1. Linearitas, berarti bahwa fungsi tujuan dan fungsi kendala harus dapat
dinyatakan sebagai fungsi linier. Hubungan antara variabel bersifat linear. 2.
Proporsionalitas, berarti naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumberdaya atau fasilitas yang tersedia akan berubah sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan. 3.
Aditivitas, berarti bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi merupakan jumlah dari nilai individu- individu Cj dalam model LP tersebut.
4. Divisibilitas, berarti bahwa variabel-variabel keputusan Xj dapat dibagi ke
dalam pecahan-pecahan apabila diperlukan. 5.
Deterministik, berarti bahwa semua parameter dalam model LP tetap dan dapat diketahui atau ditentukan secara pasti.
Menurut Taha 1996, teknik LP mampu mengkompensasi kepastian yang tidak dapat dicapai pada kehidupan nyata dengan memberikan analisis pasca-
optimal dan analisis parametrik secara sistematis, yang memungkinkan pengambil keputusan menguji sensitivitas pemecahan optimum yang statis terhadap
perubahan diskrit atau kontinyu dalam berbagai parameter dari model tersebut.
3.1.4. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas penting karena dalam kegiatan sehari- hari faktor ketidakpastian selalu ada. Faktor ketidakpastian ini sering terjadi pada perubahan
harga dan produktivitas. Di dalam problem linear programming LP, pengertian “sensitivitas” adalah memberlakukan parameter sumberdaya bi yang tersedia
pada batas yang paling kecil lower limit dan batas yang paling besar upper limit. Artinya, apa yang akan terjadi pada solusi optimum bila parameter bi
diubah menjadi lebih dari bi yang ada bi+ ?bi dan yang lebih rendah bi- ?bi
Soekartawi, 1992. Analisis ini memberikan karakteristik dinamis pada model yang menungkinkan seorang analisis untuk mempelajari perilaku pemecahan
optimum sebagai hasil dari perubahan dalam parameter model. Tujuan akhir dari analisis ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pemecahan optimum
dengan perhitungan tambahan yang minimal.
3.1.5. Analisis Pasca-Optimal Post Optimal
Menurut Taha 1996, analisis pasca optimal dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari kategori berikut: perubahan perubahan dalam koefisien fungsi
tujuan yang mempengaruhi optimalitas, perubahan dalam sisi kanan yang mempengaruhi kelayakan dan perubahan yang dapat mempengaruhi baik
optimalitas maupun kelayakan. Asumsi deterministik dalam model program linier menyatakan bahwa semua parameter model aij, Cj dan bi diketahui konstan.
Dalam kenyataannya, asumsi ini sulit sekali atau tidak sama sekali terjadi. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis pasca optimal atau post optimal. Analisis post
optimal ditujukan untuk mengetahui perubahan solusi optimum sebagai respon terhadap perubahan parameter-parameter input.
Kerangka Pemikiran Operasional. Usaha koperasi dalam memenuhi tujuannya yaitu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya, salah satunya dilakukan melalui peningkatan pendapatan koperasi yang dihasilkan dari usaha-usaha yang dijalankannya. Usaha
tersebut diantaranya mendiversifikasikan produk olahan pada unit usaha sapi perah. Oleh karena itu setiap usaha yang dijalankannya dituntut untuk mampu
beroperasi secara efisien dan mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi tanpa harus menghilangkan jati dirinya sebagai suatu badan usaha koperasi. Selain itu,
kondisi persaingan dalam memenuhi permintaan akan susu dalam domestik juga menuntut adanya efisiensi dalam menjalankan usahanya. Terbatasnya sumberdaya
yang dimiliki KUD Mitrayasa menuntut adanya pengalokasian sumberdaya secara efisien untuk menghasilkan tingkat produksi yang optimal, sehingga diperlukan
adanya suatu perencanaan produksi yang baik. Salah satu teknik riset operasi yang dapat digunakan dan diterapkan dalam
menghadapi persoalan-persoalan produksioperasi adalah pemrograman linier linear programming. Pemrograman linier merupakan model yang banyak
digunakan dalam pengalokasian sumberdaya yang terbatas di antara berbagai aktivitas produksi sehingga satu kriteria tertentu menjadi optimal minimum atau
maksimum. Berdasarkan jenis produk dan kendala keterbatasan sumberdaya yang ada
maka dir umuskan suatu perencanaan produksi optimal dengan maksud mengetahui kombinasi produk yang dapat menghasilkan keuntungan maksimum.
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan kalkulator dan program komputer LINDO.
Penyusunan produksi optimal dimulai dengan pembuatan model pemrograman linier. Fungsi tujuan dalam pembuatan model pemrograman linier
adalah memaksimumkan keuntungan laba kontribusi total yang dihasilkan oleh KUD Mitrayasa. Variabel keputusan yang ada dalam model menunjukkan tingkat
produksi optimal setiap jenis produk susu yang dihasilkan dalam mencapai tujuan KUD Mitrayasa. Sedangkan kendala yang dimasukkan adalah kendala-kendala
yang mempengaruhi proses produksi, meliputi ketersediaan bahan baku, bahan penolong, ketersediaan jam kerja mesin, ketersediaan tenaga kerja langsung dan
permintaan minimum setiap produk. Adanya ketidakpastian dalam dunia nyata diantaranya dalam hal
perubahan harga, perubahan ketersediaan sumberdaya, perubahan permintaan pasar, dan lain sebagainya menunjukkan perlunya dilakukan analisis pasca
optimal untuk mengetahui bagaimana solusi optimal yang akan diperoleh jika terjadi perubahan-perubahan pada kondisi optimal awalnya.
Dari uraian diatas maka kerangka alur pemikiran optimalisasi produksi susu olahan pada unit usaha susu di KUD Mitrayasa ditampilkan secara ringkas
pada Gambar 5.
Gambar 5. Kerangka Alur Pemikiran Operasional Optimalisasi Produksi Tujuan unit usaha sapi perah :
Memaksimumkan keuntungan Diversifikasi produk
susu olahan
Perencanaan produksi optimal Menggunakan program linier
Kombinasi produk, keuntungan optimal, alokasi sumberdaya
optimal, status sumberdaya dan analisis sensitivitas
Analisis pasca optimal LINDO
Kendala yang dihadapi : •
Ketersediaan bahan baku dan penolong
• Jam kerja mesin
• Jam tenaga kerja
langsung •
Permintaan minimum produk
IV. METODE PENELITIAN