Analisis Diagnosa Keperawatan Analisis Perencanaan

71

4.2.2 Analisis Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian, ada tiga diagnosa keperawatan yang dirumuskan pada kasus ini yang meliputi: nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidakefektifan pola nafas dan kerusakan integritas kulit. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien adalah hasil pengkajian secara head to toe dan menggunakan pengkajian Morrow Assesment of Nausea and Vomiting MANE. Diagnosa primer yang ditemukan pada kasus ini adalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik Wilkinson, 2005. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. J terjadi akibat kanker itu sendiri dan atau melalui kemoterapi. Obat-obat kemoterapi dapat menyebabkan efek samping yang berlawanan dan toksisitas bervariasi dalam keparahannya bergantung pada respons individual pasien terhadap obat. Mual dan muntah sering kali timbul sebagai efek samping yang paling merepotkan. Mual dan muntah dapat terjadi secara akut, terantisipasi, lambat atau terus menerus sedangkan nutrisi yang adekuat harus terpenuhi agar dapat mempertahankan kekuatan dan kebutuhan tubuh Otto, 2005. Namun dengan adanya asuhan keperawatan dengan intervensi utama aplikasi terapi relaksasi otot progresif yang dilakukan secara berkesinambungan maka masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh akibat mual dan muntah akan teratasi. Universitas Sumatera Utara 72

4.2.3 Analisis Perencanaan

Dari diagnosa utama yang ditetapkan berdasarkan tujuan aplikasi maka dibuat keputusan penyelesaian masalah berdasarkan NIC dan NOC. Intervensi yang akan dilakukan bertujuan agar mual dan muntah berkurang setelah kemoterapi, tingkat gizi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan metabolik, asupan makanan dan cairan yaitu jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama waktu 24 jam, keadekuatan zat gizi yang dikonsumsi tubuh dengan kriteria hasil klien menunjukkan status gizi yaitu asupan makanan, cairan dan zat gizi ditandai dengan pemberian makanan oral. Intervensi yang akan dilakukan adalah sesuaikan diet sebelum dan sesudah pemberian obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi pasien, cegah pandangan, bau, dan bunyi-bunyian yang tidak menyenangkan di lingkungan, gunakan distraksi, teknik relaksasi dan imajinasi sebelum, selama dan setelah kemoterapi, ajarkan teknik relaksasi otot progresif, berikan antiemetic, sedative, dan kortikosteroid yang diresepkan, pastikan hidrasi cairan yang adekuat sebelum, selama setalah pemberian obat, kaji masukan dan haluaran. berikan dorongan higiene oral yang sering, berikan tindakan pereda nyeri jika diperlukan, tawarkan air basah, dingin untuk diletakkan di atas dahi atau belakang leher Wilkinson, 2005. Pemberian terapi relaksasi otot progresif terbukti bermanfaat untuk mengurangi masalah mual dan muntah. Terapi relaksasi otot progresif atau progressif muscle relaxation merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan relaksasi pada otot melalui dua langkah. Langkah pertama dengan memberikan Universitas Sumatera Utara 73 tegangan pada suatu kelompok otot, dan kedua dengan menghentikan tegangan tersebut kemudian memusatkan perhatian terhadap bagaimana otot tersebut menjadi relaks, merasakan sensasi relaks secara sisik dan tegangannya menghilang Robert, 2007. Terapi relaksasi otot progresif telah banyak digunakan dan bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan yang berhubungan dengan stress seperti tukak lambung, hipertensi, kecemasan dan insomnia. Respon relaksasi terjadi melalui penurunan yang bermakna dari kebutuhan zat asam oksigen oleh tubuh. Tubuh menjadi rileks karena ia bekerja ringan. Metabolismenya berkurang, pertukaran komponen-komponen kehidupan berlangsung dalam suasana tanpa paksaan Pasiak, 2008. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 7l pasien kanker payudara menunjukkan bahwa terapi relaksasi otot progresif dapat mengurangi durasi dan intensitas mual dan muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi. Mual dan muntah masih dirasakan oleh pasien saat menjalani kemoterapi, tetapi intensitas, frekuensi,dan durasinya lebih rendah dibandingkan kemoterapi sebelumnya tanpa adanya terapi relaksasi otot progresif Rahmawati, 2011. Pada Ny. J sangat cocok untuk dilakukan terapi relaksasi otot progresif untuk mengatasi dan meminimalisir masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang akan dilakukan secara berkesinambungan, benar dan tepat. Universitas Sumatera Utara 74

4.2.4 Analisis Implementasi dan Evaluasi

Dokumen yang terkait

Pola Hidup Pasien Kanker Payudara Selama Kemoterapi di RSUP H Adam Malik Medan

4 88 80

Pengendalian Nyeri (Pain Control) pada Pasien Kanker Kronik di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 88 107

Hubungan Citra Tubuh dengan Koping Pasien Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan

15 165 88

Komorbiditas pada Pasien Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap di Ruang Rawat Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juli 2010- Juni 2012

1 38 76

Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 59 75

Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan

7 50 58

Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 40

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1. Pengkajian Keperawatan - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam M

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 9