Manifestasi Kanker Payudara Menurut Otto 2005, gambaran klinis pada kanker payudara adalah: Prosedur Diagnosis

13 t. Karsinoma mamae inflamatorik u. Penyakit paget papilla mamae

2.1.4 Manifestasi Kanker Payudara Menurut Otto 2005, gambaran klinis pada kanker payudara adalah:

a. Gejala yang paling sering terjadi 1 Masa terutama jika keras, irregular, tidak nyeri tekan atau penebalan pada payudara atau daerah aksila 2 Rabas putting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau encer. 3 Retraksi atau inversi puting susu 4 Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara asimetris 5 Pengerutan atau pelekukan kulit disekitarnya 6 Kulit yang bersisik di sekeliling putting susu b. Gejala penyebaran lokal atau regional 1 Kemerahan, ulserasi, edema, atau pelebaran vena 2 Perubahan peau d’orange seperti kulit jeruk 3 Pembesaran kelenjar getah bening aksila c. Bukti metastesis 1 Pembesaran kelenjar gelenjar bening supraklavikula dan servikal 2 Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura 3 Peningkatan alkali fosfatase, kalsium, pindal tulang positif , danatau nyeri tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang Universitas Sumatera Utara 14 4 Tes fungsi hati abnormal 5 Nyeri kepala yang hebat, muntah proyektil, kesadaran menurun 6 Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

2.1.5 Prosedur Diagnosis

Prosedur diagnosis pada kanker payudara terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang Suyatno Pasaribu, 2014. a. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Anamnesis bertujuan untuk mengidentifikasi identitas, penderita, faktor risiko, perjalanan penyakit, tanda dan gejala kanker payudara, riwayat pengobatan dan riwayat penyakit yang pernah diderita. Pemeriksaan fisik ditujukan untuk menentukan karakter nature dan lokasi lesi. Inspeksi dilakukan pada kedua payudara, aksila dan sekitar klavikula yang bertujuan untuk identifikasi tanda dan gejala tumor primer dan kemungkinan metastasis ke kelenjar getah bening ataupun metastasis jauh. b. Ultrasonografi Payudara melihat lesi hipoekoik dengan tepi tidak teratur irregular dan shadowing disertai orientasi vertikal kemungkinan merupakan lesi maligna. USG secara umum diterima untuk membedakan masa kistik dengan solid dan sebagai pengarah untuk biopsi serta pemeriksaan skrining pasien usia muda. Peran USG lain adalah untuk evaluasi metastasis ke organ visceral. c. Mamografi memegang peranan mayor dalam deteksi dini kanker payudara, sekitar 75 kanker terdeteksi paling tidak satu tahun sebelum ada gejala atau Universitas Sumatera Utara 15 tanda. Tipe pemeriksaan mamografi adalah skrining dan diagnostik. Skrining mamografi dilakukan pada wanita yang asimptomatik. Skrining mamografi direkomendasikan setiap 1-2 tahun untuk usia 50 tahun atau lebih. Pada kondisi tertentu direkomendasikan sebelum usia 40 tahun missal wanita yang keluarga tingkat pertama menderita kanker payudara. Mamografi diagnostik dilakukan pada wanita yang simptomatik, tipe ini lebih rumit dan digunakan untuk menentukan ukuran yang tepat, lokasi abnormalitas payudara, untuk evaluasi jaringan sekitar dan getah bening sekitar payudara. d. MRI Magnetic Resonance Imaging merupakan instrumen yang sensitif untuk deteksi kekambuhan lokal pasca BCT atau augmentasi payudara dengan implant, deteksi multifocal cancer dan skrining pasien usia muda dengan densitas payudara yang padat yang memiliki risiko tinggi. e. Biopsi memberikan informasi sitologi atau histopatologi. FNAB Fine needle Aspiration Biopsy merupakan salah satu prosedur diagnostik awal dan merupakan biopsi yang memberikan informasi sitologi. Biopsi yang memberikan informasi histopatologi adalah Biopsi Core, biopsi insisi, biopsi eksisi, potong beku dan ABBI advance breast biopsy instrument. f. Bone Scan, Foto toraks dan USG Abdomen. Bone scan bertujuan untuk evaluasi metastasis di tulang. Foto toraks dan USG abdomen rutin dilakukan untuk melihat adanya metastasis di paru, pleura, mediastinum, tulang-tulang dada dan organ visceral terutama hepar. g. Pemeriksaan Laboratorium dan Marker yang dianjurkan adalah darah rutin, alkaline phosphatase, SGOT, SGPT dan tumor marker. Universitas Sumatera Utara 16

2.1.6 Stadium Kanker Payudara

Dokumen yang terkait

Pola Hidup Pasien Kanker Payudara Selama Kemoterapi di RSUP H Adam Malik Medan

4 88 80

Pengendalian Nyeri (Pain Control) pada Pasien Kanker Kronik di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 88 107

Hubungan Citra Tubuh dengan Koping Pasien Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan

15 165 88

Komorbiditas pada Pasien Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap di Ruang Rawat Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juli 2010- Juni 2012

1 38 76

Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 59 75

Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan

7 50 58

Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 40

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1. Pengkajian Keperawatan - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam M

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 9