Motivasi Pangan TINJAUAN PUSTAKA

20 kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Kotler dan Armstrong 2008 mengemukakan motif adalah “kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut”. Psikolgis telah mengembangkan beberapa teori motivasi. Dua yang paling terkenal teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow-telah memberikan arti yang berbeda untuk analisis konsumen dalam pemasaran.Menurut Herzberg 1966, ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene faktor ekstrinsik dan faktor motivator faktor intrinsik. Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya faktor ekstrinsik, sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb faktor intrinsik.

2.6 Pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk didalamnya adalah tambahan 21 panganpangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. Berdasarkan cara perolehannya, pangan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Pangan segar Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan. Pangan segar dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung, yakni dijadikan bahan baku pengolahan pangan. 2. Pangan olahan Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses pengolahan dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Contoh: teh manis, nasi, pisang goreng dan sebagainya. Pangan olahan bisa dibedakan lagi menjadi pangan olahan siap saji dan tidak saji. Pangan olahan siap saji adalah makanan dan minuman yang sudah diolahdan siap disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atau dasar pesanan.Pangan olahan tidak siap saji adalah makanan atau minuman yang sudah mengalami proses pengolahan, akan tetapi masih memerlukan tahapan pengolahan lanjutan untuk dapat dimakan atau diminum. 3. Pangan olahan tertentu Pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan. Contoh: ekstrak tanaman mahkota dewa untuk diabetes melitus, 22 susu rendah lemak untuk orang yang menjalankan diet rendah lemak, dan sebagainya Saprianto, 2006. Konsumsi pangan ialah jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang pada waktu tertentu. Sedangan pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang pada waktu tertentu. Kebiasaan makan sendiri didefinisikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang dalam memilih pangan dan memakannya sebagai reaksi terhadap pengaruh- pengaruh fisiologis, psikologis, budaya, dan sosial. Sanjur,1982 Beras merupakan bahan pangan yang diperoleh dari hasil pengolahan gabah. Gabah sendiri terbentuk dari butir padi yang telah dipisahkan dari tanaman padi Oryza sativa L.. Tanaman padi diperkirakan berasal dari Asia bagian timur dan India bagian utara. Tanaman padi tumbuh di daerah dengan letak geografis 30o LU sampai 30o LS dan tumbuh pada ketinggian 0 – 2500 m dpl. Di Indonesia padi mengalami adaptasi pada kisaran ketinggian 0 sampai dengan 1500 m dpl. Suhu optimum untuk pertumbuhan padi adalah 30-37 oC, suhu minimum 10-12 oC dan maksimum 40-42 oC Sadjat,1976. Budidaya tanaman padi banyak dilakukan di lahan basah atau lahan yang tergenang oleh air. Waktu yang tepat untuk memulai tanam padi sangat menentukan produktifitas pertanaman. Waktu yang sangat tepat tersebut adalah pada awal musim penghujan. Selain memperoleh air dari hujan, lahan sawah juga dapat memperoleh air 23 dari irigasi atau sering disebut dengan istilah sawah irigasi. Sedangkan sawah yang mendapatkan kebutuhan air dari hujan disebut sawah tadah hujan. Beras adalah salah satu sereal paling penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia yang dikonsumsi oleh sekitar 75 penduduk dunia Anjum et al,2007. Beras menjadi salah satu bahan makanan pokok penduduk Indonesia. Peranan beras dalam komposisi makanan penduduk Indonesia cukup dominan. Beras adalah salah satu sereal paling penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia yang dikonsumsi oleh sekitar 75 penduduk dunia Anjum et al,2007. Beras menjadi salah satu bahan makanan pokok penduduk Indonesia. Peranan beras dalam komposisi makanan penduduk Indonesia cukup dominan. Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya sekamnya yang menjadi dedak kasar Sediotama,1989. Beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat penyosoh Astawan,2004. Umumnya masyarakat Indonesia memiliki jenis makanan pokok yang sama yaitu beras. Hanya sedikit yang mengonsumsi pangan selain beras sebagai makanan pokok. Menurut penelitian Jarona 1996, pada masyarakat Balim makanan pokok mereka adalah ubi jalar. Pengetahuan mereka mengenai ubi jalar sangat tinggi, karena sudah diperkenalkan sejak zaman nenek moyang mereka. Jenis makanan pokok masyarakat Balim yang berbeda dengan masyarakat lainnya juga disebabkan oleh faktor lingkungan yaitu kondisi tanah yang berbukit-bukit sehingga hanya dapat ditanami oleh ubi jalar. Masyarakat yang memiliki jenis makanan pokok beras sangat 24 banyak di Indonesia. Menurut Indaryanti 2002, dalam penelitiannya menjelaskan bahwa masih tingginya konsumsi beras disebabkan oleh cara berpikir masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa beras sebagai makanan pokok utama sehingga muncul pernyataan yang mengatakan bahwa “belum makan jika belum makan nasi”. Oleh sebab itu, tingginya konsumsi pada beras merupakan kebiasaan yang harus diubah. Pangan pokok non beras diartikan sebagai bahan makanan yang memiliki fungsi substitusi dengan beras, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Pangan pokok nonberas yang dimaksudkan ialah pangan pokok berupa pangan lokal, bukan makanan pengganti seperti roti, oat, dan lain sebagainya. Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi dan sumberdaya wilayah dan budaya setempat. Pangan lokal termasuk di dalamnya pangan tradisional dan pangan khas daerah mempunyai peranan strategis dalam upaya pemantapan ketahanan pangan khususnya aspek konsumsi. Hal ini dapat dilakukan dengan penganekaragaman pengolahan bahan pangan lokal. Pengembangan pangan lokal merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan konsumsi pangan. Saat ini sudah banyak tersebar jenis pangan lokal yang berbahan dasar umbi-umbian dan lainnya. Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah. Misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, dan sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut merupakan bahan sumber karbohidrat terutama pati. Di Indonesia ubi kayu singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah beras dan jagung. Indonesia merupakan penghasil ubi kayu kedua terbesar di dunia, setelah 25 Brazilia. Produksi ubi kayu rata-rata di Indonesia adalah 9,5 juta ton per ha per tahun, sedangkan produksi rata-rata dunia adalah 10,0 juta ton. Di Indonesia dan daerah-daerah tropis lainnya, ubi kayu mempunyai arti ekonomi terpenting diantara jenis umbi-umbian lainnya, sebab selain dapat dikonsumsi langsung, umbinya dapat dijadikan tepung tapioka, gaplek, pelet, tape, dekstrin, lem, kerupuk, dan lain-lainnya. Tape ubi kayu sendiri dapat diolah lebih lanjut menjadi alkohol, sirup glukosa, sari tape, sirup fruktosa, asam cuka, tepung tape, dan sebaginya. Dari tepung tape selanjutnya bisa dihasilkan bahan pencampur roti, es krim, aneka kue, dan sebagainya. Mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arabtelah mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua mengenai mi berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi. Pada Oktober 2005, mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok. Roti merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan terigu, pengembang yeast, lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu. Cikal bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti masih dibuat dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu berbeda dengan roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai puncaknya, terutama di Benua Eropa. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam 26 bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi fresh yang dikemas rapi dalam plastik.Pada saat itu cita rasa roti sudah sama seperti yang kita temukan saat ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya.

2.7 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang menunjang skripsi ini, diantaranya: 1. Abdul GhoniI Tri Bodroastuti 2011, tentang pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Perilaku Konsumen Studi Pada Pembelian Rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang, dengan hasil penelitian semua variable berpengaruh postif terhadap perilaku konsumen pembelian rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo. 2. Yusuf, dkk 2012, “Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional.” Menganalisis persepsi konsumen terhadap berbagai jenis makanan tradisional, pola konsumsi berbagai jenis makanan tradisionak, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap makanan tradisonal. 3. Vika Shelayanti 2013, tentang Preferensi Pangan Pokok Non Beras di Desa Parakan Trenggalek, dengan hasil penelitian sebagian besar responden berdasarkan karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan menyukai singkong 96,7, menyukai jagung 27 94,2, menyukai tiwul 86,7, menyukai roti 81, dan menyukai mie 77,7. Sementara jenis pangan pokok yang kurang dan tidak disukai oleh keseluruhan responden 100 adalah ganyong, kurang dan tidak disukai diurutan kedua adalah talas 95,9, kurang dan tidak disukai diurutan ketiga adalah gatot 85,2, kurang dan tidak disukai selanjutnya gembili 56,2, , kurang dan tidak disukai yang lainnya adalah nasi jagung 53,7. Alasan tertinggi mengapa jenis pangan pokok non beras disukai adalah karena rasa yang enak 76,0, dan yang memilih kurang suka atau tidak suka alasan tertinggi karena kebiasaan tidak pernah mengonsumsi 52,8. 4. Ellen Dewi Fransiska 2013, analisis diversifikasiI konsumsi pangan beras dan pangan non beras Studi Kasus : Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: faktor- faktor yang yang secara parsial memiliki pengaruh yang nyata dan positif terhadap konsumsi pangan rumah tangga adalah : pendapatan rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Dan faktor- faktor yang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang nyata signifikan terhadap konsumsi pangan rumah tangga adalah : tingkat pendidikan ibu. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pencapaian diversifikasi pangan di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang adalahpendapatan rendah, pendidikan rendah, produksi pangan rendah, masi ada kejadian gizi buruk, jumlah penduduk