Radio Media Massa Sebagai Sumber Informasi

facebook di percut pada dasarnya memanfaatkan situs ini sebagai media mencurahkan isi hati lewat updatestatus. Saya yang kebetulan berteman banyak dengan anak-anak muda di percut di dalam facebook melihat seperti itu. Selain mencurahkan hati facebook dimanfaatkan sebagai ajang meyimpan foto dan video mereka. Saat saya melakukan penelitian ini dan ikut dengan mereka melaut, selalu disempatkan untuk foto dan diupload ke dalam facebook. Selain berfungsi sebagai sumber informasi dan hiburan, facebook juga dimanfaatkan oleh penggunanya untuk berbisnis. Facebook bisa menjadi wadah jual beli barang, pengguna facebook dapat mengiklankan atau mempromosikan dilakukan barang dagangannya ke sesama pengguna yang lain. Seperti yang dilakukan ina, dia menjual kerajinan tangannya melalui facebook. Dia mengunggah foto dagangannya ke facebook untuk diiklankan.

4.2.3 Radio

Radio adalah sebuah teknologi media massa yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik gelombang elektromagnetik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia radio adalah siaran pengiriman suara atau bunyi melalui udara. Dalam kehidupan sehari-hari radio berfungsi sebagai salah satu sumber informasi. Radio biasanya menyiarkan berita, talkshowdengan narasumber, dan musik. Saat ini siaran radio sudah bisa dinikmati di dalam mobil, telepon genggam, streaming di internet, dan pasti di radio itu sendiri. Penggunaan radio yang cukup sederhana menjadikan radio masih populer di masyarakat. Cara Universitas Sumatera Utara pengoperasiannya serta pengelolaannya tidak rumit hanya membutuhkan kemampuan mendengar dan tidak diperlukan kemampuan membaca. Gaya bicara penyiar yang menggunakan teknik smile voice seolah mengajak pendengar berinteraksi. Radio memungkinkan pendengar untuk ikut berpartisipasi langsung dalam siarannya. Pendengar dapat memberikan pandangan tentang topik yang dibahas, requestlagu, dan mengikuti kuis-kuis. Tidak jarang para pendengar setia radio ini melakukan kopi darat atau pertemuan di dunia nyata dikarenakan seringnya berinteraksi di udara. Di Desa percut radio berfungsi sebagai sumber informasi dan hiburan. Sumber informasi mereka dapat dari siaran berita dan bincang-bincang dengan narasumber. Siaran berita memang banyak mereka dengar melalui televisi dan radio. Intensitas mendengar radio adalah pada pagi hari hinga menjelang sore. Siaran radio yang sampai ke pelosok membuat radio terkadang mereka bawa saat bekerja. Seperti pak sayuti 29, tahun, radio dia bawa ke gubuk tempat beliau istirahat bekerja. Saat saya di lokasi tersebut siaran yang mereka dengarkan adalah dendang melayu. Dendang melayu menjadi siaran favorit masyarakat desa percut saat mendengarkan radio. Siaran dendang melayu dimulai sekitar pukul 11.00- 13.00 wib. Siaran ini memang benar menggunakan bahasa melayu sepenuhnya. Sepanjang yang saya dengarkan di siaran ini, bahasa yang dipakai penyiar adalah bahasa melayu sehingga saya kurang memahaminya. Saat jeda siaran, atau berganti ke siaran selanjutnya ada berita yang disampaikan. Berita-berita ini yang menjadi sumber informasi masyarakat agar tidak tertinggal informasi. Siaran berita biasa mereka dengar langsung dari siaran radio republik indonesia RRI. Universitas Sumatera Utara Selain dendang melayu dan siaran berita, biasanya mereka mendengar siaran lagu-lagu populer. Mendengarkan musik melalui radio ini sebagai hiburan masyarakat untuk mengisi waktu luang. “Kalau dengar radio di gubuk gini karena banyak angin terkadang bisa sampai tertidur kita” Ijol, 22 tahun”. Menurut Ijol mendengarkan musik di radio ditambah dengan angin yang berhembus bisa membuat beliau tertidur. Mendengar radio menurutnya dapat membantu mendapat informasi selain dari facebook. Saat saya sedang bersamanya di gubuk tempat istirahat, siaran yang dia dengarkan adalah lagu-lagu populer kalangan anak muda. Beliau sibuk mencari frekuensi untuk siaran lagu-lagu populer tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Skripsi ini secara keseluruhan berisi mengenai budaya literasi yang ada di Desa Percut. Dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan serta dilakukan analisis maka berikut adalah kesimpulan yang didapatkan. Masyarakat di Desa Percut umumnya memandang literasi sebagai kegiatan yang berkaitan dengan membaca. Kegiatan membaca ini meliputi membaca bahan bacaan, menghafal dan menyampaikan. Konsep literasi dalam pandangan masyarakat di Percut memang masih belum tepat dengan konsep literasi secara keilmuan. Masyarakat menganggap aktivitas yang mengandung bacaan seperti shalat, membaca Al-Quran, serta berdakwah termasuk ke dalam literasi. Sedangkan dalam keilmuan literasi bukan sekedar keterampilan membaca dan menulis secara mekanis saja, melainkan kemampuan memberi tanggapan serta memahami bahan bacaan. Budaya literasi memang belum melekat di Desa ini. Bisa dilihat dari minimnya aktivitas literasi, kepemilikan bahan bacaan serta sarana yang belum memadai. Namun lebih dari itu, ternyata ada permasalahan yang lebih kultural mengapa literasi itu belum berkembang di daerah ini. Permasalahan tersebut adalah kehidupan mereka yang tidak banyak Universitas Sumatera Utara