Studi Komparasi Konsep Daur Ulang pada Kafe Penelitian

160

4.2. Studi Komparasi Konsep Daur Ulang pada Kafe Penelitian

Daur ulang material bekas, baik reuse maupun recycle , merupakan cara yang efektif untuk menciptakan kondisi yang ideal bagi lingkungan akibat dari kerusakan limbah konstruksi. Konsep daur ulang yang diaplikasikan pada kafe merupakan konsep yang selalu unik bagi pengunjung, penuh dengan ide-ide yang kreatif, dan berpengaruh terhadap daya saing antar kafe yang selalu memberikan tema dan konsep yang unik untuk mempromosikan kafe mereka. Berdasarkan tiga studi kasus pada kafe penelitian yang disertakan sebelumnya, dapat dilihat contoh-contoh penerapan material bekas dalam mendesain bangunan dengan metode daur ulang. Dari ketiganya memiliki konsep yang berbeda dalam mendaur-ulang namun memiliki tujuan yang sama, yakni mengurangi limbah yang dapat merusak lingkungan dan memanfaatkannya kembali baik dengan reuse maupun recycle. Resep Nenek Moyangku menerapkan daur ulang dengan memanfaatkan kembali reuse material bekas dan berpengaruh terhadap biaya konstruksi yang terjangkau. Lekker Urban Food House lebih banyak menerapkan recycle sebagai konsep daur ulangnya dengan biaya relatif mahal karena banyak proses dalam mengolah material, namun baik secara ekologis dilihat dari sudut pandang konservasi sumber daya alam. Hungry Tummy mengaplikasikan konsep reuse dan recycle melalui kreativitas yang dimiliki owner yang pintar untuk mengolah barang bekas menjadi layak pakai. Berikut adalah tabel studi komparasi konsep daur ulang antara tiga kafe penelitian: Universitas Sumatera Utara 161 Tabel 4.4. Komparasi konsep daur ulang pada kafe penelitian Elemen Pembentuk Ruang Resep Nenek Moyangku Lekker Urban Food House Hungry Tummy Reuse Recycle Reuse Recycle Reuse Recycle Elemen horizontal bawah lantai    Elemen horizontal atas plafon   Elemen vertikal dinding   Elemen pelengkap pembentuk ruang      Sumber: Peneliti 2015 Tabel 4.5. Jenis material bekas pada kafe penelitian dan potensi manfaatnya Jenis material bekas Reuse Recycle Elemen horizontal bawah lantai Kayu Ubin tegel Keramik    Elemen horizontal atas plafon Multipleks Kayu    Elemen vertikal dinding Aluminium Kayu Batang pohon    Elemen pelengkap pembentuk ruang Kaca Kayu Aluminium Fiber Kain Batu Karet            Sumber: Peneliti 2015 Universitas Sumatera Utara 162 Berdasarkan hasil analisa, penerapan konsep daur ulang baik dengan metode reuse maupun recycle pada elemen pembentuk ruang kafe penelitian Resep Nenek Moyangku, Lekker Urban Food House, dan Hungry Tummy memanfaatkan jenis material bekas diantaranya: 1. Elemen horizontal bawah lantai: - Resep Nenek Moyangku Reuse : papan kayu bekas, keramik dan ubin tegel building reuse dengan memanfaatkan kembali bangunan lama melalui proses renovasi. - Lekker Urban Food House Reuse : keramik building reuse dengan memanfaatkan kembali bangunan lama melalui proses renovasi. - Hungry Tummy Reuse: pecahan-pecahan keramik bekas 2. Elemen horizontal atas plafon: - Resep Nenek Moyangku Reuse : papan kayu bekas, multipleks. - Lekker Urban Food House Recycle : kayu jati belanda sebagai aksen plafon 3. Elemen vertikal dinding: - Resep Nenek Moyangku Reuse : aluminium kaleng bekas, kayu daun pintu daun jendela, building reuse dengan memanfaatkan kembali bangunan lama melalui proses renovasi. Universitas Sumatera Utara 163 - Lekker Urban Food House Recycle: potongan batang kayu pohon, building reuse dengan memanfaatkan kembali bangunan lama melalui proses renovasi. 4. Elemen pelengkap pembentuk ruang: - Resep Nenek Moyangku: Reuse : kayu kursi dan meja, kaca hiasan botol, aluminium hiasan kaleng minuman, kain sofa dan bantalan, dan barang antik lainnya. - Lekker Urban Food House Reuse: kain sofa Recycle: kayu kursi, meja, dan hiasan perahu, aluminium kursi kaleng, vespa, bathtub, dan hiasan lampu, batu washtafel , fiber patung gajah dan hiu, barang antik lainnya. - Resep Nenek Moyangku Reuse : kain sofa, aluminium tong bahan bakar, karet ban Recycle : kayu kursi dan meja, aluminium tong bahan bakar dan wajan untuk jam dinding. Melalui ketiga studi kasus penelitian yang telah dianalisa, dapat timbul pemahaman bahwa reuse dan recycle material bekas merupakan langkah yang layak dipilih dalam merancang dan mendirikan bangunan. Namun, tidak semua material bekas memberikan dampak positif terhadap bangunan, seperti material sintetis yang mengandung efek racun dan berbahaya lainnya. Maka dari itu, material alami seperti kayu, batu, dan keramik lebih diutamakan dalam pemilihan jenis material bekas sebagai konsep daur ulang pada kafe. Kemampuan material Universitas Sumatera Utara 164 untuk diolah kembali dengan konsep daur ulang reuse dan recycle dapat dilihat setelah material digunakan atau setelah material dihasilkan. Akan tetapi, tidak semua material bekas memberikan dampak positif terhadap bangunan kafe penelitian, seperti material sintetis logam, aluminium, fiber yang mengandung efek racun dan berbahaya lainnya. Produk hasil reuse pada kafe penelitian masih memiliki kualitas yang layak pakai baik secara fisik maupun materi, seperti reuse pada bangunan reuse building yang tetap mempertahankan bangunan lama dan reuse perabotan seperti sofa bekas, kursi dan meja kayu. Pemanfaatan kembali material bekas dan renovasi bangunan lama dengan reuse building sangat mempengaruhi biaya konstruksi pembangunan yang lebih terjangkau. Sementara konsep daur ulang dengan recycle lebih membutuhkan energi dalam proses daur ulang dan membutuhkan modal yang besar untuk menghasilkan produknya, seperti kursi yang di recylce dari bath tub, vespa, dan tong bekas bahan bakar. Namun dengan recycled material memberikan fleksibilitas dalam desain karena tidak adanya keterbatasan bentuk yang diberikan oleh material lama. Konsep daur ulang pada elemen bangunan dapat diterapkan dalam upaya menciptakan pola konsumsi yang optimal dan efisien. Penggunaan bahan mentah dari alam dan jumlah sampah dapat dikurangi, begitu juga dengan penggunaan energi untuk pembuatan material. Dampak negatif penggunaan material terhadap lingkungan dapat dikurangi, bahkan dapat menghemat biaya pembangunan. Dengan demikian, konsep daur ulang pada ketiga kafe penelitian ini merupakan salah satu strategi yang tepat dalam mewujudkan tujuan sustainable development. Universitas Sumatera Utara 165 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan