Kegiatan Agama Kegiatan Literasi pada Masyarakat di Desa Percut

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Di kalangan berpendidikan, membaca menjadi salah satu yang sangat penting dalam kehidupannya. Ilmu pengetahuan dapat diandalkan oleh kalangan berpendidikan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Contoh di kalangan akademisi, membaca dapat memperkaya pengetahuannya sehingga mampu meningkatkan kemampuan diri, berinovasi, melakukan penelitian serta mengetahui informasi terkini dan meengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Artinya, mau tidak mau mereka harus meningkatkan frekuensi membaca mereka agar tidak ketinggalan informasi yang tersebar. Dalam membaca juga kalangan berpendidikan harus mampu memahami dan menganalisis apa yang mereka baca.

2.4.1. Kegiatan Agama

Kegiatan agama di Desa Percut yang berkaitan dengan literasi adalah wirid. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI wirid adalah kutipan- kutipan dari Al-Quran yang sudah ditetapkan untuk dibaca. Wirid yang dimaksud di Desa Percut adalah membaca surat yasin yang biasanya juga dirangkai dengan tahlilan. Di kalangan masyarakat Indonesia istilah tahlilan dan yasinan populer Universitas Sumatera Utara digunakan untuk menyebut sebuah acara dzikir bersama yang pada hakikatnya tahlilan dan yasinan adalah bagian dari dzikir kepada Allah SWT. Tahlilan adalah ritual atau upacara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam , kebanyakan di Indonesia dan kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga dan seterusnya. Ada pula yang melakukan tahlilan pada hari ke-1000.Kata “Tahlil” sendiri secara harfiah berarti berizikir dengan mengucap kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” tiada yang patut disembah kecuali Allah. 13 Wirid di Desa percut dibagi di setiap dusun, artinya setiap dusun ada wiridnya sendiri. Wirid ini menjadi kegiatan literasi masyarakat yang rutin Di Desa percut wirid dibagi menjadi tiga kelompok. Wirid remaja, wirid Bapak-bapak, dan wirid Ibu-ibu. Wirid remaja dilakukan setiap hari kamis pada malam hari biasanya selesai shalat Isya. Wirid bapak-bapak dilakukan pada setiap hari kamis malam biasanya juga selesai shalat isya. Untuk wirid ibu-ibu dilakukan pada hari kamis siang sampai menjelang sore biasanya pukul 14.00 sampai dengan abis shalat ashar. Wirid ini rutin dilakukan setiap minggunya kecuali pada bulan ramadhan. Untuk tahlilan dilakukan pada saat sore atau malam hari di rumah warga yang baru kemalangan. “Sejak tahun 60 an saya sudah menetap di sini. Wirid memang selalu dilakukan setiap malam jumat. Ini untuk mengirim doa saudara-saudara kita yang sudah duluan dan untuk silaturahmi warga karna setiap minggu pindah rumah wiridnya” Pak Yusuf, 56 Tahun. 13 https:id.wikipedia.orgwikiTahlilan Universitas Sumatera Utara dilaksanakan. Jika dilihat bahwa di Desa Percut literasi arab memang lebih membudaya daripada literasi latin. Anak-anak kecil sudah pasti bisa membaca Al- Quran namun belum tentu bisa membaca latin.

2.4.2 Sekolah