Pembagian Ruang Kafe Kajian Teori Warna

71

2.3.4.5 Pembagian Ruang Kafe

Pada sebuah kafe terdapat pembagian ruang antara lain: a. Area Makan yaitu tempat untuk menikmati hidangan makanan dan minuman ringan berupa: - Hot Drink seperti: Coffe, Black Coffe, Chocolate - Cold Drink seperti: Ice Coffe, Soft Drink, Ice Tea - Cold Food seperti: Cake, Salad , Cemilan Ringan - Hot Food seperti: Sup Ayam dan Steak Persyaratan untuk luas area makan: 1. 1,2 – 1,4 m 2 perorangan dan dilayani oleh pelayan. 2. 0,83 m 2 perorangan, makanan yang disajikan terbatas dan dirancang menurut pola yang ada. Area makan harus: - Peletakan sebuah meja sebaiknya berdekatan dengan tiang atau kolom jika berada di tengah ruangan. - Pintu masuk tidak bersilangan dengan jalur pelayanan. - Antara tempat duduk yang satu dengan tempat duduk yang membelakangi merupakan gang atau disebut jalur pelayanan dengan jarak 1350 mm sebagai jalur maksimum 2 pramusaji. - Pergeseran maju mundur kursi antara 100 – 200 mm untuk kebutuhan duduk. - Pergeseran mundur kursi untuk pelanggan berdiri 300 mm. Universitas Sumatera Utara 72 - Tempat tangga pelayan tidak terletak pada tempat yang mengganggu pengunjung b. Bar yaitu tempat menikmati minuman berupa hot drink, coctail, dan jenis minuman yang dicampur oleh bartender seperti wiski, chivas, vodka, da n wine . - Terdapat bangku tinggi, merapat dinding meja, pengunjung dapat menikmati minuman pembangkit selera dan sekaligus untuk koordinasi karyawan - Jarak duduk pada meja bar antara orang yang satu dengan yang lain 75 mm. c. Lounge yaitu tempat tunggu sementara di bagian kafe. d. Kasir, terletak dekat dengan bar karena letaknya mudah dijangkau oleh pelayan, sehingga mudah dalam pencapaiannya.

2.3.4.6 Kajian Teori Warna

Dalam buku Unsur Warna dalam Perancangan Desain karangan Artini Kusmiati dan Pamudji Suptandar disebutkan beberapa persepsi bila sebuah warna ditangkap oleh penglihatan manusia yaitu : - Persepsi Visual ; apabila terjadi kontras dan kejenuhan akan terjadi glare yang sangat mengganggu. - Persepsi Thermal ; masing-masing warna mempunyai temperatur yang berbeda-beda dan masing-masing warna tersebut mempunyai tingkat kemampuan merefleksi warna yang berbeda-beda. Warna muda mempunyai kemampuan merefleksi panas lebih besar, sedangkan warna Universitas Sumatera Utara 73 tua mempunyai kemampuan menyerap panas, sehingga panas yang diterima disimpan di dalam benda yang berwarna tersebut. - Persepsi Psikologi; setiap warna menunjukkan gejala emosional yang berbeda. Warna-warna hangat hues sering dihubungkan dengan api, matahari dan panas. Warna ini mampu menaikkan emosional seseorang. Warna dingin cool hues sering dihubungkan dengan es, bayang-bayang dan air. Berikut adalah karakteristik warna menurut Akmal 2005 dalam bukunya Rumah Mungil yang Sehat Seri Menata Rumah:  Merah: Aktif terkesan bergerak, memotivasi diri, menghangatkan, tetapi juga merangsang kemarahan.  Oranye: Sosialisasi, bersahabat, kreatif, praktikal, menyenangkan, berenergi, namun dapat mengakibatkan perilaku hiperaktif.  Kuning: Melambangkan kecepatan, menaikkan mood , memberikan inspirasi dan ide, terang, ringan, gembira, komunikatif, namun bisa menakutkan.  Hijau: Menunjukkan perhatian, empati, natural, keseimbangan emosi, keharmonisan alam, namun dapat memberikan perasaan terjebak.  Biru: Memberikan kedamaian, ketenangan, rasa ketertutupan, kesetiaan, kejujuran, menyejukkan, tetapi juga berkesan menekan dan menjatuhkan.  Ungu: Kreatif, memberikan atmosfer spiritual, sensitif, powerful , memberikan inspirasi, namun juga melambangkan obsesi. Universitas Sumatera Utara 74  Hitam: Bersahaja, misterius, maskulin, memiliki potensi, powerful, namun juga memberikan kesan krisis identitas, tersembunyi, dan duka.  Putih: Bersih, steril, kejujuran, namun juga kaku dan terisolasi. Warna ini banyak digunakan pada interior bergaya minimalis.  Cokelat: Mengingatkan tanah dan kesan yang natural. Warna ini bersifat hangat dan bersahabat. Cukup aman digunakan untuk interior, namun terkadang juga kaku.  Abu-abu: Percaya, berkesan independen, stabil, konsentrasi, namun kaku, kritis, tidak komunikatif, dan menekan.  Peach: Hangat, perhatian, lembut, kreatif, suportif, royal, matang, sentimental, kurang percaya diri.  Pink: Mencintai, hangat, emosional, pengertian, simpati, tidak dewasa atau kekanakan, tidak stabil.

2.3.5. Penerapan Material Daur Ulang pada Kafe