Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Restrukturisasi

B. Kelemahan Model RAD

1. RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. 2. RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapai sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. 3. Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil kualitasnya rendah. 4. Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan dari pada yang telah dipenuhi. 5. Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal- asalan. 6. Potensial tidak sesuainya desain dan implementasi. 7. Potensial tidak konsistennya penamaan dan dokumentasi. 8. Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali.

C. Kondisi Sesuai RAD

1. Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek 2. Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah didefiniskan dengan baik. 3. Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks. 4. User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi. 5. Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user. 6. Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui. 7. Anggota tim memiliki keahlian yang baik. 8. Komposisi tim stabil. 9. Ada kontrol proyek yang efektif.

D. Kondisi Tidak Sesuai RAD

1. Proyek yang terlalu besar dan kompleks. 2. Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal kritis. 3. Sistem dengan komputasi tinggi. 4. Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas. 5. Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama. 6. Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek. 7. Membutuhkan lingkup daerah yang luas. 8. Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi. 9. Komitmen pihak manajemen dengan user rendah. 10. Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi. Rapid Aplication Development RAD memiliki 3 tiga tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2 RAD Kendall dan Kendall, 2008 Adapun penjelasan dari tahapan tersebut adalah sebagai berikut Kendall dan Kendall, 2008: 1. Perencanaan Syarat Requirements Planning Dalam fase ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktifitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2. RAD Design Workshop Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki sistem apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara pengguna dan penganalisis. Selama proses RAD design workshop, pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisis, memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan tanggapan pengguna. Pada fase ini keaktifan pengguna yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena pengguna bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, pengguna dan penganalisis berkumpul menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bisa melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan. Kemudian pada tahap selanjutnya membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem yang akan dibuat.