Pengaruh Faktor Pribadi X

72 Masyarakat Jakarta Timur memiliki pribadi yang terbuka untuk menerima hal baru. Hal ini menjadikan masyarakat dapat menerima pangan pokok non beras sebagai suatu yang baru dan memiliki persepsi yang baik. Oleh karena itu disarankan dengan terbukanya pribadi masyarakat dapat mengetahui kelebihan dan manfaat dalam mengonsumsi.

5.4.4. Pengaruh Motivasi X

4 terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Jakarta Timur Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 17, faktor budaya X 2 memiliki pengaruh yang bernilai negatif terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras. Hal ini berarti semakin meningkat faktor social, maka persepsi konsumsi pangan pokok non beras akan semakin menurun. Pengujian yang dilakukan pada variabel motivasi X 4 terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras Y, menunjukkan koefisien regresi faktor budaya sebesar -0,016. Artinya bahwa apabila faktor sosial meningkat satu satuan, maka akan menyebabkan menurunnya persepsi konsumsi pangan pokok non beras sebesar 0,016 satuan. Tingkat signifikansi yang diperoleh variabel faktor budaya X 2 berdasarkan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah sebesar 0,873. Berdasarkan nilai signifikasi faktor sosial lebih besar dari nilai alfa 0,873 0,05. Hasil perhitungan dan analisis pada pengujian tersebut dapat menjelaskan bahwa ada pengaruh yang bersifat tidak nyata pada faktor sosial terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras dengan tingkat kepercayaan 95. Masyarakat Jakarta Timur kurang mengetahui dan belum merasakan manfaat dari mengonsumsi pangan pokok non beras, sehingga tidak terciptanya 73 motivasi yang baik untuk mngonsumsi pangan pokok non beras. Oleh karena itu disarankan untuk memberi pengetahuan akan manfaat baiknya mengkonsumsi pangan pokok non beras dan merasakannya secara langsung, sehingga menjadikannya bukti nyata dan terciptanya motivasi yang baik terhadap pangan pokok non beras.

5.4.5. Variabel Paling Berpengaruh Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan

Pokok Non Beras Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan diatas, maka dapat dikethui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras, yakni variabel faktor pribadi X 3 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,001 dengan tingkat kepercayaan 95 yaitu 0,05. Hasil penelitian cukup relevan dengan kenyatan di lapangan dan sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusuf, dkk 2012, “Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional.” Menganalisis persepsi konsumen terhadap berbagai jenis makanan tradisional, pola konsumsi berbagai jenis makanan tradisionak, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap makanan tradisonal.