Paspor .1 Pengertian Paspor Kerangka Teori

1.5.3 Paspor 1.5.3.1 Pengertian Paspor Surat Perjalanan Republik Indonesia atau disebut juga dengan Paspor RI berasal dari bahasa Perancis yaitu “passer” dan “port”. Passer berarti melalui atau lewat, sedangkan port berarti pelabuhan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, mendefenisikan Paspor Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Paspor adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada warga Negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama jangka waktu tertentu. Perlintasan orang antar negara biasanya dilengkapi dengan suatu surat keterangan jalan yang disebut dengan surat perjalanan atau paspor atau yang sejenisnya. Paspor pada umumnya mempunyai ciri-ciri yang sama dari sebagian besar negara-negara yang mengeluarkan paspor, tetapi juga memiliki beberapa perbedaan sesuai kebijakan dari pemerintah yang bersangkutan. Ciri-ciri dalam paspor pada umumnya terdapat lambang negara yang mengeluarkan paspor, nama paspor, identitas pemegang paspor, tempat dan tanggal dikeluarkan, serta masa berlakunya, pejabat yang mengeluarkan, foto, tanda tangan pemegang, halaman visa, halaman pengesahan endorsements, tanda bertolak, izin masuk, jumlah halaman paspor 2448 halaman, dan lain-lain. Paspor sebagai dokumen resmi yang memuat identitas yang akurat dari pemegangnya dan dapat dipertanggungjawabkan data-data yang ada di dalamnya. Paspor juga berfungsi sebagai: Universitas Sumatera Utara 1. Surat perjalanan untuk melakukan perjalanan antar negara yang di dalamnya terdapat visa dan izin masuk ke suatu negara yang dituju. 2. Sebagai identitas pemegangnya dalam arti orang lain atau petugas yang berwenang akan dapat mengenalnya karena paspor tersebut memuat nama, tempat tanggal lahir, kebangsaan, maupun alamat yang bersangkutan di dalamnya. Sebagai identitas lainnya dalam arti orang lain dapat meminta atau memerlukan paspor seseorang seperti dalam transaksi pencairan uang di bank, untuk jaminan tertentu dan untuk jaminan tinggal di hotel terutama bagi orang asing. Paspor merupakan dokumen resmi dari suatu negara, maka kewenangan mengeluarkan paspor dipegang oleh pemerintah negara tersebut, seperti pemerintah Jerman mengeluarkan paspor untuk warga negara Jerman, pemerintah Singapura mengeluarkan paspor untuk warga negara Singapura, demikian juga pemerintah Indonesia mengeluarkan paspor untuk warga negara Indonesia.

1.5.3.2 Jenis-Jenis Paspor

Perlintasan orang antar negara harus dilengkapi dengan suatu surat keterangan jalan yang disebut dengan surat perjalanan atau paspor atau yang sejenisnya. Di Indonesia, ada beberapa jenis paspor yang berlaku, yaitu: 1. Paspor Biasa Ordinary Passport diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia maupun Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di luar negeri. Universitas Sumatera Utara Paspor biasa diterbitkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk. 2. Paspor Diplomatik Diplomatic Passport diterbitkan bagi Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dalam rangka penempatan atau perjalanan untuk tugas yang bersifat diplomatik. Paspor diplomatik diterbitkan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. Pemegang paspor diplomatik dapat menikmati beberapa kemudahan perlakuan dan kekebalan di negara tempat mereka bertugas. 3. Paspor Dinas Service Passport diterbitkan bagi Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dalam rangka penempatan atau perjalanan dinas yang bukan bersifat diplomatik. Paspor dinas diterbitkan oleh Menteri Luar Negeri. 4. Paspor Haji diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dalam rangka menunaikan ibadah haji. Paspor haji diterbitkan oleh Departemen Agama. 5. Paspor untuk Orang Asing Alien Passport dapat diberikan kepada orang asing yang memiliki izin tinggal tetap, akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dan tidak mempunyai Surat Perjalanan serta dalam waktu yang dianggap layak tidak dapat memperoleh dari negaranya atau negara lain. Paspor untuk orang asing diterbitkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk. Universitas Sumatera Utara Selain jenis-jenis paspor yang telah dipaparkan di atas, paspor juga dapat dibedakan berdasarkan warnanya, antara lain: 1. Paspor biru, digunakan khusus oleh orang yang bekerja di pemerintahan. Paspor ini dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri. 2. Paspor coklat, digunakan khusus oleh jamaah Indonesia untuk menunaikan ibadah haji. Paspor coklat diterbitkan oleh Departemen Agama. 3. Paspor hijau, digunakan oleh warga negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Paspor hijau dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Di samping jenis-jenis paspor tersebut, masih ada jenis paspor lain yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa seperti Lasser Pasder untuk staf pegawai Perserikatan Bangsa Bangsa, dan paspor pengungsi Refugee Passport. Guna membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih fokus, peneliti memutuskan untuk meneliti efektivitas pelayanan publik pembuatan paspor hijau 48 halaman.Hal ini dikarenakan paspor hijau 48 halaman adalah paspor yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dengan berbagai tujuan, tetapi bukan sebagai Tenaga Kerja Indonesia TKI.

1.5.3.3 Penerbitan Paspor

Standar operasional prosedur penerbitan paspor merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian SIMKIM yang dibangun di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2011, yang dimaksud dengan Sistem Informasi Universitas Sumatera Utara Manajemen Keimigrasian adalah sistem teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi guna mendukung operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam melaksanakan fungsi keimigrasian. Pengurusan paspor juga menerapkan sistem antrian untuk melayani para pemohon di setiap tahapan proses pembuatan paspor. Sistem antrian ini disebut dengan sistem FIFO First In First Out. Melalui sistem FIFO ini, berkas permohonan pengurusan paspor yang masuk pertama, akan diproses lebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyimpangan dalam penyelesaian berkas yang dikarenakan kesewenang-wenangan petugas dalam memberikan pelayanan, dan mewujudkan keadilan pelayanan. Pelaksanaan penerbitan paspor harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Prosedur penerbitan paspor berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi nomor IMI-891.GR.01.01 Tahun 2008 tentang Standar Operasional Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, yaitu: 1. Formulir. Pengambilan formulir permohonan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan mengambil formulir pada loket pengambilan formulir yang tersedia di Kantor Imigrasi, atau pengambilan formulir yang dilakukan secara elektronik pada situs resmi keimigrasian www.imigrasi.go.id . 2. Pengisian Formulir. Universitas Sumatera Utara Pengisian formulir permohonan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI juga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemohon mengisi formulir sesuai dengan kolom yang ditentukan, selain itu pada pengisian formulir elektronik yang selanjutnya disebut prapermohonan, pemohon wajib mengisi formulir elektronik dan memindai persyaratan yang diminta, kemudian mencetak tanda bukti prapermohonan. 3. Antrian. Pemohon mengambil nomor antrian elektronik ataupun manual pada Kantor Imigrasi sesuai dengan tahapan prosesnya, kemudian mesin antrian akan memanggil secara otomatis dan menampilkan nomor antrian pada layar monitor atau petugas loket memanggil pemohon sesuai dengan nomor antriannya. 4. Pengajuan permohonan SuratPerjalanan Republik Indonesia SPRI. Pemohon mengajukan permohonan penerbitan SPRI atau tanda bukti prapermohonan kepada loket pada Kantor Imigrasi, kemudian petugas loket menerima dan memeriksa kebenaran persyaratan asli yang dibawa oleh pemohon. Selanjutnya petugas loket memindai dokumen dan memeriksa hasil pemindaian serta memeriksa daftar pencegahan dengan mencocokan rincian biodata untuk memastikan kebenaran data pemohon yang identik dengan nama yang tercantum dalam daftar pencegahan. Apabila nama pemohon telah memenuhi persyaratan dan namanya tidak tercantum dalam daftar pencegahan maka petugas loket akan memberikan tanda terima kepada pemohon tersebut. Sedangkan jika terdapat rincian Universitas Sumatera Utara biodata yang sama dengan daftar pencegahan, maka petugas loket akan menolak permohonan dan memberikan bukti penolakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Pembayaran tarif keimigrasian. Pembayaran tarif keimigrasian dilakukan pada bagian bendahara penerimaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Kemudian bendahara penerima pembayaran memasukan nomor perforasi SPRI dan mencetak serta memberikan tanda terima pembayaran. 6. Pengambilan foto wajah dan sidik jari. Pada tahap ini, pemohon wajib datang ke Kantor Imigrasi.Pengambilan foto wajah dan sidik jari dilakukan oleh petugas sesuai dengan nomor antrian pada tanda terima pembayaran. Pada saat pengambilan foto wajah, pemohon harus berada pada posisi menghadap ke depan lensa kamera. Setelah itu, petugas mengambil sepuluh sidik jari tangan pemohon.Apabila terdapat kelainan pada jari tangan pemohon, maka petugas harus membuat catatan pada kolom petugas.Pengambilan sidik jari tidak perlu dilakukan pada anak yang berusia dibawah tiga tahun. 7. Wawancara. Pada saat pelaksanaan wawancara, pemohon diwajibkan untuk hadir dengan membawa dokumen asli sebagai persyaratan dalam proses wawancara. Kemudian dokumen tersebut akan diperiksa oleh petugas yang berwenang terkait dengan kelengkapan berkas dan membuat catatan pada formulir yang tersedia dan mencetaknya. Setelah itu, pemohon diwajibkan Universitas Sumatera Utara untuk menandatangani hasil pencetakan dan blanko Surat Perjalanan Republik Indonesia. 8. Identifikasi Foto Wajah dan Sidik Jari. Petugas wawancara mengirim data foto wajah dan sidik jari serta identitas diri ke Pusat Data Keimigrasian Pusdakim untuk dilakukan identifikasi. Sistem identifikasi pada Pusdakim ini secara otomatis akan memberikan jawaban kepada Kantor Imigrasi berupa persetujuan atau tindak lanjut. Tindak lanjut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh kepala Kantor Imigrasi apabila ditemukan duplikasi dalam proses identifikasi foto wajah dan sidik jari serta menuangkannya dalam berita acara pemeriksaan dan berita acara pendapat untuk selanjutnya dilakukan proses sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. 9. Pencetakan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI. Petugas yang diberi wewenang melakukan pencetakan halaman biodata pemohon dan halaman catatan resmi serta halaman pengesahan setelah mendapat persetujuan identifikasi foto wajah dan sidik jari dari Pusdakim dan melakukan laminasi blanko SPRI.Selain itu, petugas yang diberi wewenang juga melakukan uji kualitas pencetakan dan laminasi dalam hal ditemukan cacat produksi maka dilakukan penggantian blanko SPRI tanpa dikenakan tarif. 10. Perubahan data pemegang Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI. Dalam hal terjadi perubahan data pemegang SPRI dapat dilakukan oleh setiap Kantor Imigrasi atau Sub Direktorat Dokumen Perjalanan sesuai Universitas Sumatera Utara dengan prosedur yang berlaku. Adapun yang menjadi tahapan dari setiap prosedur tersebut adalah Pertama, pengajuan permohonan, Kedua, persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan atau pejabat yang diberi wewenang untuk memproses sesuai ketentuan yang berlaku. Ketiga, Pencetakan halaman pengesahan dan selanjutnya dibubuhkan paraf oleh Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan atau pejabat yang diberi wewenang. 11. Penandatanganan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI. Kepala bidang atau kepala seksi lalu lintas dan status keimigrasian atau kepala seksi lalu lintas keimigrasian atau pejabat yang diberi wewenang membubuhkan paraf pada SPRI.Kemudian, Kepala Kantor Imigrasi atau pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPRI dan menyerahkan kepada petugas untuk selanjutnya diterakan cap sebagai pengesahan dan selanjutnya diserahkan kepada petugas loket. a. Penyerahan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI. Petugas loket melakukan pemindaian halaman tanda tangan Kepala Kantor Imigrasi dan halaman catatan petugas dan selanjutnya menyerahkan kepada pemohon kemudian pemohon menandatangani tanda bukti penerimaan SPRI pada kolom penerimaan. b. Penyimpanan berkas Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI. Seluruh berkas fisik permohonan yang telah selesai diproses disimpan oleh Bidangatau Seksi Informasi Keimigrasian. Universitas Sumatera Utara Masa berlakunya Surat Perjalanan Republik Indonesia atau Paspor RI atau Surat Perjalanan Laksana Paspor ditentukan oleh masing-masing Menteri yang mengeluarkan paspor dan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1994 tentang Surat PerjalananRepublik Indonesia. Paspor diplomatik, paspor dinas, dan paspor biasa untuk Warga Negara Indonesia berlaku paling lama 5 tahun sejak tanggal diterbitkan. Masa berlaku paspor biasa yang diterbitkan bagi anak berkewarganegaraan ganda tidak boleh melebihi batas usia anak tersebut untuk menyatakan memilih kewarganegaraannnya. Batas usia anak berkewarganegaraan ganda ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sesuai kewenangannya, masing-masing Menteri yang mengeluarkan paspor dapat memberikan masa berlaku paspor kurang dari 5 tahun.

1.5.3.4 Penolakan, Pencabutan, dan Penarikan Paspor

Permohonan pengurusan paspor tidak semuanya dapat disetujui oleh pejabat yang berwenang mengeluarkan paspor. Dalam rangka pengamanan terhadap paspor RI, maka petugas imigrasi dapat melakukan penolakan terhadap permohonan yang diajukan oleh pemohon berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Tidak memenuhi persyaratan administratif untuk mendapatkan paspor maupun surat perjalanan laksana paspor formil dan materil. 2. Pemohon telah memberikan keterangan atau identitas yang tidak benar atau palsu. 3. Pemohon masuk ke dalam daftar pencegahan. 4. Pemohon meninggal dunia pada saat proses penerbitan paspor. Universitas Sumatera Utara 5. Paspor tidak diambil dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak tanggal diterbitkan. Pencabutan paspor RI oleh pejabat yang berwenang dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut: a. Pemohon pemegang paspor baru ternyata diketahui menggunakan keterangan tidak benar atau palsu setelah mendapatkan paspor. b. Pemegangnya kehilangan kewarganegaraan berdasarkan Undang- Undang No. 12 Tahun 2006 Pasal 23 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. c. Pemegang paspor memberikan paspornya kepada orang lain yang tidak berhak. d. Paspor dilaporkan hilang oleh pemegangnya, sehingga tidak dapat digunakan oleh orang lain. e. Pemegangnya telah melakukan pelanggaran Peraturan Perundang- undangan atau melakukan tindak pidana di dalam maupun di luar wilayah Indonesia. f. Pemegang paspor meninggal dunia. Selain melakukan pencabutan paspor, pejabat yang berwenang juga dapat melakukan penarikan paspor RI.Pencabutan dan penarikan paspor dapat dilakukan kepada pemegangnya pada saat berada di dalam maupun di luar wilayah Indonesia. Pencabutan dan penarikan paspor yang dilakukan saat pemegangya berada di luar wilayah Indonesia, kepada yang bersangkutan diberikan Surat Perjalanan Laksana Paspor SPLP sebagai dokumen pengganti yang akan digunakan untuk proses pemulangan. Penarikan paspor dapat dilakukan dengan alasan: 1. Ada kebijakan baru tentang standar atau penggantian bentuk paspor baru seperti Sistem MRP Machine Readable Passport menjadi Biometrik. 2. Paspor dalam keadaan rusak sehingga tidak layak lagi dipergunakan sebagai dokumen resmi atau halaman paspor telah berkurang. Universitas Sumatera Utara 3. Halaman paspor sudah penuh meskipun masih berlaku, karena akan mempersulit pemegangnya dalam peneraan cap stempel maupun peneraan visanya.

1.6 Efektivitas Pelayanan Publik Pembuatan Paspor di Kantor Imigrasi