pencerminan. Oleh karena itu, terdapat buku yang menulis istilah simetri lipat dengan simetri cermin.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil yang telah dilakukan dengan menggunakan model Project Based Learning variasi group resume
dengan media permainan dalam meningkatkan pembelajaran. Adapun hasil penelitian tersebut adalah:
Penelitian dari Miswanto 2011 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Program Linier Siswa Kelas X
SMK Negeri 1 Singosari”. Menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 19 siswa dari 27 siswa atau 70, 03 , sedangkan yang
4 siswa tidak mengikuti tes awal. Pada siklus I memperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 98,75 dan siklus II sebesar 96,92 .
http:ejournal.umm.ac.id Penelitian dari Rahma Siska Utari 2013 yang berjudul
“Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Project Based Learning
PjBL di kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya”. Menunjukkan bahwa nilai hasil belajar terdapat 9 siswa atau 29,03 dengan kategori
sangat baik, 15 siswa atau 48,39 dengan kategori baik dan 7 siswa atau 22,58 dengan kategori cukup. Nilai rata-rata hasil belajar siswa secara
keseluruhan adalah 78,49 dan dikategorikan baik. Penelitian yang dilakukan oleh Ardhi Prabowo 2012 dengan
judul “Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman
Mahasiswa atas Permasalahan Statistika pada Perkuliahan Studi Kasus dan Seminar”. Menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek telah dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa atas permasalahan statistika. Hal tersebut ditunjukkan dengan dicapainya indikator kinerja bahwa
mahasiswa dapat
menyimpulkan kasus-kasus
dalam statistika.
http:journal.unnes.ac.id Penelitian yang dilakukan oleh Tri Nova Hasti Yunianta, dkk.
2012 dengan judul “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada
Implementasi Projet based Learning dengan Peer and Self-Assessment untuk Materi Segiempat kelas VII SMPN RSBI Juwana di Kabupaten
Pati”. Menunjukkan bahwa hasil analisis validitas soal tes KBKS uji keseragaman Q-Cochran instrument berdasarkan tampilan dan isinya
diperoleh nilai signifikasi sig. masing-masing 0,740 dan 0,509. Dan analisis butir soal dengan uji product moment dari soal nomor 1 sampai
dengan 10 diperoleh nilai sig. masing-masing sebesar 0,607; 0,552; 0,731; 0,634; 0,504; 0,667; 0,576; 0,551; 0,554; 0,579. http:eprints.uny.ac.id
Penelitian yang dilakukan oleh Arlin Astriyani, dkk 2011 dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Mapping
Group Resume CMGR dan Concept Mapping CM Ditinjau dari Motivasi Peserta Didik”. Menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika
peserta didik yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe CMGR lebih efektif daripada prestasi belajar matematika yang dikenai model
pembelajaran CM. http:www.jurnal.fkip.uns.ac.id
Penelitian yang dilakukan oleh Prisintia Wahyu Utami 2013 dengan judul “Penerapan Metode Permainan untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Kelas IVD SD Kartika II-5 Bandar Lampung “. Menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa pada
siklus I sebesar 71,26 dan meningkat menjadi 82,65 pada siklus II. Dan hasil belajar matematika pada siklus I memperoleh rata-rata sebesar
72,36 dan
meningkat menjadi
84,19 pada
siklus II.
http:jurnal.fkip.unila.ac.id Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin 2012 dengan judul
penelitian” Desain Pembelajaran Pengurangan Bilangan Bulat melalui Permainan Tradisonal Congklak Berbasis Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar”. Menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep pengurangan bilangan bulat yang hasilnya
bilangan bulat negative berdasarkan learning trajectory yang didesain dengan starting point bermain congklak. http:journal.unnes.ac.id
2.3 KERANGKA BERPIKIR