40
“mengukur-menimbang” yang “itemnya” butir-butir pertanyaannya berisikan memuat pilihan yang berjenjang.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala Likert itu “aslinya” untuk mengukur kesetujuan dan
ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu objek yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima pilihan jawaban, yaitu:
a. Untuk jawaban “Sangat Setuju” sangat tidak setuju diberi nilai = 5
b. Untuk jawaban “Setuju” tidak setuju diberi nilai = 4
c. Untuk jawaban “Kurang Setuju” tidak setuju diberi nilai = 3
d. Untuk jawaban “Tidak Setuju” tidak setuju diberi nilai = 2
e. Untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju” tidak setuju diberi nilai = 1
Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di
atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik
hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat
41
mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan.
3.5.2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi
pada dasarnya
adalah studi
mengenai ketergantungan variable dependen terikat dengan satu atau lebih variabel
independen variabel penjelas bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Ghozali, dalam Andini 2012. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel terhadap variabel dependen. Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
di mana: Y = Persepsi Konsumsi Pangan Non Beras
X1 = Faktor Sosial X2 = Faktor Budaya
X3 = Faktor Pribadi X4 = Motivasi
Ketetapan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dengan nilai F, uji t, dan nilai koefisien determinasi. Penelitian ini
menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95.
42
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh
model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi :
A. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independent Ghozali,
2006. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independent. Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai dari Variance Inflation Faktor VIF dan Tolerancenya yang dapat mengidentifikasi ada tidaknya masalah multikolinearitas.
Apabila nilai VIF 10 atau nilai Tolerancenya 0,10, maka model regresi yang digunakan pada penelitian ini dianggap tidak memiliki
masalah multikolinearitas antar variabel independen. B.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain Ghozali,2006. Jika
varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka