Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong Optimal

pabrik MT-KUD Mitrayasa masih dalam keadaan kapasitas berlebih untuk sumberdaya produk-produk tersebut. Produksi yang tinggi untuk susu pasteurisasi cup plain tidak akan menimbulkan permasalahan jika didukung upaya pemasaran. Upaya tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan memasukan produk ini ke supermarket, bekerjasama dengan dinas kesehatan dengan mempromosikan susu pasteurisasi cup plain sebagai minuman bergizi tinggi karena tanpa pewarna dan kandungan susunya alami. Pada pembahasan selanjutnya mengenai penggunaan sumberdaya akan diketahui bahwa pembatas utama pada produksi adalah pada bahan penolong. Dengan asumsi seluruh produk dapat terjual pada tingkat harga seperti pada Tabel 4, maka keuntungan yang dapat diperoleh pada kondisi optimal sebesar Rp 788.310.800,00 sedangkan aktualnya sebesar Rp 481.902.939,00. Sehingga terdapat selisih keuntungan sebesar Rp 306.407.860,00. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kuntungannya maka KUD harus mengalokasikan sumberdayanya sesuai dengan kondisi optimal untuk menghasilkan susu pasteurisasi cup plain dan yoghurt plain dan mengurangi produksi susu lainnya.

7.1.2. Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong Optimal

Bahan baku yang digunakan pada pengolahan susu ini berupa susu segar yang diterima pabrik MT-KUD Mitrayasa dari peternak dengan berat jenis 1,027, kadar lemak 3,6 dan SNF 7,5. Sedangkan bahan penolong merupakan bahan tambahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Bahan penolong ini terdiri dari gula, bubuk coklat, flavour strawberry, flavour melon, flavour vanila, pewarna strawberry, melon, Lactobacillus, cup, lid cup, dan plastik. Penggunaan bahan-bahan tersebut pada kondisi aktual dan optimal dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong pada Kondisi Aktual dan Optimal Pabrik MT-KUD Mitrayasa Tahun 2006 Bahan Baku dan Penolong Aktual Optimal Penggunaan Penggunaan Slacksurplus Susu segar 1.440.074 1.440.074 Bubuk coklat 121 116,368 243,632 Gula 4.819,40 4.504 1.996 Flavour strawberry 36,1 33 3,68 Flavour vanila 8,6 8 0,85 Flavour melon 6,89 6,32 1,676 Pewarna strawberry 0,367 0,333 0,667 Pewarna melon 0,137 0,127 0,873 Lactobacillus 33 35 Cup 345.081 1.800.000 3.000.000 Lid cup 345.081 1.800.000 Plastik 21.840 162.500 2.237.500 Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pabrik MT-KUD Mitrayasa harus mengolah seluruh susu segar yang masuk menjadi susu dingin, pasteurisasi dan yoghurt, persyaratan ini dipenuhi terlihat dari slack susu segar yang bernilai nol. Kondisi optimal dicapai dengan menggunakan sepenuhnya persediaan susu segar, lactobacillus, dan lid cup sehingga penggunaan bahan penolong lainnya juga dapat dioptimalkan karena belum digunakan sepenuhnya. Untuk lactobacillus, cup, lid cup dan palstik penggunaannya lebih tinggi dibandingkan kondisi aktualnya. Namun penggunaan bahan penolong, hampir semua masih terdapat sisa. Hal ini disebabkan karena pada kondisi optimal produksi susu pasteurisasi cup coklat, cup strawberry, cup vanila, cup melon, yoghurt strawberry, yoghurt melon, susu dingin belum optimal. Pada kondisi optimal sebagian besar bahan penolong juga masih dalam jumlah yang berlebih dengan nilai slack yang lebih besar dari nol antara bahan penolong tersebut. Kesenjangan tersebut menunjukkan jumlah pembelian bahan penolong yang dilakukan pabrik MT-KUD masih belum terencana dengan baik. Pada aktualnya KUD melakukan pembelian beberapa bahan-bahan penolong yang ketersediaannya sangat besar karena batasan minimal pembelian selain itu tidak pada waktu yang bersamaan tetapi tergantung dari persediaan masing- masing bahan penolong. Namun dengan berproduksi pada tingkat optimal, dapat mengurangi resiko kerusakan karena penyimpanan bahan penolong yang terlalu banyak dan meningkatkan keuntungan.

7.1.3. Penggunaan Jam Kerja Mesin dan Tenaga Kerja Optimal