G Sedari kecil suka meminta
pembuktian atas mitos yang didengar bahkan pernah
mempertanyakan nasib orang yg tidak menganut agamanya .
Tumbuh menjadi anak yang percaya Tuhan melalui ajaran
agama. Takut dengan hukuman neraka yang diajarkan bahkan
pernah melihat gambar seram di buku ttg neraka shgg sebisa
mungkin menjalankan perintahNya.
Orangtua bercerai shgg tinggal bersama ibu yang seorang mualaf
yang tdk terlalu memahami scr mendalam ajaran Islam.
Saat SMP kembali mempertanyakan :
-Apakah mungkin seseorang akan masuk
neraka bila tidak menganut agama tertentu meskipun
telah melakukan kebaikan? -Jika Tuhan yang
merancang segala hal, apakah orang yang berbuat
jahat disebabkan oleh kehendak Tuhan? Jika ya,
mengapa masuk neraka? Bertanya pada pemuka
agama, namun tidak puas dengan jawaban mereka
yang menyatakan bahwa sebaiknya hal tsb diimani
saja karena di luar logika manusia.
Tidak puas atas jawaban tersebut sehingga
merasionalisasi berdasarkan akal sendiri
belum mengenal internet. Misalnya, Sony merasa
tidak mungkin Tuhan menghukum manusia
hanya karna tidak menganut agama tertentu
padahal telah berbuat baik dalam hidupnya.
Menjadi ragu pada agama namun masih takut dengan
dosaneraka sehingga demi menyelamatkan
kepercayaannya, ia membuat definisi baru tentang Tuhan
berdasarkan versinya sendiri, yaitu :
-sebuah kekuatan tertinggi yang menciptakan alam raya namun
tidak bersifat personal -bersifat rasional karna
mengadili berdasarkan perbuatan selama hidup, bukan
karena memeluk agama tertentu.
Karena mulai ragu, namun di satu sisi ia takut bila ternyata nantiya
agama yang benar, Sony hanya melakukan ajaran agama yang
menurutnya baik saja, mis : sholat, berdzikir. Ia tidak melakukan
yang menurutnya tidak baik, mis : tidak mau percaya bahwa selain
penganut agamanya akan masuk neraka.
Membaca buku theory of everything mengenai perkembangan sains dari
dulu hingga masa kini sehingga Sony kagum pada sains yang
memiliki proses pembuktian nyata. Ia pun lebih mempercayai sains.
Keraguan semakin menjadi-jadi karena mempertanyakan : -mengapa ajaran agamanya menurutnya menyatakan bahwa
selain penganut agama tsb, tidak akan meninggal dgn tenang? -jika Tuhan itu maha baik maha kuasa, mengapa ttp ada
kejahatan di dunia ini? -bgmn dgn kepercayaan lain yang dianggap konyol pd umat
beragama pd umumnya?
125
2.1.8 Dinamika Kehidupan Sony
Universitas Sumatera Utara
Merasionalisasi jawaban atas pertanyaannya sendiri, yaitu :
-pernyataan agama tidak benar karena pada kenyataannya, banyak juga penganut agama
lain yg meninggal dgn tenang. -Jika Tuhan mau namun tidak mampu
menghapus kejahatan berarti Tuhan tidak maha kuasa. Jika Tuhan mampu namun tidak
mau menghapus kejahatan, berarti Tuhan tidak maha baik.
-Agama hanya buatan manusia dan ia beragama karena terlahir di keluarga yang
beragama. Ajaran agamanya tentu akan dianggap konyol pada masyarakat yang tidak
mengenal agama tsb. Beralih menjadi Atei karena :
- Menganggap agama adalah buatan manusia saja dan tidak memiliki bukti, tidak seperti sains
maupun ahli sejarah yang memiliki bukti melalui serangkaian proses penelitian.
-Tersadar bahwa definisi baru yang ia buat tentang Tuhan adalah berasal dari dirinya sendiri
yang menetapkan kriteria Tuhan seharusnya seperti apa hanya agar kepercayaannya tidak
hilang. -Menurutnya, setiap agama merasa ajarannya
yang paling benar. Seharusnya yang benar dan memiliki bukti yg harus dipercayai, bukan yang
dipercayai, itulah yg benar. Meski tidak lagi percaya pada
agama, namun tersisa sedikit pertanyaan dalam dirinya krn pada
saat itu ia blm mengenal internet shgg tdk bisa mencari tahu lebih
lanjut. Pertanyaan itu adalah : -apakah mungkin percaya pada
agama adalah pertaruhan yang baik?
-siapakah yang pertama kali menggerakkan dunia prime
mover?
Lega karena ibunya akhirnya tidak
mempermasalahkan identitas Ateisnya.
Tidak memikirkan tanggapan teman-
teman yang menjauhinya.
Meski blm terjawab, ia tetap tidak percaya pada agama tidak melakukan ritual
agama. Saat akhirnya mengenal internet, ia menemukan jawaban pertanyaan tsb, yaitu :
-Jika harus percaya pada Tuhan, melalui agama yang mana? Padahal dalam 1 agama
saja, terdapat berbagai aliran. Dari aliran- aliran tsb, mana yang benar? Tidak ada
bukti yang mendukung pernyataan tsb. -Tidak ada bukti faktual bahwa Tuhan
adalah penggerak pertama dunia.
Semakin percaya diri dgn identitas Ateisnya karena merasa benar shgg ia
berani memberitahu pada ibu teman-teman dekatnya. Awalnya
ibunya tidak mengizinkan namun akhirnya menyerah.
Ada teman-teman yang menjauhi dan ada yg tidak mempermasalahkan
identitasnya. Pd saat yg sama, ia blm mengenal
istilah Ateis sehingga tidak terlalu mengetahui pandangan negatif
masyarakat terhadap Ateis. Ketika akhirnya
mengenal istilah Ateis, ia tdk memusingkan
stereoype negatif krn menurutnya hal tsb
disebabkan kurangnya pengetahuan masy
mengenai sains, lagipula ia tidak peduli dengan
tanggapan orang lain mengenai dirinya.
126
Universitas Sumatera Utara
Karna menganggap bahwa yang terpenting
adalah menjalani hidup saat ini semaksimal
mungkin, ia ingin melakukan hal yang
berguna bagi sesama karena menganggap
manusia sekarang ini kurang peduli dengan
sesamanya dengan memiliki pekerjaan di
bidang ilmu Psikologi yang memungkinkan utk
meneruskan ilmu dan mengembangkan riset
dosen yang tentunya juga akan berguna bagi
sesama. Experiental value : nilai
empati. Empati membat seseorang merasakan apa
yang dirasakan orang lain sehingga akan timbul
kepedulian untuk saling membantu.
Melakukan kegiatan terarah untuk mencapai tujuan
hidupnya : -Mengembangkan pribadi
menjadi lebih baik lagi agar nantinya memiliki pendidikan
dan karir yang baik dengan belajar sebaik mungkin
-Mengikuti gerakan pelegalan ganja, baginya masyarakat
harus mengetahui bahwa sebenarnya ganja memiliki
banyak manfaat namun dipropaganda oleh pemerintah.
-Mempromosikan sains melalui diskusi dengan orang-
orang terdekatnya maupun forum-forum di media sosial
Bahagia dengan identitas Ateis maupun hidupnya saat ini karena:
Kebutuhan dasar hidupnya terpenuhi tempat tinggal, makanan, orang-orang terdekat
Merasa beruntung memilikikeluarga dan beberapa teman yang menghormati
identitasnya
Tidak lagi takut akan neraka karena menganggap hidup haanya berlangsung
sekali sehingga harus dinikmati baik suka maupun duka tanpa mengharap surga sebagai
imbalan.
Menjadi Ateis membuat logikanya semakin terasah sehingga mempengaruhi
kemampuannya berdebat semakin meningkat, menyebabkan ia berkesempatan
mengikuti berbagai ajang debat mewakili kampusnya.
Happiness
Tidak lagi takut dengan dosaneraka
karna memandang bahwa kematian
adalah suatu proses yang alamiah
sehingga yang terpenting adalah
menjalani hidup saat ini sebaik mungkin,
127
Universitas Sumatera Utara
Keterangan simbol: = menuju ke proses berikutnya
= hasil yang diraih
128
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.1.9 Rekapitulasi Data Responden II Sony