Prosedur dalam Membuka Usaha Kafe

53 promo di momen-momen special, kafe juga kerap menghadirkan entertainment tambahan melalui serangkaian event dan paket-paket khusus. Tidak jarang, pengelola bersedia memberikan space secara gratis, bahkan sengaja menyewa Event Organizer untuk menyiapkan event sebagai daya tarik pengunjung. Majalah Peluang, 2014. Berdasarkan Asosiasi Pengusaha Kafe Restoran Indonesia Apkrindo, jumlah kafe dan restoran tumbuh sebesar 15-20 pada tahun 2014 di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa bisnis kafe cukup diandalkan dan menjanjikan.

2.3.3. Prosedur dalam Membuka Usaha Kafe

Berikut adalah prosedur dalam membuka usaha kafe dikutip dari Harian Online Satu Harapan 2015: 1. Prosedur Pengurusan Ijin Usaha Langkah awal untuk mengurus ijin usaha kafe adalah datang ke kantor walikotabupati. Di sana akan diinformasikan mengenai syarat-syarat dan dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus ijin kafe. Setelah berkas selesai dan memenuhi segala persyaratannya, kembalikan berkas tersebut ke kantor walikotabupati. Selanjutnya setelah berkas diterima, akan ada pemeriksaan lapangan untuk memeriksa kecocokan data antara dokumen-dokumen yang diberikan dengan data di lapangan. Jika proses pemeriksaan di lapangan sudah selesai, diharuskan membayar retribusi untuk usaha kafe ke rekening pemda setempat yang sudah diinformasikan. Setelah semuanya selesai, dibutuhkan waktu sekitar 14 hari kerja hingga surat ijin dikeluarkan dan kafe dapat beroperasi. Universitas Sumatera Utara 54 2. Persyaratan Administrasi - Mengisi formulir permohonan dengan materai Rp 6.000,- - Fotokopi KTP dengan menunjukkan KTP Asli - Fotokopi sertifikat tanah atau jika bukan milik sendiri ada pernyataan dari pemilik tanahbangunan bahwa tidak keberatan dibuat usaha tentunya dengan materai - Gambar denah lokasi - Salinan IMB - Salinan perijinan gangguan HO - Salinan NPWP - Salinan Ijin Peruntukkan Penggunaan Tanah - Dokumen-dokemen lainnya berhubungan dengan lingkungan hidup - Salinan akte pendirian perusahaan jika memang berbadan hukum 3. Persyaratan Non-Formal - Informasikan usaha kepada Kelurahan dan RTRW setempat untuk menghindari pungutan liar berbagai oknum pada saat pembangunan - Informasikan kepada ormas-ormas setempat agar tidak ada oknum yang berani mengganggu - Jika jenis makanan bersifat tidak halal bagi kalangan muslim berikan informasi tersebut pada menu Terkait dengan Izin Mendirikan Bangunan, secara umum syarat-syarat dan cara mengurus IMB renovasi rumah atau membangun baru diantaranya: Universitas Sumatera Utara 55 - Mengisi formulir Permohonan Izin - Foto Copy surat tanah - Gambar konstruksi bangunan denah, tampak muka, samping, belakang, rencana utilitas - Fotocopy KTP - Persetujuan tetangga khusus bangunan bertingkat - Bukti pelunasan PBB Namun, tidak semua renovasi rumah atau bangunan rumah harus disertai IMB. Menurut Perda No. 71991, pasal 17 ayat 2 menyatakan bahwa pembangunan atau renovasi rumah yang kurang dari 12 m 2 tidak perlu menggunakan IMB. Berikut ini ada beberapa kegiatan yang tidak memerlukan izin: - Pekerjaan yang termasuk dalam pemeliharaan dan perawatan bangunan yang bersifat biasa - Mendirikan kandang pemeliharaan binatang atau bangun-bangunan di halaman belakang dan isinya tidak lebih dari 12 m 2 . - Bangun-bangunan di bawah tanah. - Perbaikan-perbaikan yang ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah. - Jika renovasi rumah yang dilakukan tergolong kecil dan bangunan tersebut telah memiliki IMB, maka tidak perlu mengurus IMB baru. Cukup dengan surat keterangan membangun. Misalnya, renovasi rumah berupa penambahan ruang yang luasnya tidak lebih dari 30 luas bangunan lama. Luas ruang tambahan juga tidak lebih dari 250 m 2 . Jika Universitas Sumatera Utara 56 renovasi rumah berupa penambahan lantai, luas lantai atas tidak lebih dari dari 50 luas lantai bawah. Ukurannya juga tidak lebih dari 250 m 2 . Lain halnya jika renovasi rumah yang dilakukan berupa perubahan fasad, tata letak ruangan atau struktur bangunan keseluruhan. Renovasi rumah seperti ini butuh IMB baru. Hal ini juga berlaku pada renovasi rumah dengan penambahan ruang lebih dari 30 luas bangunan lama. 2.3.4. Tinjauan Arsitektur pada Kafe 2.3.4.1 Elemen Pembentuk Ruang