Analisis Data HASIL PENELITIAN

dapat dilihat pada lampiran 26. Ini menunjukkan bahwa t hitung 3,002 t tabel 1,70 maka H ditolak, artinya koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru. 3. Uji Determinasi Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi r xy product moment yang telahdiperolehdenganrumus: KD = r 2 x 100 = 0.500204632 2 x 100 = 25,02 Dari penghitungan koefisien determinasinya sebesar 25,02. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah mempengaruhimemberi kontribusi terhadap variabel Y Disiplin Kerja Guru sebesar 25,02. Adapun sisanya sebesar 74,98 adalah dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja guru. Dan hasil nilait hitung yang lebih besar dari nilait tabel , kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya disiplin kerja guru dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal kepala sekolah yang baik. Semakin baik komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh kepala sekolah maka semakin meningkat disiplin kerja guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru.

D. Intepretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan, maka dapat terlihat bahwa komunikasi interpersonal kepala sekolah mempunyai korelasi yang positif dengan disiplin kerja guru. Ini dapat dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistika serta melalui berbagai pengujian statistika. Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal kepala sekolahcukup erat hubungannya dengan disiplin kerja guru. Dari proses perhitungan statistika menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi antara kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Keeratan variabel antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTs Al-Awwabin terjalin cukup tinggi dan postif. Ini dibuktikan dengan tingkat korelasi sebesar 0,5002. Dengan demikian, komunikasi interpersonal kepala sekolah memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap disiplin kerja guru dan memiliki hubungan yang positif antar kedua varibel. Adapun pengaruh dari komunikasi interpersonal kepala sekolah sebesar 25,02 terhadap disiplin kerja guru yang didapat dari representasi para guruMTs Al-Awwabin Depok. Sedangkan sisanya 74,98 ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti keadaan lingkungan sekolah, iklim organisasi, kompensasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain sebagainya. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa indikator variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah yang tinggi yaitu kesamaan dalam berkomunikasi dengan persentase rata-rata 20,09 dan indikator yang terendah yaitu sikap positif yang ditunjukan oleh kepala sekolah dengan persentase rata-rata 20,1. Sedangkan indikator variabel disiplin kerja guru yang tinggi yaitu disiplin guru dalam mengelola kelas dengan persentase rata-rata 20,52 dan indikator yang terendah yaitu disiplin dalam memanfaatkan waktu dengan persentase rata-rata 19,82.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sepenuhnya sampai pada tingkat kebenaran mutlak. Dari hasil hipotesis tersebut, peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki beberapa kelemahan antara lain: 1. Penulis hanya mengkaji variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah, namun sesungguhnya masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja guru. 2. Populasi yang dilibatkan dalam penelitian ini hanya guru di MTs Al- Awwabin, artinya hasil penelitian ini belum tentu bisa dijadikan kesimpulan mutlak bagi guru-guru di sekolah lain. 3. Sulitnya penjaringan data yang dilakukan terhadap responden mengingat aktifitas sekolah yang cukup padat dan kurangnya perhatian atau kesediaan reponden untuk mengisi angket. 4. Penulis memahami bahwa adanya keterbatasan dalam sumber-sumber referensi yang didapat oleh peneliti dalam menyajikan materi pada penelitian ini. 5. Keterbatasan peneliti dalam hal pikiran, materi, tenaga dan waktu dalam mengkaji penelitian ini dengan sebaik mungkin. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, mengenai hubungan persepsi komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTs Al-Awwabin Sawangan-Depok, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat disiplin kerja guru di MTs Al-Awwabin Sawangan-Depok dapat diketahui dari disiplin guru dalam memanfaatkan waktu, disiplin dalam kegiatan administrasi, disiplin dalam menyusun program, disiplin dalam melaksanakan tugas dan disiplin dalam mengelola kelas dengan persentase rata-rata hitung variabel 47,40. Intepretasi dari rata-rata hitung variabel disiplin kerja guru yaitu sedang dengan rentang skor 40-60. 2. Tingkat komunikasi interpersonal kepala sekolah di MTs Al- Awwabin Sawangan-Depok dapat diketahui dari kemampuan kepala sekolah dalam menunjukan sikap keterbukaan dalam berkomunikasi, rasa empati dalam berkomunikasi, sikap positif dalam berkomunikasi, memberikan dukungan dalam berkomunikasi dan kesamaan dalam berkomunikasidengan persentase rata-rata hitung variabel 52,30. Intepretasi dari rata-

Dokumen yang terkait

Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan disiplin kerja guru di Madrasah Tsanawiyah Kamilul Awwabin Sepatan-Tangerang

3 37 70

Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTS Ta'Lim al- Mubtadi Cipondoh - Tangerang

1 17 114

Implementasi Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Membina Motivasi Kerja Guru di SMK Al-Hidayah Ciputat

2 12 185

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP MUHAMMADIYAH DI KOTA MEDAN.

0 3 37

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SIKAP GURU TERHADAP PEKERJAAN, DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DENGAN PENGETAHUAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMKN KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 1 36

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON 06 KENDAL.

0 1 9

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15