147 Gambar 4.71. Area
outdoor
Hungry Tummy
Sumber: Peneliti tahun 2015
4.1.3.1 Tinjauan Elemen Interior Kafe Hungry Tummy
a. Elemen horizontal bawah Jenis material sebagai penutup lantai adalah keramik
reject
pecahan keramik yang dibeli
owner
di Home Centra, Ringroad. Harga keramik
reject
yang dijual relatif lebih murah dibandingkan membeli keramik baru, yakni Rp.150.000 untuk sekali pengangkutan dengan mobil
pick
—
up
berdasarkan jarak lokasi antara kafe dan Home Centra. Penyelesaian lantai dilakukan dengan tahap
cor lantai kemudian menimpanya dengan pecahan-pecahan keramik. Pemanfaatan keramik bekas pada lantai kafe merupakan salah satu penerapan
reuse
material.
Universitas Sumatera Utara
148 Gambar 4.72. Keramik
reject
sebagai material lantai
Sumber: Peneliti 2015
b. Elemen horizontal atas Terdapat dua jenis material sebagai elemen horizontal atas plafon pada
Hungry Tummy, yaitu papan gypsum pada area
indoor
dan seng sebagai elemen horizontal atas area
outdoor
. Papan gypsum diaplikasikan pada plafon di seluruh ruangan. Papan gypsum dengan bentuknya yang padat dan kering sangat
memudahkan proses pemasangan dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu plester kering. Adapun seng pada plafon merupakan jenis seng yang
sama pada elemen vertikal dinding bangunan. Seng tersebut merupakan jenis seng bergelombang yang disanggah dengan rangka baja ringan.
Gambar 4.73. Plafon gypsum area
indoor Sumber: Peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
149 Gambar 4.74. Plafon seng area
outdoor Sumber: Peneliti 2015
c. Elemen vertikal Dinding kaca mendominasi Hungry Tummy dengan perpaduan seng bekas
yang menyerupai desain kontainer. -
Kaca Dinding kaca dengan jenis
tempered
dipesan dari toko di Jalan Gatot Subroto. Dimensi kaca memiliki panjang 1 m dan tinggi 0,5 m membentuk letter
U sebagai pemisah area
indoor
dan
outdoor.
Gambar 4.75. Kaca pembatas area
indoor
dan
outdoor Sumber: Peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
150
Awalnya,
owner
memiliki ide untuk memanfaatkan kembali kontainer bekas sebagai elemen dinding, akan tetapi dikarenakan
cost
yang tinggi maka ide tersebut tidak dapat diterapkan sehingga alternatif lain adalah penggunaan seng
dengan desain menyerupai kontainer. -
Seng Elemen vertikal lain pada Hungry Tummy adalah seng yang membatasi
area makan dan dapur. Pemasangan seng sebagai media vertikal bangunan disanggah dengan rangka baja ringan. Warna merah pada seng yang dipesan dari
toko di Jalan Gatot Subroto ini menandakan aktif terkesan bergerak, memotivasi diri, menghangatkan, tetapi juga merangsang kemarahan Akmal, 2005.
Gambar 4.76. Seng pembatas area makan dan dapur
Sumber: Peneliti tahun 2015
d. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang
- Perabot
Bentuk dan ukuran kursi pada kafe bervariasi, baik dengan memanfaatkan kembali material bekas maupun membeli baru. Ruang diatur dengan standar kursi
sebuah kafe agar ruang dalam kafe dapat menampung sesuai dengan kebutuhan. Adapun meja pada kafe terdiri dari bentuk bulat, persegi dan persegi panjang.
Universitas Sumatera Utara
151
Dua buah sofa bekas dimanfaatkan kembali di area
indoor.
Sofa
jeans
bekas di sebelah kanan ruangan dekat pintu masuk diperoleh gratis dari toko sepeda di Jalan Setiabudi Gambar 4.77. Sofa bekas berwarna merah dan kuning
dengan letter L diperoleh dari rumah penduduk kawasan STM tanpa dibeli Gambar 4.78. Kedua sofa bekas ini kemudian di
recycle
dengan melapisi kulit sofa di kawasan Setiabudi.
Gambar 4.77. Sofa
jeans
produk
recycle Sumber: Peneliti 2015
Gambar 4.78. Sofa letter L produk
recycle Sumber: Peneliti
Universitas Sumatera Utara
152
Pada bagian depan bangunan, area
outdoor,
terdapat 4 kursi satu set dengan meja. Dimensi panjang 1,6 m dan lebar 80 cm berbahan dasar kayu
sembarang istilah pasar diperoleh di sekitar Jalan Karya Gambar 4.79. Adapula dua buah kursi kayu di area
indoor
dibeli dari toko perabot bekas di Jalan H.M Joni Gambar 4.80. Set kursi
recycle
dengan tiga senderan kayu diolah dari kursi yang sudah rusak milik teman-teman
owner
juga diaplikasikan sebagai bangku di area
indoor
Gambar 4.81.
Gambar 4.79. Set kursi
recylce
di area
outdoor Sumber: Peneliti 2015
Gambar 4.80. Kursi diperoleh dari toko perabot bekas
Sumber: Peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
153 Gambar 4.81. Satu set kursi kayu produk
recycle Sumber: Peneliti 2015
Pada area
indoor
dan
outdoor
terdapat 12 meja hasil
recycle
dari bahan kayu jati dengan kaki meja bekas. Dimensi meja dengan panjang 75 cm, lebar 60
cm dan tinggi 75 cm Gambar 4.82. Adapula jenis meja kayu yang dimodifikasi dengan tong bekas bahan bakar untuk mobil yang diperoleh dari bengkel milik
owner
Gambar 4.83.
Gambar 4.82. Meja
recycle
dari kayu jati dan kaki meja bekas
Sumber: Peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
154 Gambar 4.83. Meja
recycle
dari tong bekas bahan bakar untuk mobil
Sumber: Peneliti 2015
- Dekorasi
Benda pelengkap fungsional Hungry Tummy diantaranya
washtafel
dengan memanfaatkan kembali
reuse
ban mobil dan tong bekas bahan bakar kendaraan yang diperoleh dari bengkel milik
owner
Gambar 4.84. Adapula jam dinding unik terbuat dari wajan yang dirakit oleh
owner
Gambar 4.85.
Gambar 4. 84.
Washtafel
dari tong bekas dan ban mobil bekas
Sumber: Peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
155 Gambar 4.85. Jam dinding dari wajan bekas
Sumber: Peneliti 2015
Benda pelengkap dekoratif Hungry Tummy diantaranya lukisan dan gambar kuliner di bagian dinding seng berwarna merah. Adapula dua sepeda
bekas yang masih dipajang di area
outdoor
samping belakang dan nantinya akan dimodifikasi oleh Mr.Dian selaku
owner
, biaya membeli dua buah sepeda bekas yakni Rp.300.000. Beliau merencanakan jika sepeda sudah dimodifikasi akan
menjadi elemen dekorasi di bagian depan sebelum pintu masuk.
Gambar 4.86. Sepeda bekas sebagai elemen dekorasi
Sumber: Peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
156
4.1.3.2 Konsep Daur Ulang