ketersediaan sumberdaya yang tidak mengubah kondisi optimal. Analisis sensitivitas ini terdiri dari dua bagian yaitu menyangkut koefisien fungsi tujuan
dan perubahan nilai sisi kanan kendala. Besarnya perubahan tersebut terdiri dari penurunan nilai maksimum dan peningkatan maksimum yang tidak mengubah
kondisi optimal.
7.3.1. Analisis Sensitivitas Fungsi Tujuan
Perubahan pada koefisien fungsi tujuan yang masih mempertahankan kondisi optimal semula ditunjukkan dalam selang tertentu antara nilai minimum
dan nilai maksimum. Analisis sensitivitas nilai fungsi tujuan dapat dilihat pada Tabel 11. Perubahan pada selang tersebut tidak akan mengubah komposisi dan
jumlah produk yang dihasilkan, tetapi dengan berubahnya koefisien fungsi tujuan tersebut tentunya akan mengubah nilai fungsi tujuan semula. Koefisien fungsi
tujuan pada analisis ini merupakan nilai sumbangan keuntungan per unit produk yang dihasilkan oleh MT-KUD. Perubahan koefisien tersebut menggambarkan
perubahan selisih antara harga jual dengan biaya produksi per unit produk. Tabel 11. Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan
Variabel Nilai minimum
Nilai awal Nilai Maksimum
X1 infinity
484,93 1.776,34
X2 infinity
516,66 1.776,34
X3 infinity
715.66 1.776,34
X4 infinity
891,66 1.776,34
X5 906,98
1.791,66 infinity
X6 infinity
145 1.404,68
X7 infinity
520 1.404,68
X8 535,32
1.420 infinity
X9 319,17
1.420 Analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan memperlihatkan batas
keuntungan per liter produk yang boleh ditingkatkan dan diturunkan dengan
syarat masih dalam range yang diijinkan. Nilai koefisien keuntungan per liter susu cup coklat yang masih boleh diijinkan untuk dinaikkan sebesar Rp. 1.776,34
artinya selama keuntungan dari susu pasteurisasi coklat naik tidak melebihi Rp. 1.776,34 maka koperasi sebaiknya tetap memproduksi susu pasteurisasi cup
coklat sebanyak yang diproduksi pada tingkat optimal. Sedangkan nilai penurunan koefisien keuntungan dalam besaran infinity tak terhingga
.
Penurunan koefisien keuntungan yang tak terhingga
dibatasi oleh harga pokok penjualan produk tersebut, dan jika lebih kecil dari harga pokok penjualan maka akan menyebabkan
kerugian. Produk susu cup plain dan yoghurt plain mempunyai batasan kenaikan
koefisien keuntungan yang tak terhingga dan koefisien keuntungan yang diijinkan mengalami penurunan dalam besaran tertentu masing- masing sebesar Rp. 906,98
dan Rp 535,32. Batasan kenaikan koefisien keuntungan yang tak terhingga tidak akan mempengaruhi kombinasi produksi optimal, namun apabila meningkatkan
keuntungan yang tinggi akan menyebabkan harga jual yang tinggi kepada konsumen. Informasi analisis sensitivitas koefisien keuntungan ini membantu
untuk mengetahui produksi optimal dan batas kenaikan dan penurunan keuntungan dalam menetapkan kebijakan harga yang sesuai denga n konsumen.
7.3.2. Analisis Sensitivitas Ruas Kanan Kendala