Pengaruh Motivasi X Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan

73 motivasi yang baik untuk mngonsumsi pangan pokok non beras. Oleh karena itu disarankan untuk memberi pengetahuan akan manfaat baiknya mengkonsumsi pangan pokok non beras dan merasakannya secara langsung, sehingga menjadikannya bukti nyata dan terciptanya motivasi yang baik terhadap pangan pokok non beras.

5.4.5. Variabel Paling Berpengaruh Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan

Pokok Non Beras Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan diatas, maka dapat dikethui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras, yakni variabel faktor pribadi X 3 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,001 dengan tingkat kepercayaan 95 yaitu 0,05. Hasil penelitian cukup relevan dengan kenyatan di lapangan dan sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusuf, dkk 2012, “Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional.” Menganalisis persepsi konsumen terhadap berbagai jenis makanan tradisional, pola konsumsi berbagai jenis makanan tradisionak, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap makanan tradisonal.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pengaruh faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi terhadap perilaku konsumen dalam mengonsumsi pangan pokok non beras di wilayah Jakarta Timur, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik masyarakat Jakarta Timur dapat dikategorikan berpendidikan dan menengah ke atas. Responden di Jakarta Timur didominasi oleh ibu rumah tangga yang mempunyai latar belakang pendidikan SMA ke atas, dan bekerja atau memiliki profesi sebagai pegawai. Adapun rata-rata pendapatan keluarga per bulan sebesar Rp 2.500.000- Rp3.500.000. 2. Faktor sosial masyarakat Jakarta Timur kurang menerima adanya pangan non beras sebagai pengganti beras. Faktor budaya masyarakat Jakarta Timur adaptif terhadap konsumsi pangan pokok non beras. Faktor pribadi pada masyarakat Jakarta Timur terbuka akan adanya pangan pokok non beras. Masyarakat Jakarta Timur kurang motivasi untuk mengkonsumsi pangan pokok non beras, sehingga pada persepsi konsumsi pangan pokok non beras keseluruhannya masyarakat Jakarta Timur memiliki persepsi yang netral terhadap konsumsi pangan pokok non beras. 3. Terdapat pengaruh variabel faktor sosial, budaya, pribadi dan motivasi terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur.