50 yaitu Civil Law dan Common Law, adanya kemiripan sistem hukum dengan
Indonesia dan mewakili negara yang mengatur keterbukaan maupun kerahasiaan putusan arbitrase dalam undang-undang nasionalnya.
Pendekatan yuridis normatif digunakan karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral penelitian ini,
untuk itu peneliti harus melihat hukum sebagai sistem tertutup yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
121
a. Comprehensive artinya norma-norma hukum yang ada di dalamnya terkait
antara satu dengan lain secara logis. b.
All-inclusive bahwa kumpulan norma hukum tersebut cukup mampu menampung permasalahan hukum yang ada, sehingga tidak akan ada
kekurangan hukum. c.
Systematic bahwa disamping bertautan antara satu dengan yang lain, norma- norma hukum tersebut juga tersusun secara hierarkis.
2. Sumber bahan hukum
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif sehingga sumber bahan hukumnya adalah bahan hukum sekunder yang berisi :
122
a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang berupa peraturan
perundang-undangan, antara lain : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1968 tentang
121
Johnny Ibrahim , op.cit., hlm. 302-303
122
Peter Mahmud Marzuki, Op.Cit., hlm. 141-169.
Universitas Sumatera Utara
51 Penyelesaian Perselisihan antar Negara dan Warganegara Asing Mengenai
Penanaman Modal, Konvensi ICSID 1965, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan bahan hukum lainnya yang belum
dikodifikasi. b.
Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primair yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dengan cara
mendapatkan data melalui buku, literatur, hasil penelitian, jurnal internasional dan makalah yang terkait dengan masalah hukum perdata khususnya arbitrase dan
perdata internasional. c.
Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yaitu kamus, ensiklopedia, indeks
majalah hukum.
3. Teknik pengumpulan bahan hukum
Pengumpulan bahan hukum sekunder berupa dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya
123
dilakukan melalui studi pustaka library research
124
dan studi lapangan field research untuk memperoleh informasi dari informan yaitu arbiter dan pihak dari lembaga
123
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, op.cit., hlm. 11-12.
124
Studi pustaka merupakan suatu alat pengumpulan bahan hokum yang dilakukan melalui bahan hokum
tertulis dengan menggunakan “content analysis”. R. Holsti dalam Soerjono Soekanto menyebutkan : “….any technique for making infences by objectively and systematically identifying
specified characteristics of massages”. Lihat Soerjono Soekanto, Op.Cit., hlm. 21-22.
Universitas Sumatera Utara
52 penyelesaian sengketa arbitrase terkait dalam penelitian ini
125
untuk membantu memberi petunjuk dalam rangka pemecahan permasalahan penelitian.
Bahan hukum yang diperoleh dari kajian pustaka, peraturan perundang- undangan dan putusan arbitrase ICSID, dikumpulkan dan diklasifikasikan dengan
menggunakan instrumen penafsiran hukum dan kontruksi hukum, selanjutnya disusun secara sistematis kemudian digunakan untuk menelaah permasalahan yang terjadi
dalam hal prinsip keterbukaan putusan arbitrase ICSID dimodifikasi untuk dijadikan alat mendeskripsikan permasalahan tersebut.
4. Analisis bahan hukum