19 7.
Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja Pendidikan dan pengalaman berperan dalam menentukan besarnya
kompensasi bagi karyawan. Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman kerja karyawan, maka semakin tinggi pula kompensasinya.
8. Sektor pemerintah
Pemerintah sebagai pelindung masyarakat berkewajiban untuk menertibkan sistem kompensasi yang ditetapkan perusahaanorganisasi,
serta instansi-instansi lainnya, agar karyawan mendapatkan kompensasi yang adil dan layak, seperti dengan dikeluarkanya kebijakan pemerintah
dalam hal pemberian upah minimum bagi para karyawan.
2.2 KOMITMEN ORGANISASI
2.2.1 Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut, Robbins, 2001 : 35. Menurut Mahis dan Jackson dalam Sopiah, 2008 : 155 komitemen
organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan- tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi.
Menurut Luthans dalam Sutrisno, 2010:292 komitmen organisasimerupakan kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi dan suatu keyakinantertentu dalam
penerimaan terhadap nilai-nilai organisasi. Menurut Sunarto 2005 : 25 komitmen organisasi adalah kecintaan dan kesetian yang terdiri dari penyatuan
Universitas Sumatera Utara
20 dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam
organisasi dan kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi. Komitmen padaorganisasi tersebut juga membahas kedekatan karyawan terhadap
organisasidimana mereka berada dan sekaligus komitmen merefleksikan kekuatan, keterlibatan dan kesetiaan karyawan pada organisasi.Sedangkan
menurut Mowday dalam Sopiah, 2008 : 155 komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai
kecendrungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota organisasi. Komitmen organisasional merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat
terhadap organisasi. Komitmen organisasional adalah keinginan anggota organisasi untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia
berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi. Menurut Sunarto 2005: 27 langkah-langkah untuk meningkatkan
komitmenorganisasi yaitu: 1. Melibatkan karyawan dalam mendiskusikan tujuan dan nilai-nilai organisasi.
2. Berbicara kepada para anggota tim secara informal dan formal mengenai apa yang terjadi di dalam departemen dan rencanakanlah masa depan yangakan
mempengaruhi mereka. 3. Melibatkan anggota tim dalam menetapkan harapan besama.
4. Mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas kerja dalam organisasi, cara
pekerjaan cara mendesai pekerjaan, gaya manajemen serta lingkup partisipasi. 5. Membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan kompetensinya.
Universitas Sumatera Utara
21 6. Jangan memberi janji-janji memberi kepada karyawan, katakan bahwa
perusahaan akan berusaha semampunya untuk memberi kesempatan kerja
danberkembang.
7. Kerangka berpikir karyawan tidak selalu sama dengan kerangka berpikir organisasi. Agar pandangan organisasi bisa diterima karyawan,
organisasiharus bisa menjadi kepecayaan.
Dalam banyak organisasi, ketidakkonsistenan antara ucapan dan perbuatanakan merusak kepercayaan, menimbulkan sinisme dari karyawan dan
akanmembuktikan bahwa ucapan manajemen tidak sejalan dengan perbuatannya.Membangun kepercayaan merupakan satu-satunya cara untuk
menciptakankomitmen.
2.2.2 Bentuk-bentuk Komitmen Organisasi
Meyer, Allen dan Smith dalam Sopiah , 2008:157 mengemukakan
bahwaada tiga komponen komitmen, yaitu: 1. Komitmen afektif affective commitment.
Komitmen afektif terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karenaadanya ikatan emosional. Faktor yang membentuk komitmen
afektifadalah: a. Kondisi Pekerjaan job conditions yaitu perasaan nyaman didalam suatu
organisasi karena kondisi pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Universitas Sumatera Utara
22 b. Memenuhi harapan met expectations yaitu organisasi memberikanberupa
imbalan dan memenuhi keinginan karyawan didalam suatuorganisasi
tersebut.
2. Komitmen berkelanjutan continuance commitment.
Komitmen berkelanjutan muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karenamembutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau
karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. Faktor
pemebentuknya yaitu:
a. Manfaat yang diperoleh benefits accrued yaitu kerugian yangberhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi
misalnyakehilangan senioritas dan gaji.
b. Pekerjaan yang tersedia jobs avaliable yaitu tindakan tetap bertahanpada pekerjaan yang tersedia di perusahaan karena tidak adanyapekerjaan lain
diluar perusahaan. 3. Komitmen normatif normative commitment.
Komitmen normatif timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan menjadianggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen
terhadaporganisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
Faktorpembentuknya yaitu:
a. Nilai pribadi personal values yaitu tindakan tersebut merupakan hal yang
benar yang harus dilakukan menurut diri sendiri.
b. Merasa menjadi kewajibannya felt obligations yaitu perasaan wajibuntuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu.
Universitas Sumatera Utara
23
2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Steers dalam Sunarto, 2005:20 menyatakan ada tiga faktor-faktor
yangmempengaruhi komitmen organisasi antara lain:
1. Ciri pribadi pekerja, termasuk juga masa jabatannya dalam organisasi
danvariasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap karyawan.
2. Ciri pekerjaan, seperti: identitas tugas dan kesempatan berinteraksi
denganrekan sekerja.
3. Pengalaman kerja, seperti: keteladanan organisasi dimasa lampau dan carapekerja-pekerja lainnya memperbincangkan dan mengutarakan
perasaanmereka mengenai organisasi.
Minner, dalam Sopiah 2008:165 mengemukakan empat faktor yang
mempengaruhi komitmen organisasi antara lain:
1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengalamankerja dan kepribadian.
2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam
pekerjaan,konflik peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan.
3. Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi,kehadiran serikat pekerjaan, dan tingkat pengendalian yang
dilakukanorganisasi terhadap karyawan.
4. Pengalaman kerja, pengalaman kerja seorang karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang
barubeberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerjadalamorganisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan.
Universitas Sumatera Utara
24
2.2.4 Meningkatkan Komitmen
Menurut Sunarto 2005:26 langkah-langkah untuk
meningkatkankomitmen adalah :
1. Libatkan karyawan dalam mendiskusikan tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dengarkan kontribusi mereka dan sampaikanlah kepada tingkatmanajemen
yang lebih tinggi agar dapat dimasukkan kedalam pernyataantujuan dan nilai-
nilai organisasi.
2. Berbicara kepada para anggota tim secara informal dan formal mengenaiapa yang sedang terjadi di dalam departemen dan rencanakan masa depanyang
akan mempengaruhi mereka.
3. Libatkan anggota tim dalam menetapkan harapan bersama sehinggamereka
merasa “memiliki” dan melaksanakan tujuan tersebut.
4. Apabila langkah untuk meningkatkan kualitas kerja dalam departemenharus dilihat dengan berbagai cara misalnya cara mereka bekerja, caramengelola
pekerjaan, gaya manajemen serta lingkup partisipasi.Bangunlah budaya
“ambil keputusan sendiri”, jangan budayakan “perintahdan awasi”.
5. Bantulah karyawan mengembangkan keterampilan dan kompetensinya untuk meningkatkan “kemampuan kerja” mereka baik di dalam maupun diluar
perusahaan.
6. Jangan memberi janji-janji untuk memberi “kerja seumur hidup”, katakan perusahaan akan berusaha semampunya untuk memberi kesempatan kerjadan
berkembang.
Universitas Sumatera Utara
25 7. Kerangka berfikir mereka tidak selalu sama dengan kerangka berfikiranda.
Kemungkinan pandangan anda akan diterima dengan sepenuhkeraguan, sinisme atau bahkan permusuhan, baik secara terang-teranganatau
tersembunyi. Agar pandangan anda bisa diterima oleh karyawan, andaharus menjadi orang yang bisa dipercaya. Dan untuk menjadi orang yangbisa
dipercaya, perbuatan anda lebih penting dari pada kata-kata anda.
2.3 KINERJA