21
dengan kata-kata, bisa dengan mimik, anggukan kepala, reaksi yang muncul sehingga kita langsung bisa menggapainya
30
. Jadi, berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa komunikasi interpersonalkomunikasi antarpribadi adalah suatu proses penyampaian pesan yang merupakan informasi baik secara verbal
maupun nonverbal yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang langsung dapat diketahui balikannya atau feedbacknya.
Dengan bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian komunikasi sehingga
bertambah kompleks komunikasi tersebut. Komunikasi interpersonal adalah membentuk hubungan dengan orang lain.Komunikasi interpersonal
yang efektif telah lama dikenal sebagai salah satu dasar berhasilnya suatu organisasi. Dengan demikian komunikasi interpersonal baik juga
diterapkan dalam organisasi pendidikan seperti sekolah. Efektivitas komunikasi ini sangat berpengaruh pada kelancaran organisasi dan kinerja
para guru. Kepala sekolah harus menerapkan komunikasi interpersonal karena komunikasi ini sangat penting dan berpengaruh terhadap
peningkatan disiplin serta kinerja para guru.
5. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Interpersonal
a. Tujuan Komunikasi Interpersonal Berkomunikasi interpersonal merupakan keharusan bagi setiap
manusia, kepala sekolah sebagai pimpinan senantiasa berusaha membuka dan menjalin komunikasi interpersonal yang efektif dengan guru-guru dan
personal lainnya. Selain itu, ada jumlah kebutuhan di dalam diri setiap personal sekolah yang hanya dapat dipuaskan lewat komunikasi
interpersonal.
30
Sr. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik,Jakarta:PT Gramedia,2004,h.102
22
Komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan seperti yang dikemukakan oleh Arni Muhammad bahwa komunikasi interpersonal
mempunyai tujuan sebagai berikut: 1 Menemukan diri sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan
interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
2 Menemukan dunia luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami
lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Hal itu menjadikan kita memahami lebih banyak dunia
luar, dunia objek, kejadian-kejadian dan orang lain.
3 Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti. Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan
memelihara hubungan dengan orang lain, banyak dari waktu kita dipergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk
membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
4 Berubah sikap dan tingkah laku. Banyak waktu kita untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang
lain dengan pertemuan interpersonal. 5 Untuk bermain dan kesenangan
Bermain mencangkup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Dengan melakukan komunikasi
interpersonal memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
6 Untuk membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan
komunikasi interpersonal dalam kegiatan professional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita juga semua berfungsi membantu orang
dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari.
31
b. Fungsi Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonalantarpribadi secara otomatis mempunyai
fungsi sosial karena proses komunikasi beroperasi dalam konteks sosial yang orang-orangnya berinteraksi secara sosial. Dalam keadaan demikian
maka fungsi komunikasi interpersonalantarpribadi adalah: 1 Menumbuhkan informasi
Salah satu harapan waktu kita berkomunikasi antarpribadi adalah untuk menumbuhkan pengetahuan tentang orang lain, oleh karena itu
31
Arni Muhammad, Komunikasi Organisas i…h.168
23
kita dapat berinteraksi dengan mereka secara efektif. Kita dapat meramalkan bagaimana orang lain itu berpikir, merasakan dan
bertindak jika kita tahu siapa mereka.
2 Membangun satu konteks pemahaman Kita juga berkomunikasi antar pribadi untuk menolong diri sendiri
supaya lebih mengerti tentang apa yang orang katakana dalam satu konteks tertentu. Kata-kata yang kita ucapkan sangat berbeda oleh
orang lain, itu tergantung dari bagaimana kata-kata itu diartikan dalam suatu konteks.
3 Membentuk identitas Salah satu tujuan bagi komunikasi antarpribadi yakni, membentuk
sebuah identitas. Peranan yang dimainkan dalam relasi dengan orang lain menolong kita membangun identitas. Dengan identitas itu kita
menampilkan wajah kita kepada publik sehingga mereka mempunyai gambaran tentang diri kita.
4 Memenuhi kebutuhan antarpribadi William Schutz dalam teori FIRO Fundamental Interpersonal
Relations Orientation telah mengidentifikasi tiga kebutuhan manusia yakni:
a. Inklus, adalah kebutuhan untuk terlibat bersama dengan orang lain.
b. Kontrol, adalah kebutuhan untuk mengontrol, mengawasi, bahkan menguasai orang lain.
c. Afeksi, adalah kebutuhan untuk mengembangkan relasi dengan orang lain, kebutuhan untuk dikasihi orang lain
32
.
6. Efektivitas komunikasi antarpribadi interpersonal
Efektivitas komunikasi dapat dilihat dalam kaitan dengan beberapa kriteria. Komunikasi dapat dikatakan efektif jika:
a. Pesan yang diterima sangat dekat dengan pesan yang dikirim; b. Tindakan komunikasi menggunakan jumlah lambang minimum untuk
pesan itu; c. Pesan-pesan bukan verbal selaras dengan pesan yang verbal;
d. Pesan itu mendatangkan jawaban yang diinginkan; dan e. Komunikasi itu menghasilkan hubungan saling mempercayai antara
pengirim dan si teralamat
33
. Menurut Joseph A.DeVito dalam Miftah Thohabahwa untuk menilai
efektivitas komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari hal-hal berikut:
32
Alo Liliweri, Wacana Komunikasi Organisasi, Bandung: Mandar Maju,2004, h.110- 111
33
Udai Pareek, Perilaku Organisasi… h. 69-70
24
a. Keterbukaan; untuk menunjukan kualitas keterbukaan dari komunikasi antapribadi ini paling sedikit ada dua aspek, yakni: aspek keinginan
untuk terbuka bagi setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain. Aspek selanjutnya ialah keinginan untuk menanggapi secara jujur
semua stimulasi yang dating kepadanya.
b. Empati; dengan empati dimaksudkan untuk merasakan sebagaimana yang dirasakan oleh orang lain suatu perasaan bersama perasaan orang
lain yakni, mencoba merasakan dalam cara yang sama dengan perasaan orang lain. Yang paling penting ialah kita tidak akan
memberikan penilaian pada perilaku atau sikap mereka sebagai perilaku atau sikap yang salah atau benar. Sedangkan simpati
merasakan untuk orang lain, misalnya merasa kasihan pada orang lain.
c. Dukungan; dengan dukungan ini akan tercapai komunikasi antarpribadi yang efektif. Dukungan adakalanya terucap dan
adakalanya tidak terucap. Dukungan yang tidak terucap tidaklah mempunyai nilai yang negatif, melainkan dapat merupakan aspek
positif dari komunikasi. Gerakan-gerakan seperi anggukan kepala, kerdipan mata, senyum atau tepukan tangan merupakan dukungan
positif yang tak terucapkan
d. Kepositifan; dalam komunikasi antarpribadi kualitas ini paling sedikit terdapat tiga aspek perbedaan atau unsur. Pertama, komunikasi
antapribadi akan berhasil jika terdapat perhatian yang positif terhadap diri seseorang. Kedua, komunikasi antarpribadi akan terpelihara baik,
jika suatu perasaan positif terhadap orang lain itu dikomunikasikan. Ketiga, suatu perasaan positif dalam situasi komunikasi umum, amat
bermanfaat untuk mengefektifkan kerja sama. Tidak ada hal yang paling menyakitkan kecuali berkomunikasi dengan orang lain yang
tidak tertarik atau tidak mau memberikan respon yang menyenangkan terhadap situasi yang dibicarakan.
e. Kesamaan; ini merupakan karakteristik yang teristimewa, karena kenyataannya manusia ini tidak ada yang sama, komunikasi
antarpribadi akan lebih bisa efektif jika orang-orang yang berkomunikasi itu dalam suasana kesamaan. Jika komunikasi mereka
menginginkan efektif, hendaknya diketahui kesamaan-kesamaan kepribadian di antara mereka
34
. Senada dengan Joseph A.DeVito, Husein Umar menjelaskan bahwa
untuk menilai efektivitas komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari hal- hal berikut.
a. Keterbukaan, yaitu keinginan terbuka dan menanggapi secara jujur lawan bicara.
b. Empati, yaitu merasakan perasaan yang sama atas lawan bicara.
34
Miftah Thoha, Perilaku Organis asi…h.191-194