Peralatan Produksi Susu dan Pemasaran 1. Bahan Baku Susu Segar dan Bahan Penolong

5.3.2. Peralatan

1. Milk Reception Vat Alat ini digunakan untuk menampung susu sementara setelah ditimbang sebelum dialirkan ke cooling unit plate cooler. Alat ini berjumlah 31 unit dengan kapasitas 100 liter sampai 120 liter. Alat ini dilengkapi dengan dengan saringan pompa yang akan mengalirkan susu ke plate cooler. 2. Plate cooler cooling unit Alat ini berfungsi untuk mendinginkan susu hingga suhu 4 o C, pabrik MT KUD Mitrayasa memiliki empat unit plate cooler dengan kapasitas olah masing- masing 1666,67 literjam, 400 literjam, 333,33 literjam, dan 200 literjam. Ukuran panjang 0,5 meter, lebar 0,3 meter, dan tinggi 1,8 meter. Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan gas freon yang menyebabkan terjadinya penurunan suhu dari sekitar 27,5-30 o C menjadi 4 o C. 3. Srorage Tank Alat ini berfungsi sebagai penampung sementara susu dingin chilled milk setelah diprosees oleh plate cooler, di dalam alat ini suhu susu dipertahankan agar 4 o C. Alat ini berjumlah 2 unit dengan kapasitas 4000 liter dan 4800 liter. Alat ini dilengkapi dengan agigator, pompa, kontrol volume dan termometer. Prinsip kerja alat ini adalah pengisolasian kondisi ruangan terhadap udara luar untuk mempertahankan suhu susu agar tetap 4 o C. 4. Plate Heat Exchanger PHE Alat ini merupakan tempat berlangsungnya proses pasteurisasi, dimana didalamnya terjadi pemanasan dan pendinginan susu. Alat ini berjumlah satu unit 2000 literjam yang terdiri dari tangki penampung atau penyalur, tangki penerima, pipa pasteurisasi, dan tangki penyimpan. Alat ini dilengkapi dengan pompa. berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 1,95 meter, lebar 0,3 meter dan tinggi 1,5 meter. Prinsip kerja alat ini adalah perpindahan panas melalui permukaan lempengan secara konduksi. 5. Cup Automatic Machine mesin cup Alat ini berfungsi untuk mengemas susu pasteurisasi ke dalam kemasan cup 150 ml. Berjumlah satu unit dengan kapasitas kemas 80 liter jam. Gelas cup yang terbuat dari polystirene dimasukkan pada tempat cup yang ada pada alat, secara otomatis dengan tenaga listrik cup akan jatuh ke bantalan cup kemudian bantalan akan bergerak maju disinari ultra violet, setelah itu ke pengisian. Setelah dilakukan penyinaran kedua dilakukan proses laminating dimana cup ditutup dengan plastik yang direkatkan dengan bantuan panas, kemudian plastik dipotong seukuran mulut cup dan cup akan keluar menuju conveyor untuk dipindahkan ke krat. 6. Kompor Gas Susu segar dipanaskan di atas kompor sampai mencapai suhu 85 o C sambil diaduk-aduk dan dipertahankan suhunya selama 10 menit, dengan kapasitas 40 literjam. Pemanasan ini untuk mencegah kontaminasi dan merupakan kondisi yang baik untuk inokulasi bakteri. Selain itu, perubahan kasein karena pemanasan akan memberikan hasil akhir yang baik dengan kondisi yang seragam. 7. Alat Pencampur Wadah Plastik Fermentasi susu dilakukan pada tangki atau wadah plastik dengan kapasitas 20 liter. Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri asam laktat yaitu Lactobacilus bulgaricus. Selain itu juga digunakan untuk pencampuran essence yaitu menambah cita rasa yoghurt ditambahkan flavor atau essence seperti stroberi, melon. Penambahan dilakukan sesudah susu diinkubasi. 8. Incubator Dalam susu, L. bulgaricus akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik dan homofermentatif, dengan suhu optimum untuk pertumbuhannya sekitar 45 o C. Susu yang telah diinokulasi dengan starter diinkubasi dalam incubator suhu 45 o C selama 4-6 jam. 9. Plastik Setelah diinkubasi barulah produk dikemas dalam kemasan kecil sehingga memungkinkan koagulumnya rusak atau pecah sebelum pendinginan dan pengemasan selesai. Kemasan yang digunakan adalah plastik 50 ml.

5.3.3. Proses Pengolahan