commit to user
22
8. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sedangkan kelemahan atau kekurangan TGT adalah:
a. Bagi Guru
1 Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok. 2
Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat
diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh. b.
Bagi Siswa Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit
memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang
mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian kajian teori tersebut diatas, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran guna memperoleh jawaban atas permasalah yang timbul.
Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Belajar pada dasarnya merupakan proses perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman. Sedangkan mengajar merupakan suatu upaya untuk menyampaikan
pengetahuan dengan tuntutan hasil yang berupa perubahan sikap dan nilai pada siswa yang belajar.
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak faktor penting, baik faktor intern maupun ekstern. Penggunaan
metode pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan salah satu faktor ekstern
commit to user
23
yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keefektifan kegiatan belajar mengajar dan juga prestasi belajar siswa.
Pembelajaran PDKB masih sering menggantungakan pada kehadiran guru dan kurang memperhatikan perbedaan individual, cenderung berpusat pada guru
teacher centered
. Metode-metode yang banyak menitikberatkan pada keaktifan siswa dan kemandirian siswa masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena
pola pembelajaran yang telah berlangsung dari dulu sampai sekarang kebanyakan adalah model pembelajaran yang aktif dilakukan oleh guru sedangkan siswa
cenderung pasif. Sehingga peran siswa dalam proses belajar mengajar dianggap belum menyeluruh.
Hasil Observasi yang dilakukan pada guru mata pelajaran PDKB menunjukkan bahwa yang menyebabkan siswa pasif dan hasil pelajaran PDKB
siswa kurang optimal karena metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran belum melibatakan keaktifan siswa secara keseluruhan. Karena
bersifat individu maka pada saat proses belajar mengajar lebih didominasi oleh siswa yang memiliki hasil belajar PDKB yang relatif tinggi. Mereka lebih aktif
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Sebaliknya siswa yang memiliki hasil belajar lebih rendah, mereka biasanya lebih pasif menerima pengetahuan dari
guru tanpa berusaha untuk mencari informasi lebih mendalam. Oleh karena itu, maka dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PDKB
harus melibatakan peran serta siswa secara menyeluruh. Salah satu metode yang perlu diterapkan untuk meningkatkan peran serta keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran adalah metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
Team Games Tournament
. Pembelajaran TGT merupakan usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dan mendekatkan jarak antar siswa yang disebabkan adanya perbedaan
individu dan tuntutan untuk bekerja dan belajar secara bersama-sama dalam suatu kelompok. Pengajaran dengan metode TGT yaitu siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok kemudian melaksanakan diskusi materi dan selanjutnya dibuat permainan.
commit to user
24
Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Team Games Tournament
diharapkan mampu meninngkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran PDKB serta dapat meningkatkan prestasi belajar PDKB Pekerjaan
Dasar Konstruksi Bangunan siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta pada khususnya. Alur pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Dari uraian di atas, dapat digambarkan Alur pemikiran yang menggambarkan secara singkat konsep penelitian yaitu sebagai berikut:
commit to user
25
Guru belum menggunakan pembelajaran kooperatif
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT TEAMS GEMAS TOURNAMENT
1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri 4-5 orang. 2.
Guru menyampaikan materi diwujudkan dengan tugas.
3. Setiap kelompok anggota dalam kelompok
diskusi. 4.
Interaksi tanya jawab dari guru ke siswa, dari siswa ke siswa, dan dari siswa ke guru.
5. Evalusi tingkat pemahaman materi dengan
menyebutkan secara acak kelompok. Penilaian sesuai kekompakan anggota kelompok masing-masing.
Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran menggunakan metode
Kooperatif Tipe TGT
Kondisi awal
Siswa kelas X TKB SMKN 2 Surakarta
mata pelajaran PDKB, hasil belajar siswa
rendah
Evaluasi
Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif
Perencanaan Tindakan
Menyusun instrumen pembelajaran
Observasi
Pengamatan proses pembelajaran
Refleksi
Ulasan terhadap hasil observasi proses
pembelajaran
Belum terselesaikan
Penguasaan konsep belum sepenuhnya tuntas.
Hasil belajar siswa masih rendah.
Terselesaikan
Penguasaan konsep telah tuntas.
SIKLUS I Alternatif Pemecahan
Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran menggunakan metode
Kooperatif Tipe TGT
Observasi
Pengamatan proses pembelajaran
Evaluasi
Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif
Refleksi
Ulasan terhadap hasil observasi proses
pembelajaran
SIKLUS II
Tindakan Lanjut
Melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT teams games tournament, hasil belajar
siswa X TKB meningkat. Prestasi belajar tuntas mencapai 80 berdasarkan jumlah siswa.
Diperlukan
langkah-langkah penyempurnaan
pembelajaran selanjutnya
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir
commit to user
26
C. Hipotesis