Dinamika Kehidupan Sony Pertemuan IV

G Sedari kecil suka meminta pembuktian atas mitos yang didengar bahkan pernah mempertanyakan nasib orang yg tidak menganut agamanya . Tumbuh menjadi anak yang percaya Tuhan melalui ajaran agama. Takut dengan hukuman neraka yang diajarkan bahkan pernah melihat gambar seram di buku ttg neraka shgg sebisa mungkin menjalankan perintahNya. Orangtua bercerai shgg tinggal bersama ibu yang seorang mualaf yang tdk terlalu memahami scr mendalam ajaran Islam. Saat SMP kembali mempertanyakan : -Apakah mungkin seseorang akan masuk neraka bila tidak menganut agama tertentu meskipun telah melakukan kebaikan? -Jika Tuhan yang merancang segala hal, apakah orang yang berbuat jahat disebabkan oleh kehendak Tuhan? Jika ya, mengapa masuk neraka? Bertanya pada pemuka agama, namun tidak puas dengan jawaban mereka yang menyatakan bahwa sebaiknya hal tsb diimani saja karena di luar logika manusia. Tidak puas atas jawaban tersebut sehingga merasionalisasi berdasarkan akal sendiri belum mengenal internet. Misalnya, Sony merasa tidak mungkin Tuhan menghukum manusia hanya karna tidak menganut agama tertentu padahal telah berbuat baik dalam hidupnya. Menjadi ragu pada agama namun masih takut dengan dosaneraka sehingga demi menyelamatkan kepercayaannya, ia membuat definisi baru tentang Tuhan berdasarkan versinya sendiri, yaitu : -sebuah kekuatan tertinggi yang menciptakan alam raya namun tidak bersifat personal -bersifat rasional karna mengadili berdasarkan perbuatan selama hidup, bukan karena memeluk agama tertentu. Karena mulai ragu, namun di satu sisi ia takut bila ternyata nantiya agama yang benar, Sony hanya melakukan ajaran agama yang menurutnya baik saja, mis : sholat, berdzikir. Ia tidak melakukan yang menurutnya tidak baik, mis : tidak mau percaya bahwa selain penganut agamanya akan masuk neraka. Membaca buku theory of everything mengenai perkembangan sains dari dulu hingga masa kini sehingga Sony kagum pada sains yang memiliki proses pembuktian nyata. Ia pun lebih mempercayai sains. Keraguan semakin menjadi-jadi karena mempertanyakan : -mengapa ajaran agamanya menurutnya menyatakan bahwa selain penganut agama tsb, tidak akan meninggal dgn tenang? -jika Tuhan itu maha baik maha kuasa, mengapa ttp ada kejahatan di dunia ini? -bgmn dgn kepercayaan lain yang dianggap konyol pd umat beragama pd umumnya? 125

2.1.8 Dinamika Kehidupan Sony

Universitas Sumatera Utara Merasionalisasi jawaban atas pertanyaannya sendiri, yaitu : -pernyataan agama tidak benar karena pada kenyataannya, banyak juga penganut agama lain yg meninggal dgn tenang. -Jika Tuhan mau namun tidak mampu menghapus kejahatan berarti Tuhan tidak maha kuasa. Jika Tuhan mampu namun tidak mau menghapus kejahatan, berarti Tuhan tidak maha baik. -Agama hanya buatan manusia dan ia beragama karena terlahir di keluarga yang beragama. Ajaran agamanya tentu akan dianggap konyol pada masyarakat yang tidak mengenal agama tsb. Beralih menjadi Atei karena : - Menganggap agama adalah buatan manusia saja dan tidak memiliki bukti, tidak seperti sains maupun ahli sejarah yang memiliki bukti melalui serangkaian proses penelitian. -Tersadar bahwa definisi baru yang ia buat tentang Tuhan adalah berasal dari dirinya sendiri yang menetapkan kriteria Tuhan seharusnya seperti apa hanya agar kepercayaannya tidak hilang. -Menurutnya, setiap agama merasa ajarannya yang paling benar. Seharusnya yang benar dan memiliki bukti yg harus dipercayai, bukan yang dipercayai, itulah yg benar. Meski tidak lagi percaya pada agama, namun tersisa sedikit pertanyaan dalam dirinya krn pada saat itu ia blm mengenal internet shgg tdk bisa mencari tahu lebih lanjut. Pertanyaan itu adalah : -apakah mungkin percaya pada agama adalah pertaruhan yang baik? -siapakah yang pertama kali menggerakkan dunia prime mover? Lega karena ibunya akhirnya tidak mempermasalahkan identitas Ateisnya. Tidak memikirkan tanggapan teman- teman yang menjauhinya. Meski blm terjawab, ia tetap tidak percaya pada agama tidak melakukan ritual agama. Saat akhirnya mengenal internet, ia menemukan jawaban pertanyaan tsb, yaitu : -Jika harus percaya pada Tuhan, melalui agama yang mana? Padahal dalam 1 agama saja, terdapat berbagai aliran. Dari aliran- aliran tsb, mana yang benar? Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan tsb. -Tidak ada bukti faktual bahwa Tuhan adalah penggerak pertama dunia. Semakin percaya diri dgn identitas Ateisnya karena merasa benar shgg ia berani memberitahu pada ibu teman-teman dekatnya. Awalnya ibunya tidak mengizinkan namun akhirnya menyerah. Ada teman-teman yang menjauhi dan ada yg tidak mempermasalahkan identitasnya. Pd saat yg sama, ia blm mengenal istilah Ateis sehingga tidak terlalu mengetahui pandangan negatif masyarakat terhadap Ateis. Ketika akhirnya mengenal istilah Ateis, ia tdk memusingkan stereoype negatif krn menurutnya hal tsb disebabkan kurangnya pengetahuan masy mengenai sains, lagipula ia tidak peduli dengan tanggapan orang lain mengenai dirinya. 126 Universitas Sumatera Utara Karna menganggap bahwa yang terpenting adalah menjalani hidup saat ini semaksimal mungkin, ia ingin melakukan hal yang berguna bagi sesama karena menganggap manusia sekarang ini kurang peduli dengan sesamanya dengan memiliki pekerjaan di bidang ilmu Psikologi yang memungkinkan utk meneruskan ilmu dan mengembangkan riset dosen yang tentunya juga akan berguna bagi sesama. Experiental value : nilai empati. Empati membat seseorang merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga akan timbul kepedulian untuk saling membantu. Melakukan kegiatan terarah untuk mencapai tujuan hidupnya : -Mengembangkan pribadi menjadi lebih baik lagi agar nantinya memiliki pendidikan dan karir yang baik dengan belajar sebaik mungkin -Mengikuti gerakan pelegalan ganja, baginya masyarakat harus mengetahui bahwa sebenarnya ganja memiliki banyak manfaat namun dipropaganda oleh pemerintah. -Mempromosikan sains melalui diskusi dengan orang- orang terdekatnya maupun forum-forum di media sosial Bahagia dengan identitas Ateis maupun hidupnya saat ini karena: Kebutuhan dasar hidupnya terpenuhi tempat tinggal, makanan, orang-orang terdekat Merasa beruntung memilikikeluarga dan beberapa teman yang menghormati identitasnya Tidak lagi takut akan neraka karena menganggap hidup haanya berlangsung sekali sehingga harus dinikmati baik suka maupun duka tanpa mengharap surga sebagai imbalan. Menjadi Ateis membuat logikanya semakin terasah sehingga mempengaruhi kemampuannya berdebat semakin meningkat, menyebabkan ia berkesempatan mengikuti berbagai ajang debat mewakili kampusnya. Happiness Tidak lagi takut dengan dosaneraka karna memandang bahwa kematian adalah suatu proses yang alamiah sehingga yang terpenting adalah menjalani hidup saat ini sebaik mungkin, 127 Universitas Sumatera Utara Keterangan simbol: = menuju ke proses berikutnya = hasil yang diraih 128 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.1.9 Rekapitulasi Data Responden II Sony