Penelitian yang dilakukan oleh Prisintia Wahyu Utami 2013 dengan judul “Penerapan Metode Permainan untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Kelas IVD SD Kartika II-5 Bandar Lampung “. Menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa pada
siklus I sebesar 71,26 dan meningkat menjadi 82,65 pada siklus II. Dan hasil belajar matematika pada siklus I memperoleh rata-rata sebesar
72,36 dan
meningkat menjadi
84,19 pada
siklus II.
http:jurnal.fkip.unila.ac.id Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin 2012 dengan judul
penelitian” Desain Pembelajaran Pengurangan Bilangan Bulat melalui Permainan Tradisonal Congklak Berbasis Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar”. Menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep pengurangan bilangan bulat yang hasilnya
bilangan bulat negative berdasarkan learning trajectory yang didesain dengan starting point bermain congklak. http:journal.unnes.ac.id
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kondisi awal pembelajaran menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran matematika perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari
indikator kualitas pembelajaran, seperti keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, kualitas media pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Guru mendominasi kegiatan pembelajaran ditunjukkan dengan jarang memberi kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi kemampuan
mereka.
Dalam pembelajaran, guru belum mengaitkan materi dengan permasalahan-permasalahan nyata di kehidupan sehari-hari secara tepat
dan menstimulus siswa untuk mengaplikasikan materi yang telah dipahami untuk membuat sebuah karya. Kegiatan guru dalam menyampaikan materi
didominasi dengan ceramah dan tanya-jawab. Guru jarang memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini
mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, kurang fokus atau konsentrasi, dan cepat merasa bosan saat mengikuti pembelajaran.
Dampak dari kondisi ini adalah menimbulkan iklim pembelajaran yang kurang kondusif dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Menurut De Lange dalam Shadiq, 2009:34, setiap siswa seharusnya memiliki beberapa kemampuan yang perlu dipelajari selama
pembelajaran di kelas, diantaranya 1 berpikir dan bernalar secara matematis; 2 berargumentasi secara matematis; 3 berkomunikasi secara
matematis; 4 penyusunan dan pemecahan masalah; dan 5 pemodelan. Guru perlu berusaha menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
dimana siswa termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi kemampuan mereka dengan bantuan berbagai sumber belajar yang ada.
Peran media pembelajaran salah satunya adalah sebagai sumber belajar bagi siswa dan membantu guru dalam menyampaikan informasi
atau materi pembelajaran kepada siswa. Pada akhirnya, keberhasilan pembelajaran dapat diindikasikan dari hasil belajar siswa, salah satunya
yaitu hasil belajar kognitif. Dalam penelitian ini diterapkan Project Based Learning menggunakan permainan variasi group resume.
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara
berkesinambungan, dimana indikator kualitas pembelajaran yang diteliti adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, kualitas
materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Bagan 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Kualitas pembelajaran matematika kelas IVA SD Labshcool unnes masih rendah, ditandai
Guru 1.
Pengelompokan siswa belum meunmbuhkan hubungan sosial yang baik.
2. Guru belum mengaitkan materi pembelajaran dengan permasalahan
nyata dan membiasakan siswa mengorganisir kelompok dengan tugas yang menghasilkan karya nyata
3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik
antusiasme siswa Siswa
1. Kurang aktif, antusiasme rendah
2. Kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas bersama
3. Siswa kurang mengaplikasikan materi yang di dapat untuk
menghasilkan suatu karya Menerapkan model PjBL Variasi Group Resume dengan Media
Permainan BuHaRun, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Guru menyiapkan peralatan permainan, group resume, benda konkret, kemudian mengondisikan siswa.
b. Guru menstimulus siswa dengan memberikan pertanyaan esensial
sesuai sintak PjBL c.
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, dengan anggota 4-5 anak setiap kelompoknya
d. Guru menjelaskan materi dibantu dengan benda konkrit disertai
Tanya jawab e.
Siswa diminta untuk meResume materi yang telah diajarkan dengan variasi Resume disesuaikan dengan mata pelajaran matematika
f. Siswa menyelesaikan resume, kemudian mendapat kupon bermain
g. Siswa menukarkan kupon dengan peralatan permainan berburu harta
karun h.
Siswa saling memainkan permainan dalam kelompok, dengan menyelesaikan soal-soal setiap pos permainan, merndesain rencana
prakarya yang sesuai materi pelajaran, dan membuat prakarya untuk mendapat harta karun
i. Guru memantau permainan yang dilakukan siswa sekaligus langkah
PjBL dalam merencanakan produk dan membuat produk j.
Siswa melaporkan hasil produk k.
Guru memberi penguatan dan konfirmasi l.
Guru melakukan refleksi dan merencanakan pembelajaran selanjutnya
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran matematika meningkat.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika meningkat.
3. Iklim pembelajaran meningkat.
4. Kualitas materi pembelajaran meningkat.
5. Kualitas media pembelajaran meningkat.
6. Hasil belajar dalam pembelajaran matematika meningkat
Kondisi Awal
Pelaksa- naan
Kondisi Akhir
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN