4.2.5 Mewujudkan Akuntabilitas
Pada variabel mewujudkan akuntabilitas pernyataan pertama yakni masyarakat disediakan pegawai yang menerima keluhan masyarakat berdasarkan
30 orang responden, sebanyak 10 3 responden memilih SS Sangat Setuju, sebanyak 10 3 responden memilih S Setuju, sebanyak 60 18 responden
memilih RR Ragu-Ragu, sebanyak 16,67 5 responden memilih TS Tidak Setuju, sebanyak 3,33 1 responden memilih STS Sangat Tidak Setuju.
Artinya adalah masyarakat ragu-ragu mengetahui dimana keberadaan pegawai yang menerima keluhan masyarakat. Pada pernyataan kedua yakni pegawai
bekerja sesuai dengan keahliannya berdasarkan 30 orang responden, sebanyak 50 15 responden memilih SS Sangat Setuju, sebanyak 46,67 14
responden memilih S Setuju, sebanyak 3,33 1 responden memilih RR Ragu-Ragu, sebanyak 0 0 responden memilih TS Tidak Setuju, sebanyak
0 0 responden memilih STS Sangat Tidak Setuju. Artinya adalah masyarakat cukup setuju bahwa pegawai bekerja sesuai keahliannya karena masyarakat tidak
begitu dihadapkan dengan semua pegawai. Pada pernyataan ketiga yakni pelayanan yang diberikan pihak kantor sesuai dengan standar pelayanan publik
berdasarkan 30 orang responden, sebanyak 83,33 25 responden memilih SS Sangat Setuju, sebanyak 16,67 5 responden memilih S Setuju, sebanyak
0 0 responden memilih RR Ragu-Ragu, sebanyak 0 0 responden memilih TS Tidak Setuju, sebanyak 0 0 responden memilih STS Sangat Tidak
Setuju. Artinya adalah masyarakat sangat setuju bahwa pelayanan yang mereka terima di kantor tersebut telah sesuai dengan standar pelayanan publik. Pada
Universitas Sumatera Utara
pernyataan keempat yakni hasil akhir pembuatan pasporoberdasarkan 30 0rang responden, sebanyak 83,33 25 responden memilih SS Sangat Setuju,
sebanyak 16,67 5 responden memilih S Setuju, sebanyak 0 0 responden memilih RR Ragu-Ragu, sebanyak 0 0 responden memilih TS Tidak
Setuju, sebanyak 0 0 responden memilih STS Sangat Tidak Setuju. Artinya masyarakat sangat setuju bahwa hasil akhir pembuatan paspor memuaskan
masyarakat dengan tidak adanya kesalahan apapun. Pada pernyataan terakhir yakni kesesuaian banyaknya jumlah pegawai dengan bnyaknya masyarakat yang
datang memohon pembuatan paspor berdasarkan 30 orang responden, sebanyak 0 0 responden memilih SS Sangat Setuju, sebanyak 6,67 2 responden
memilih S Setuju, sebanyak 33,33 10 responden memilih RR Ragu-Ragu, sebanyak 60 18 responden memilih TS Tidak Setuju, sebanyak 0 0
responden memilih STS Sangat Tidak Setuju. Artinya masyarakat menilai bahwa jumlah pegawai di kantor tersebut sangat kurang sehingga masyarakat
harus mengantri lama dan dibatasi waktu pengambilan formulir pendaftarannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas
5.1.1 Bertindak cepat dan tanggap
Dalam kehidupan ketidakpastian menuntut bagaimana kita melampaui kesenjangan berfikir dari pola pikir lama ke pola pikir baru, sehingga kekuatan
kebiasaan berpikir cepat dan tepat yang sejalan dengan tuntutan perubahan. Menuntun kebiasaan berfikir cepat dan tepat adalah kebutuhan yang harus dilatih
secara berkelanjutan kedalam berfikir dengan pendekatan sistem artinya secara sadar kita meletakkan kebiasaan berfikir dengan mengungkapkan hal-hal yang
terkait dengan pengelolaan dari seluruh peristiwa sebagi input selanjutnya diproses kedalam unsur sumber daya yang dibutuhkan menjadi keberhasilan
output. Oleh karena itu, bangunlah dengan daya kemauan yang kuat untuk
kebiasaan dalam berfikir, walaupun kita menyadari bahwa sepenuhnya kebiasaan tidak dapat dilihat secara fisik melainkan dapat dirasakan manfaatnya. Sejalan
dengan pemikiran diatas, diperlukan usaha-usaha yang berkaitan dengan seberapa jauh kita mampu mempengaruhi kekuatan kebiasaan pikiran kedalam apa yang
disebut dengan Aptitude. Adalah keterampilan yang terkait dengan sesuatu yang terlihat secara konkrit dan disisi lain apa yang disebut Attitude yakni sesuatu yang
bersifat abstrak dalam arti tidak bisa dilihat tapi dapat dirasakan pengaruhnya dalam kehidupan kita dan menggambarkan sikap sesorang.
Universitas Sumatera Utara