3.3 Teknik Pengambilan Subjek
Prosedur pengambilan responden yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria yang ditentukan berdasarkan
fenomena penelitian, dan berfokus untuk mendalami kasus mendalam dan menyeluruh Patton, dalam Poerwandari, 2007.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara, selain itu metode observasi juga dilakukan untuk mendapatkan data tambahan
sebagai pendukung data utama yang telah diperoleh melalui wawancara.. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu Poerwandari, 2007. Wawancara kualitatif kemudian dilakukan untuk dapat memperoleh pengetahuan mengenai makna-makna subjektif yang
dipahami individu berkaitan dengan topik yang diteliti dan untuk melakukan
eksplorasi terhadap isu tersebut Banister dkk, 1994 dalam Poerwandari, 2007.
Patton 1990 dalam Poerwandari, 2007 menjelaskan tiga variasi dalam wawancara kualitatif yaitu wawancara informal, wawancara dengan pedoman
umum dan wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka. Adapun penelitian ini menggunakan jenis wawancara kualitatif dengan pedoman umum
dan berbentuk open-ended question. Selama proses wawancara, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan
isu-isu yang harus digali tanpa menentukan urutan pertanyaan. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi
dan kondisi serta perilaku yang muncul pada subjek. Observasi ini dilakukan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengamati kehidupan sehari-hari subjek sehingga peneliti dapat memperoleh data-data tambahan yang dapat mendukung hasil wawancara.Hasil
observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara.
3.5 Alat Bantu Pengumpulan Data
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara, memuat isu-isu yang berkaitan dengan tema
penelitian. Pertanyaan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat wawancara berlangsung tanpa melupakan aspek-aspek yang harus
ditanyakan. Pedoman ini digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar
checklist untuk melihat apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau dinyatakan Poerwandari, 2007. Pedoman wawancara digunakan tidak
secara kaku sehingga memungkinkan peneliti untuk menanyakan hal-hal di luar pedoman wawancara demi mendapatkan data yang lebih lengkap
dan akurat. 2.
Alat Perekam Penggunaan alat perekam ini akan memudahkan peneliti dalam mengingat
kembali pembicaraan yang telah dilakukan. Hal ini bisa mengurangi kemungkinan hilangnya data, dan meminimalisir kesalahpahaman peneliti
karena jika ada keraguan peneliti bisa memutar ulang pembicaraan. Penggunaan alat perekam ini tentunya harus sudah mendapat izin dari
Universitas Sumatera Utara
subjek. Selain itu penggunaan alat perekam memungkinkan peneliti untuk lebih berkonsentrasi pada apa yang akan dikatakan subjek.
3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Pencarian Responden Penelitian