65
Berdasarkan hasil penelitian, 56 masyarakat kurang motivasi untuk mengonsumsi pangan selain beras dan 7,5 motivasinya rendah. Walaupun
ada sebanyak 36,5 masyarakat yg motivasinya tinggi untuk mengonsumsi pangan pokok non beras, namun masyarakat Jakarta Timur cenderung kurang
motivasi.
5.3.5. Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras Y
Hasil dari skor yang didapatkan pada variable perilaku konsumen
dalam mengonsumsi pangan pokok non beras, menggambarkan sejauh mana responden memiliki persepsi yang positif terhadap konsumsi pangan pokok
non beras. Menurut Schiffman dan Kanuk 2000, mengartikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan
stimulus menjadi gambaran yang bermakna dan koheren. Tabel 18 menunjukkan presentase dari bagaimana persepsi masyarakat untuk
mengonsumsi pangan pokok selain beras. Tabel 18. Analisis Data Responden Variabel Persepsi Konsumsi Pangan
Pokok Non Beras
Frekuensi Presentase
Persepsi sangat positif Persepsi positif
76 38
Netral 115
57, 5 Persepsi negative
9 4,5
Persepsi sangat negatif
Jumlah 200
100
Sumber: Data Olah SPSS 2014
66
Berdasarkan hasil penelitian, 57,5 masyarakat memiliki persepsi yang netral akan konsumsi pangan pokok non beras dan 38 memiliki
persepsi yang positif. Sisanya hanya 4,5 yang memiliki persepsi negatif. Masyarakat Jakarta Timur memiliki persepsi yang nertal namun cenderung
agak positif akan konsumsi pangan pokok non beras.
5.4. Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan
Motivasi Terhadap Perilaku konsumen dalam mengonsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur
Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur
dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Menurut kotler 2009 para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari
lingkungan sekitarnya. Persepsi konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi. Faktor-faktor tersebut juga memberi
pengaruh terhadap perilaku seseorang dalam mengkonsumi pangan non beras. Perilaku pangan non beras di wilayah Jakarta Timur dipengaruhi beberapa
faktor yang mempengaruhi persepsi responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan perilaku pangan non beras menjadi variable dalam penelitian ini. Alat analisis
yang digunakan untuk mengetahui perilaku pangan non beras di wilayah Jakarta Timur adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
melibatkan beberapa variable bebas terhadap variable terikat. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dapat diketahui variable-variabel bebas apa saja yang
mempengaruhi variable terikat karena tidak semua variable bebas dapat mempengaruhi variable terikat secara nyata pada tingkat kepercayaan tertentu.