Kondisi Tidak Sesuai RAD

2.15 Perancangan

Database Database atau Basis data adalah kumpulan data elementer yang secara logic berkaitan dalam mempresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu Hariyanto, 2004. Selain itu basis data juga mereflesikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Database dapat dinyatakan sebagai salah satu sistem yang memiliki karakteristik, antara lain: a. Merupakan suatu kumpulan interrelated data yang disimpan bersama tanpa menggangu satu sama lain atau membentuk kelengkapan data. b. Kumpulan data dalam database dapat digunakan oleh sebuah program aplikasi atau lebih secara optimal. c. Penambahan data baru, penghapusan data, modifikasi dan pengambilan kembali data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. d. Data merupakan suatu sumner yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi.

2.15.1 Manajemen Database

Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data. Sistem manajemen database atau disebut juga DBMS DataBase Management System merupakan perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data Hariyanto, 2004. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Oleh karena itu, maka tujuan dari diadakannya pengaturan manajemen data adalah sebagai berikut: a. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang. b. Cara pemasukan data, sehingga memudahkan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak- hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani. c. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up to date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem. d. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi, pencurian dan gangguan-gangguan lain.

2.15.2 Relational Data Base Management System RDBMS

Whitten et al. 2004 mendefinisikan RDBMS sebagai database sistem yang mengimplementasikan data sebagai serangkaian table dua dimensi yang dihubungkan melalui foreign key. Bahasa SQL Structured Query Language digunakan pada RDBMS dalam menyediakan perintah-perintah untuk membuat create, memperbaharui update, memodifikasi edit, dan menghapus delete record, juga mengkategorikan record dalam database.

2.16 Pengujian

Black-Box Metode black box testing sering digunakan untuk menguji kesalahan dengan cara pengujian input-an yang memungkinkan pengujian dengan berbagai kondisi input-an dalam bentuk test case. Pengujian black-box juga disebut pengujian perilaku, berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mendapatkan set kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif untuk teknik pengujian white- box . Sebaliknya, pengujian black-box adalah pendekatan komplementer yang kemungkinan akan mengungkap kelas yang berbeda dari kesalahan pada metode white-box Whitten et al., 2008. Berikut perbandingan pengujian black-box testing dengan white-box testing Fatta, 2008: Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Black-box Testing dan White-box Testing. Jenis Pengujian Kelebihan Kelemahan Black-box Testing 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang Tester tidak pernah yakin apakah sistem tersebut benar - benar