G Kehilangan sosok bibi yang
selama ini mengasuhnya dan banyak mnegajari mengenai
agama sehingga ia tinggal bersama keluarga kandungnya
yang jarang beribadah, namun ia meganggap bahwa itu semua
adalah rencana Tuhan yang dibaliknya ada rancangan indah.
Menganggap Tuhan adalah sosok pencipta yang dapat diandalkan
dalam kehidupannya. Tom tidak takut akan neraka karena yakin
akan diselamatkan oleh Yesus. Saat SMP
mempertanyakan kebenaran teori Darwin
yang tidak tercantum dalam Alkitab serta
perbedaan usia Bumi menurut sains dan Alkitab.
Bertanya pada pendeta, namun tidak puas dengan jawaban
mereka yang menyatakan bahwa hal yang tertulis di
Alkitab lah yang benar. Tidak puas atas jawaban
tersebut sehingga berusaha mencari jawaban mengenai
kebenaran sains melalui buku dan internet karena
tidakmemiliki teman berdiskusi di rumahnya.
Menjadi ragu untuk percaya pada agama sehingga membandingkan lini waktu cerita
dalam sains dengan Alkitab melalui agama.
Bingung untuk mempercayai sains atau agama. namun, karena banyaknya bukti yang
dimiliki sains, Tom menjadi tidak percaya pada agama ,n amun tetap percaya pada
Tuhan sebagai sosok yang mengetahui isi hati manusia secara personal, namun bukan
berasal dari agama karena agama hanyalah ciptaan manusia
Menjadi sangat jarang ke Gereja dan berdoa
karena tidak lagi percaya pada agama. Lagipula, ia
melihat keluarganya juga tidak beribadah,
sehingga kehilangan esensi untuk melakukan
hal tersebut. Ia hanya berdoa ketika meminta
sesuatu pada Tuhan yaitu, agar lulus UN dan
masuk ke sekolah yang diidamkannya
Tidak nyaman, gelisah akan keadaan diri yang tidak
berada pada posisi jelas untuk benar-benar melepas
kepercayaan pada Tuhan atau tidak.
Tidak ingin meragukan ajaran agamanya, namun ingin
mencari jawaban atas pertanyaan.
Mencari informasi mengenai eksistensi
Tuhan, kesalahan berpikir agama yang
kemudian ia rasionalkan
menggunakan logika.
3.1.9 Dinamika Kehidupan Tom
171
Universitas Sumatera Utara
Beralih menjadi Ateis karena : -Menganggap tidak ada bukti nyata mengenai Tuhan, konsep
Trinitas terlalu dilebih-lebihkan dan menganggap Yesus hanyalah filsuf jalanan serta menganggap Tuhan hanyalah
dongeng layaknya Zeus yang tidak memiliki bukti. -Ingin mendapat need of recognition dari teman-temannya
karena baginya menjadi berbeda itu menakjubkan. -Agama apapun membatasi penganutnya dalam memandang
suatu hal dan dapat menimbulkan fanatisme yang tidak beralasan pada penganutnya.
Tom yang menjadi Ateis, tidak pernah lagi beribadah ke Gereja, bahkan enggan mengikuti Katekisasi meski hanya formalitas.
Ia tidak lagi menganggap ada kehidupan setelah kematian. Tom berani dan percaya diri untukmemberitahu identitasAteisnya pada
teman-temannya dan abang-abang serta adiknya. Mesi beberapa teman ada yang menjauhi, saudara-saudaranya mampu menghormatis
identitas Ateis Tom.
Tom menjadi harapan bagi keluarganya untuk menjadi orang sukses sehingga ia terpaksa masuk ke fakultas Teknik yang tidak ia sukai. Meski demikian, Tom optimis ia dapat meraih cita-citanya untuk menjadi ahli dalam bidang
filsafat, politik atau sejarah yang ia sukai. Bagiya, hidup akan bermakna bila dapat melakukan hal yang ia senangi. Inilah creative value yang dimiliki Tom.
Tom telah menetapkan beberapa rencana untuk mewujudkan impiannya, meskipun belum dapat ia lakukan karena masih mempertimbangkan rencananya, yaitu antara mengikuti tes SBMPTN sekali lagi mengambil jurusan Filsafat
atau tetap bertahan di fakultas yang sekarang, sambil nantinya berkecimpung di dunia politik kampus melalui sebuah organisasi mahasiswa dan dengan rutin mengirim tulisan ke surat kabar kampusnya perihal politik.
Meski impiannya belum terwujud, Tom bahagia dengan identitas Ateisnya kini karena tidak lagi terkungkung dalam rasa bimbang dan keraguan serta perasaan bersalah.
Happiness
172
Universitas Sumatera Utara
Keterangan simbol: = menuju ke proses berikutnya
= hasil yang diraih
173
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3.1.9 Rekapitulasi Data Responden III Tom