Analisa Inter-Responden Anto, Sony, Tom

B. Analisa Inter-Responden Anto, Sony, Tom

Anto Sony Tom Latar Belakang Berasal dari keluarga yang memeluk agama Islam sepanjang hidup mereka. Sedari kecil, diajari oleh ibu mengenai hal keagamaan mulai dari iman pada Tuhan hingga ritual keagamaan melalui pengajian, membaca Al Quran, mendengar ceramah bersama, dan hal-hal lainnya. Anto akan mendapat hukuman fisik berupa cubitan bila tidak melaksanakan ritual kegamaannya. Sewaktu masih beragama, menganggap bahwa Tuhan adalah sosok serba Maha serta penolong hidupnya melalui doa yang ia panjatkan. Anto juga takut pada neraka sehingga sebisa mungkin melaksanakan ajaran agamanya agar tidak dihukum Tuhan. Ia juga mempercayai khasiat-khasiat yang terdapat dalam agamanya bila melakukan sholat. Anto menganggap hidup adalah proses sementara yang harus dilalui sebagai acuan penghakiman Tuhan di hari kiamat. Orangtua Sony berpisah ketika ia berusia sekitar 5 tahun. Ibunya adalah seorang mualaf. Ibu Sony sebisa mungkin mengajari agama Islam pada Sony, misalnya sholat, berpuasa dan membaca Al Quran. Ia tidak pernah memberikan hukuman bila Sony tidak melakukan kewajiban agamanya. Meski demikian, Sony menganggap ibunya tidak mengetahui ajaran agamanya secara mendalam karena pernah mengizinkan keinginan adik Sony untuk melepas jilbab. Sewaktu masih beragama, Sony menganggap Tuhan adalah penolong dalam hidupnya dan doa adalah perantara mereka. Sony menganggap bahwa hidup adalah sarana untuk mengumpulkan pahala melalui ajaran agamanya agar ia bisa masuk ke dalam surga. Sedari bayi diasuh oleh paman dan Bibi-nya. Bibi Tom adalah seorang Muslim yang kemudian menjadi seorang Kristiani. Keluarga kandung adalah umat Kristiani. Bibi Tom mengajarinya mengenai hal keagamaan mulai dari membaca Alkitab dan membawa Tom ke Sekolah Minggu di Gereja. Namun, ketika Paman Tom meninggal, bibinya pergi sehingga Tom kembali pada keluarga kandungnya yang jarang beribadah. Hal ini membuatnya tidak lagi memiliki sosok yang dapat membimbingnya mengenai hal keagamaan di rumahnya. Keadaan keluarga kandung Tom juga tidak baik. ia menduga ibunya mengidap schizophrenia. Abang Tom ada yang memakai narkoba serta melakukan hubungan intim di luar nikah. Sewaktu masih beragama, Tom menganggap Tuhan adalah pencipta dan penolong yang harus disembah. Tom Universitas Sumatera Utara menganggap hidup adalah sebuah bentuk ujian yang nantinya akan dinilai Tuhan untuk dapat masuk ke dalam surga atau neraka, namun Tom optimis ia akan masuk surga karena ia mempercayai bahwa ia diselamatkan oleh Yesus. Peralihan dari Teis Menjadi Ateis Merasa gelisah dan merasa bersalah karena telah mempertanyakan kebenaran ajaran agamanya serta kecewa karena tidak mendapat apa yang menurutnya seharusnya ia dapat sebagai umat beragama yang telah melaksanakan kewajibannya. Merasa gelisah dan tidak nyaman akan keadaan diri yang datang pada Tuhan bila membutuhkan saja. Berdiskusi dengan Ustadz, namun merasa tidak puas sehingga mencari tahu lebih banyak melalui buku dan internet, kemudian merasionalisasikan informasi yang diterimanya menggunakan logikanya. Mengaitkan bacaan-bacaan yang ia terima dengan logikanya sehingga ia menganggap bahwa eksistensi Tuhan dalam agama apapun tidak memiliki bukti nyata, Merasa tidak nyaman dan merasa bersalah atas dirinya yang mempertanyakan kebenaran agama. Selain itu, ia tidak memiliki orang yang dapat ia ajak berdiskusi perihal agama di rumahnya. Mengalami kebingungan untuk tetap percaya pada agamanya atau tidak karena ia masih takut akan neraka, namun bukti dalam sains, membuatnya meragukan agamanya. Merasa gelisah atas keadaan dirinya yang mempercayai Tuhan berdasakan definisi barunya, namun nyatanya tidak ada bukti juga mengenai hal tersebut. Berdiskusi dengan Ustadz, namun merasa tidak puas sehingga mencari tahu lebih banyak melalui buku dan rasionalisasi sendiri karena belum mengenal internet. Setelah mengenal internet, Merasa kecewa atas keadaan hidupnya yang ditinggal oleh Bibi serta kondisi keluarganya yang kurang baik. Merasa bersalah karena mempertanyakan kebenaran ajaran agamanya dan menjadi ragu karena sains dan agama sangat berbeda. Sains memiliki bukti, tidak seperti agama yang selama ini ia percayai. Merasa tidak nyaman dengan keadaaan dirinya yang mempercayai Tuhan namun tidak mempercayai ajaran agama. Berdiskusi dengan Pendeta, namun merasa tidak puas sehingga mencari tahu lebih banyak melalui buku dan internet, kemudian merasionalisasikan informasi yang diterimanya menggunakan logikanya. Universitas Sumatera Utara lagipula setiap agama sama- sama merasa paling benar sehingga ia enggan untuk beralih ke agama lain dan menjadi Ateis. informasi yang didapatkannya menjadi lebih banyak mengenai sains dan kesalahan berpikir umat beragama yang kemudian ia rasionalisasikan menggunakan logikanya. Menyimpulkan bahwa bahwa definisi baru tentang Tuhan yang ia buat berasal dari keinginannya sendiri, padahal sebenarnya Tuhan memang tidak ada serta argumen- argumen yang selama ini ia anggap kuat, ternyata juga memiliki kesalahan-kesalahan logika sehingga ia tidak mau lagi percaya pada Tuhan dan menjadi Ateis. Menyediakan waktu untuk membaca artikel di internet serta membaca buku-buku yang membahas kesalahan berpikir agama dan menyimpulkan bahwa Tuhan adalah dongeng yang tidak memiliki bukti nyata sehingga ia menjadi Ateis. Value Sebagai Seorang Ateis Menganggap bahwa nilai kolektif bermasyarakat merupakan hal yang paling penting dalam hidup. Baginya, ia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Pengorbanan tidak dilakukan atas dasar ajaran agama, namun karena keinginan sendiri untuk berbuat baik. Moral tidak harus berasal dari ajaran agama, namun melalui aturan masyarakat dan pengalaman hidup Empati adalah nilai terpenting untuk memahami orang lain sehingga mengetahui mana yang baik dan yang tidak. Kebenaran adalah suatu hal yang memiliki bukti sehingga dapat dipercaya. Moral tidak harus berasal dari agama, namun dari aturan yang berlaku di masyarakat. Kebebasan tidak dapat diraih seutuhnya dalam hidup. Setiap orang seharusnya melakukan hal di bidang yang ia senangi karena yang terpenting adalah minat, bukan bakat. Tidak ada kebenaran mutlak karena setiap hal bernilai relatif, tergantung sudit pandang yang digunakan. Belief Sebagai Seorang Ateis Tidak percaya akan after life Doa tidak bermanfaat dalam Percaya pada Tuhan tidak Universitas Sumatera Utara sehingga ingin memaksimalkan hidup. Tuhan hanyalah dongeng. Doa tidak memiliki manfaat dalam hidup. Ajaran agama merendahkan kemampuan manusia, misalnya dalam melakukan perbuatan baik dan tidak masuk akal karena tidak memiliki bukti konket. hidup. Agama hanyalah kebohongan untuk membuat penganutnya merasa nyaman dan tidak masuk akal karena tidak memiliki bukti konket. Segala hal yang terjadi di dunia adalah proses alamiah, bukan berasal dari Tuhan karena Tuhan adalah fiktif. Tidak percaya akan adanya after life sehingga ingin menikmati hidup sebaik mungkin. berguna karena tidak ada bukti nyata keberadaan-Nya. Ajaran agama tidak masuk akal dan hanyalah sebuah pembodohan. Tidak percaya akan after life sehingga berusaha menjalani hidup untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Doa tidak bermanfaat dalam penyelesaian masalah. Tujuan Hidup Sebagai Seorang Ateis Ingin menjalani hidup yang bermanfaat bagi orang lain yang tidak dilandasi atas kepercayaan pada Tuhan melalui agama. Usaha realisasi : - Melakukan berbagai kegiatan terarah yaitu, tidak melakukan perbuatan jahat yang merugikan dirinya dan orang lain, sebisa mungkin membantu orang lain, seperti teman dan orangtua, dalam bentuk pikiran, tenaga maupun waktu, kecil apapun. - Berusaha untuk selalu mencari solusi yang tepat ketika mengalami masalah hidupnya. Baginya, yang Ingin berguna bagi sesama karena menganggap pada masa sekarang ini, belum banyak orang yang peduli terhadap masalah-masalah kemanusiaan. Sony yakin bahwa rasa empati lah yang membuatnya mampu memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga ia ingin bermanfaat bagi masyarakat. Usaha realisasi : - Melakukan berbagai kegiatan terarah yaitu, mengembangkan pribadi menjadi lebih baik dengan menjalankan kuliah sebaik mungkin dan melatih keahlian komunikasi dengan mengikuti ajang lomba debat, sehingga nantinya dapat Ingin melakukan pekerjaan di bidang yang ia senangi, yaitu politik, filsafat atau sejarah Tom belum melakukan usaha untuk mewujudkan tujuan hidupnya, namun ia sudah memiliki rencana, yaitu : - Mengikuti organisasi mahasiswa di kampus. - Mengirimkan artikel di surat kabar kampus mengenai politik. - Mengikuti tes masuk perguruan tinggi di bidang Filsafat. Selain itu, ia telah menjadi salah satu admin media sosial ask.fm Universitas Sumatera Utara terpenting adalah menghadapi masalah tersebut secara langsung, apa yang harus dilakukan daripada berlarut- larut dalam penyesalan. . mengabdi dalam bidang Psikologi yang ia senangi, menjadi pembawa tongkat estafet ilmu sebagai upaya untuk berguna bagi masyarakat. - Memberitahu apa yang ia anggap sebagai kebenaran dibalik propaganda politik, yaitu mengenai laragan penggunaan ganja, sehingga ia mengikuti gerakan melegalkan ganja karena sebenarnya ganja memiliki banyak manfaat, mulai dari pengobatan penyakit hingga dapat berperan dalam pengurangan pemanasan global. dan LINE bernama “Agnostik Indo. Keadaan Saat Ini Bahagia dengan kehidupan yang dijalaninya karena akhirnya bisa terlepas dari ritualisme agama dan jujur dan mengakui apa yang selama ini ia ragukan. Ia juga bahagia bisa menemukan teman- teman yang menghormati pilihannya. Meski demikian, menurut Anto, kebahagiaan dalam hidup akan lengkap bila ia telah berhasil mewujudkan tujuannya untuk bermanfaat bagi orang banyak. Hal ini membuktikan bahwa Anto mulai memiliki kehidupan bermakna karena ia sudah merasakan kebahagiaan karena terlepas dari penderitaannya terdahulu yang Mulai memiliki kehidupan bermakna karena bahagia dengan tidak lagi terikat pada ajaran agama serta lebih menikmati hidup karena menghargai bahwa hidup hanyalah berlangsung sekali tanpa perlu menjalaninya demi masuk ke dalam surga. Ia juga bahagia karena memiliki keluarga dana teman-teman yang tidak mempersoalkan identitasnya. Meski demikiaan, Sony merasa kebahagiannya akan utuh bila ia berhasil memenuhi tujuan hidupnya untuk menjadi penerus ilmu yang bermanfaat bagi sesama. Tom sudah merasa bahagia dengan identitas Ateisnya karena telah berhasil jujur pada diri sendiri, walaupun ia belum mencapai tujuan hidupnya. Meskipun ia merasa banyak hal tidak baik dapat terjadi dalam hidup, ia tetap optimis hari depannya akan menjadi lebih baik dengan berusaha melakukan hal- hal yang dapat membuatnya bahagia melalui hal-hal yang ia senangi. Universitas Sumatera Utara bingung, ragu dan kalut atas kebenaran agamanya dan sekarang, ia sedang berusaha untuk menggapai kehidupan bermakna dengan berusaha mewujudkan impiannya untuk berguna bagi orang banyak Universitas Sumatera Utara

C. Pembahasan