25
b. Obat-obat fase siklus sel nonspesifik berpengaruh pada sel yang sedang membelah atau beristirahat; misalnya agens alkilasi, antibiotic antitumor,
nitrourea, hormone dan steroid, serta agen lainnya seperti prokarbazin. c. Agens alkilasi bersifat nonspesifik pada fase siklus sel mempengaruhi
duplikasi asam nukleat sehingga mencegah mitosis. d. Antibiotic agens antitumor bersifat nonspesifik, yang mengganggu
transkripsi DNA dan menghambat sintesis DNA e. Hormon-hormon bersifat nonspesifik memanipulasi kadar hormon,
pertumbuhan tumor dapat ditekan. f.
Agens antihormonal menunjukkan kemampuan antineoplastiknya dengan kemampuan untuk menetralkan atau menghambat produksi hormon alami
yang digunakan oleh tumor yang bergantung pada hormon. g. Nitrourea bersifat non spesifik, dengan kemampuan untuk melewati sawar
darah otak. h. Kortikosteroid memberikan efek antiinflamasi pada jaringan tubuh
i. Alkaloid tanaman vinca bersifat spesifik menyebabkan terhentinya mitosis.
j. Agens lainnya dapat bersifat spesifik atau nonspesifik dengan cara kerja yang
beragam.
2.2.4 Faktor-faktor Pemilihan Obat
a. Jenis Kanker: Kanker hemopoitik dan limphoitik dan kanker padat solid b. Sensitivitas kanker: sensitif sebagian besar tumor solid, responsive tumor
kecil dan resistens tumor besar
Universitas Sumatera Utara
26
c. Populasi sel kanker dalam tumor: Fraksi klonogen dapat tumbuh, fraksi non klonogen tidak mempunyai kemampuan tumbuh.
d. Persentase sel yang terbunuh. Implikasi klinis dari besar beban sel kanker dan hipotesis sel yang mati secara logaritmik ialah: untuk dapat membunuh sel
kanker sebanyak mungkin pengobatan harus diulang beberapa kali, untuk memperbesar daya bunuh obat anti kanker perlu dipakai kombinasi obat
bersamaan polifanna, lebih baik mulai pengobatan waktu tumor masih kecil atau setelah mengecilkan dulu masa tumor dengan radiasi atau operasi
e. Siklus pertumbuhan kanker: semua siklus, pada siklus pertumbuhan tertentu, pada semua fasa, pada siklus pertumbuhan tertentu, pada fase tertentu.
f. Imunitas tubuh: diperkirakan kemampuan tubuh untuk mengatasi sel kanker
terbatas sampai sejumlah 10
5
sel.
2.2.5 Indikasi dan Kontra Indikasi Pemberian Kemoterapi
Tidak semua kanker memerlukan obat sitostatika. Pemberian sitostatika harus dengan hati-hati dan sesuai indikasi Sukadja, 2000.
a. Indikasi kemoterapi: Menyembuhkan kanker,memperpanjang hidup dan remisi, memperpanjang interval bebas kanker, menghentikan progresi kanker,
paliasi simptom, mengecilkan volume kanker. b. Kontra Indikasi kemoterapi penggunaan kemoterapi, yakni kontraindikasi
mutlak yaitu penyakit stadium terminal, hamil trimester pertama, septicemia dan koma dan relatif yaitu usia lanjut terutama untuk tumor yang tumbuhnya
lambat dan sensitifivitasnya rendah, status penampilan yang sangat jelek, ada gangguan fungsi organ vital yang berat seperti hati, ginjal, jantung dan
Universitas Sumatera Utara
27
sumsum tulang, dementia, penderita tidak dapat mengunjungi klinik secara teratur, tidak ada kooperasi dari penderita, tumor resisten terhadap obat, tidak
ada fasilitas penunjang yang memadai Rasdiji, 2013.
2.2.6 Efek samping Kemoterapi