Sistem Sirkulasi Kafe Tinjauan Arsitektur pada Kafe 1 Elemen Pembentuk Ruang

67 Untuk memperindah ruang dapat dilakukan dengan cara membuat motif – motif dekorasi secara langsung pada dinding dan melapisi dinding dengan bahan ornamental atau dengan memasang hiasan yang ditempel pada dinding. Suptandar, 1996. Ketentuan dari keseimbangan, skala, warna, dan fungsi adalah alat penolong untuk membuat dekorasi agar dapat menambah keindahan disekitarnya dengan dekorasi –dekorasi baik yang konvensional sampai yang tradisional Suptandar, 1982.

2.3.4.4 Sistem Sirkulasi Kafe

Sirkulasi merupakan ruang gerak atau jalur yang diatur untuk menghubungkan, membimbing dan melintasi bagian-bagian tertentu didalam bangunan atau ruangan untuk kelancaran bagian itu sendiri, yang berhubungan dengan penghayatan obyek didalam ruang. Dengan demikian, pengertian dari sirkulasi, kaitannya dengan aktifitas ruang adalah; pengarahan dan pembimbingan jalan atau tapak yang terjadi didalam suatu ruang yang direncanakan. Suptandar, 1982. Beradasarkan buku Dimensi Manusia dan Ruang Interior Panero dan Zelnik, 2003 dijelaskan bahwa sistem sirkulasi antara pengunjung kafe dan karyawan tidak boleh bersilangan. Bersilangan ialah jika sirkulasi antara pelayan dan pengunjung kafe saling bertemu tanpa adanya sirkulasi alternatif lainnya, sehingga bisa terjadi peristiwa saling menunggu atau bertabrakan antara pengguna. Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 2.20. Jarak bersih sirkulasi Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Panero dan Zelnik, 2003 Hal yang harus diperhatikan dalam desain layout sebuah restorankafe adalah: 1. Direction arah Pengarahan atau pembimbingan jalan dapat diperkuat dengan perletakan pintu-pintu, permainan lantai, perminan plafonlangit-langit, permainan dinding, lampu-lampupenyinaran, gambar-gambar atau lukisan-lukisan warna dan benda- benda di dalam ruang. Suptandar, 1999 Gambar 2.21. Pengarahan jalan Sumber : Pengantar Merencana Interior untuk Mahasiswa Disain dan Arsitektur Suptandar, 1999 Universitas Sumatera Utara 69 2. Flow Sebuah tujuan penting dari proses desain adalah untuk mengoptimalkan flow yang meliputi jarak, kapasitas, kecepatan, dan arah. Pola flow dihasilkan oleh pelanggan atau konsumen, karyawan, makanan, meja-kursi makan dan pelayanan. 3. Distance Jarak Selain memperhatikan jarak antar ruang, dalam desain interior kafe juga harus memperhatikan jarak yang akan terjadi antar individu. Distance zone , dimana merupakan petunjuk yang jauh untuk rencana perancangan lingkungan, adalah sebagai berikut: - Public Distance : 12 feet dan seterusnya 365,8 cm Hal ini meliputi jarak yang akan didapatkan saat memasuki kafe dengan plafon tinggi atau lobi yang luas. Public distance meliputi pendangan untuk berjalan ke area makan atau ketika memasuki area pengambilan makanan di dapur. - Social Distance : 4 – 12 feet 121,9 cm – 365,8 cm Pelanggan merasakan social distance ketika mereka melihat layar televisi disebuah bar, pertunjukan di klub malam, atau staf pelayanan yang sibuk bekerja di kafe. Sama juga dengan staf dapur yang merasakan bahwa mereka terlihat oleh pelanggan yang berjalan melewati dapur. - Personal Distance : 18inch – 4 feet 45,72 – 121,9cm Perasaan pada jarak ini misalnya ketika berbicara pada teman makan diseberang meja. - Intimate Distance : Kontak fisik – 18inch 45,72 Universitas Sumatera Utara 70 Perasaan ketika cukup dekat untuk bersentuhan dengan teman makan, seperti ketika duduk bersampingan di sebuah sofa. Seringkali terasa “crowded feeling” ketika kursi makan yang diduduki ditabrak oleh karyawan yang lewat Baraban dan Durocher, 2010. Gambar 2.22. Zona jarak Sumber : Ilustrasi Desain Interior Ching , 1996 Sirkulasi mengarah dan membimbing perjalanan atau apak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi member kesinambungan pada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang sebagai penunjuk arah jalan tersendiri Suptandar, 1999. Dibawah ini adalah arah sirkulasi berdasarkan pada penempatan dan bukaan pintu. Gambar 2.23. Sirkulasi berdasarkan penempatan pintu Sumber : Pengantar Merencana Interior untuk Mahasiswa Disain dan Arsitektur Suptandar, 1999 Universitas Sumatera Utara 71

2.3.4.5 Pembagian Ruang Kafe