Metode Dasar Pemberian Kemoterapi Klasifikasi Obat

23 Terapi ini ditujukan untuk menghambat proses yang berperan dalam pertumbuhan sel-sel kanker. Terapi untuk kanker payudara adalah tra stuzumab Herceptin, Bevacizumab Avastin dan Lapatinib ditosylate Tykerb. 2.2 Kemoterapi 2.2.1 Prinsip Dasar Kemoterapi Kemoterapi adalah penggunaan obat anti kanker sitostatika untuk menghancurkan sel kanker. Obat ini umumnya bekerja dengan menghambat atau mengganggu sintesa DNA dalam siklus sel. Pengobatan kemoterapi bersifat sistemik, berbeda dengan pembedahan atau radiasi yang lebih bersifat lokalsetempat. Obat sitostotika dibawa melalui aliran darah atau diberikan langsung ke dalam tumor, jarang menembus blood-brain barrier sehingga obat ini sulit mencapai sistem saraf pusat Suyatno Pasaribu, 2014. Tujuan kemoterapi ditargetkan pada tiga area yaitu penyembuhan, pengontrolan dan paliatif. Penyembuhan adalah hasil yang ditujukan pada semua pasien, tetapi sering tergantung pada beberapa faktor pada saat diagnosis dan faktor-faktor lain selama terapi dilakukan.

2.2.2 Metode Dasar Pemberian Kemoterapi

Kemoterapi bersifat sistemik dan berbeda dengan terapi lokal seperti pembedahan dan terapi radiasi. Menurut Otto 2001 terdapat empat cara penggunaan kemoterapi. Universitas Sumatera Utara 24 a. Terapi adjuvant diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi. Tujuan terapi adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada micro metastasis. b. Terapi neoadjuvan diberikan mendahului sebelum pengobatan tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil. c. Terapi primer sebagai pengobatan utama pada tumor ganas yang diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif. Biasanya diberikan terlebih dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi. d. Terapi induksi ditujukan mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar Bulky Mass Tumor atau pada keganasan darah seperti leukemia. e. Terapi kombinasi meliputi kombinasi dua atau lebih zat kemoterapi dalam terapi kanker, yang menyebabkan setiap pengobatan memperkuat aksi obat lainnya atau bertindak secara sinergis.

2.2.3 Klasifikasi Obat

Obat-obat kemoterapi diklasifikasikan berdasarkan aktivitas farkologis dan pengaruhnya terhadap reproduksi sel. Kelompok dasar dan aksi potensial mereka adalah sebagai berikut Otto, 2005. a. Obat-obat spesifik fase siklus sel berpengaruh terhadap sel-sel yang sedang mengalami pembelahan; contohnya adalah antimetabolit, alkaloid tanaman vinca dan zat lainnya seperti asparaginase dan decarbazine. Universitas Sumatera Utara 25 b. Obat-obat fase siklus sel nonspesifik berpengaruh pada sel yang sedang membelah atau beristirahat; misalnya agens alkilasi, antibiotic antitumor, nitrourea, hormone dan steroid, serta agen lainnya seperti prokarbazin. c. Agens alkilasi bersifat nonspesifik pada fase siklus sel mempengaruhi duplikasi asam nukleat sehingga mencegah mitosis. d. Antibiotic agens antitumor bersifat nonspesifik, yang mengganggu transkripsi DNA dan menghambat sintesis DNA e. Hormon-hormon bersifat nonspesifik memanipulasi kadar hormon, pertumbuhan tumor dapat ditekan. f. Agens antihormonal menunjukkan kemampuan antineoplastiknya dengan kemampuan untuk menetralkan atau menghambat produksi hormon alami yang digunakan oleh tumor yang bergantung pada hormon. g. Nitrourea bersifat non spesifik, dengan kemampuan untuk melewati sawar darah otak. h. Kortikosteroid memberikan efek antiinflamasi pada jaringan tubuh i. Alkaloid tanaman vinca bersifat spesifik menyebabkan terhentinya mitosis. j. Agens lainnya dapat bersifat spesifik atau nonspesifik dengan cara kerja yang beragam.

2.2.4 Faktor-faktor Pemilihan Obat

Dokumen yang terkait

Pola Hidup Pasien Kanker Payudara Selama Kemoterapi di RSUP H Adam Malik Medan

4 88 80

Pengendalian Nyeri (Pain Control) pada Pasien Kanker Kronik di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 88 107

Hubungan Citra Tubuh dengan Koping Pasien Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan

15 165 88

Komorbiditas pada Pasien Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap di Ruang Rawat Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juli 2010- Juni 2012

1 38 76

Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 59 75

Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan

7 50 58

Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 40

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1. Pengkajian Keperawatan - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam M

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 9