Faktor Budaya TINJAUAN PUSTAKA
17
oleh individu - individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Menurut
Koentjaraningrat 2000 kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau
“akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan
rasa itu. Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.” Faktor budaya yang diduga mempengaruhi konsumsi pangan masyarakat
merupakan penyesuaian seseorang terhadap budaya-budaya baru yaitu mengonsumsi pangan non beras yang dicanangkan oleh pemerintah yang biasa kita sebut
diversifikasi pangan. Pola konsumsi pangan sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, termasuk didalamnya pengetahuan mengenai pangan, sikap terhadap
pangan dan kebisaaan makan. Seringnya suatu bahan pangan dikonsumsi oleh masyarakat maka akan besar pula peluang pangan tersebut tergolong dalam pola
konsumsi pangan individu atau masyarakat. Faktor budaya merupakan penentu keinginan, persepsi dan perilaku paling dasar. Faktor budaya memberikan pengaruh
paling luas dan dalam pada persepsi konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli.
Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang
18
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
lainnya Kotler 2009.
Perilaku konsumsi pangan masyarakat dilandasi oleh kebiasaan makan food habit yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga melalui proses
sosialisasi. Kebiasaan makan tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan ekologi ciri tanaman pangan, ternak dan ikan yang tersedia dan dapat dibudidayakan setempat,
lingkungan budaya dan sistem ekonomi Suhardjo, 2003.