadap tugas yang telah dilakukannya tersebut.

4. Strategi Pembinaan Disiplin Kerja Guru

Seorang pemimpin harus dapat menumbuhkan disiplin, terutama disiplin diri.Dalam kaitan ini, pemimpin yakni kepala sekolah harus 10 Ali Imron, Pembinaan Guru…h.184

Dokumen yang terkait

Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan disiplin kerja guru di Madrasah Tsanawiyah Kamilul Awwabin Sepatan-Tangerang

3 37 70

Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTS Ta'Lim al- Mubtadi Cipondoh - Tangerang

1 17 114

Implementasi Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Membina Motivasi Kerja Guru di SMK Al-Hidayah Ciputat

2 12 185

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP MUHAMMADIYAH DI KOTA MEDAN.

0 3 37

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SIKAP GURU TERHADAP PEKERJAAN, DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DENGAN PENGETAHUAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMKN KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 1 36

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON 06 KENDAL.

0 1 9

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15