51
2.3. Terminologi Kafe
2.3.1. Definisi Kafe
Kafe adalah suatu usaha di bidang makanan yang dikelola secara komersial yang menawarkan pada para tamu makanan atau makanan kecil dengan
pelayanan dalam suasana tidak formal tanpa diikuti suatu aturan atau pelayanan yang baku sebagaimana sebuah
exlusive dinning room
, jenis-jenis makanan atau harganya lebih murah karena biasanya beroperasi selama 24 jam, dengan
demikian dapat dipastikan sebuah kafe akan tetap buka ketika restoran-restoran lainnya sudah tutup. Sugiarto, 1996. Menurut Marsum 2005 kafe adalah
tempat untuk makan dan minum sajian cepat saji dan menyuguhkan suasanan santai atau tidak resmi, selain itu juga merupakan suatu tipe dari restoran yang
biasanya menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar restoran. Kebanyakan kafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu makanan
ringan seperti kue, roti, sup, dan minuman. Menurut Agvirafani 2014 kafe adalah suatu bentuk restoran informal
yang mengutamakan pada penyajian tempat yang nyaman untuk bersantai, beristirahat, dan berbincang-bincang sambil menikmati kopi atau teh serta
hidangan-hidangan ringan lainnya. Pemilihan tema dan gaya sangat berpengaruh pada suasana interior dalam kafe yang berdampak pada psikologis pengunjung
yang datang. Istilah kafe paling umum dijumpai di Negara Perancis yang kemudian diadopsi oleh kota-kota di Inggris pada akhir abad ke-19. Istilah kafe
berasal dari kata
coffee
yang berarti kopi. Kafe merupakan tempat yang cocok untuk bersantai, melepas kepenatan, serta bertemu dengan kerabat Wikipedia,
Universitas Sumatera Utara
52
2015. Pada awalnya kafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan jaman, kafe telah memilih banyak konsep, diantaranya
sebagai tempat menikmati hidangan
dinner
Kompas Media Cyber, 2005.
2.3.2. Perkembangan Kafe di Kota Medan
Berdasarkan pernyataan M.Ishak, pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Medan, dikatakan bahwa perkembangan bisnis kafe yang marak di Medan
saat ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kota ini semakin baik dan maju Harian Medan Bisnis Online, 2013. Menurutnya, kafe yang mulai
marak saat ini dapat dijadikan tempat pertukaran bisnis antar pengusaha, juga dapat dijadikan tempat interaksi sosial antar masyarakat dengan tujuan
membicarakan bisnis maupun sekedar tempat untuk menikmati kuliner. Adapun investasi kuliner seperti ini diprediksi naik 25 dari tahun sebelumnya.
Saat ini, nyaris tidak bisa ditemui cafe yang biasa saja tanpa mengusung tema tertentu. Demi kenyamanan dan pengalaman eksklusif para pengunjung,
para pemilik cafe berlomba menentukan tema yang unik, cantik, dan memakai jasa para interior designer. Saat ini, tema vintage, retro, dan kampung adalah yang
paling banyak digemari. Semua konsep itu dikemas secara apik dan modern, sehingga setiap pengunjung memperoleh suasana berbeda yang tidak akan didapat
di tempat lain. Hal ini berpengaruh terhadap meningkatnya daya saing bisnis kafe. Majalah Peluang, 2014
Selain menu dan konsep tata ruang, kafe juga harus didukung dengan strategi marketing yang maksimal. Terlebih di kota-kota besar, tempat bisnis
hiburan tumbuh pesat, promosi dan taktik pemasaran wajib dikuasai. Tidak hanya
Universitas Sumatera Utara
53
promo di momen-momen special, kafe juga kerap menghadirkan entertainment tambahan melalui serangkaian event dan paket-paket khusus. Tidak jarang,
pengelola bersedia memberikan
space
secara gratis, bahkan sengaja menyewa Event Organizer untuk menyiapkan event sebagai daya tarik pengunjung.
Majalah Peluang, 2014. Berdasarkan Asosiasi Pengusaha Kafe Restoran Indonesia Apkrindo, jumlah kafe dan restoran tumbuh sebesar 15-20 pada
tahun 2014 di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa bisnis kafe cukup diandalkan dan menjanjikan.
2.3.3. Prosedur dalam Membuka Usaha Kafe