anak secara
terus-menerus untuk
menyibukkan imajinasinya,
mengembangkan kecakapannya, memperbesar pemikiran, dan daya ciptanya.
Pendapat di atas diperkuat dengan pernyataan dari Murniati 2012: 35 bahwa permainan merupakan satu-satunya alat yang dapat digunakan
oleh para orang tua dan guru untuk memudahkan mereka memberikan pelajaran. Terang saja karena anak merupaka peniru yang handal, maka
lewat media permainan anak dapat meniru kegiatan yag baik maupun konsep yang baik pula tentang pelajaran khususnya matematika.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan media permainan, anak menjadi lebih tertarik dan antusias dalam
pembelajaran, dapat meningkatkan kreativitas anak, dan membuat anak memiliki pemikiran dan daya cipta yang tinggi.
2.1.6.5 Permainan dalam Pembelajaran Matematika
Banyak sekali siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang ada di dalam mata pelajaran matematika. Karena yang mereka
tahu, mata pelajaran matematika hanya ada permasalahan hitung menghitung yang membuat siswa pusing untuk memikirkannya. Padahal
apabila mereka tahu kalau belajar matematika bisa melalui sebuah permainan pasti mereka akan bisa mencintai dan memahami materi yang
ada pada mata pelajaran matematika tersebut. Polansky dalam Wardana, 2011 menyatakan, bermain dengan
gagasan matematika memberikan anak-anak rasa cinta dan kesenangan
akan matematika yang tidak bisa diberikan oleh latihan-latihan dalam jumlah banyak sekalipun. Dengan memasukkan permainan kedalam proses
pembelajaran matematika, anak-anak akan memperoleh kesenangan dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga anak-anak tidak akan merasa
jenuh untuk mengikuti proses belajar yang berlangsung. Monks dalam Pitadjeng, 2006 menyatakan bahwa anak dan
permainan merupakan dua pengertian yang hampir tidak bisa dipidahkan satu sama lain. Dunia anak tidak bisa dipisahkan dengan permainan. Bagi
anak, bermain merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Anak- anak pasti akan merasa jenuh, sepi tanpa permainan. Begitu juga dalam
pembelajaran, jika dalam pembelajaran diterapkan sebuah permainan, dapat dipastikan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran pasti akan
meningkat. Banyak sekali jenis permainan yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran matematika, sebagai contohnya adalah permainan ulartangga dan permainan monopoli. Permainan tersebut dapat dikreasikan atau
digunakan sebagai acuan untuk mengajarkan sekaligus mengecek kemampuan
siswa dalam
pembelajaran matematika.
Dengan mengemasnya menjadi permainan yang menarik yang memuat materi-
materi pembelajaran maupun berisi soal-soal yang harus dipecahkan siswa.
Dari uraian dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak- anak pasti tidak lepas dari permainan atau bermain. Dengan melakukan
kegiatan pembelajaran dengan media permainan akan membuat siswa merasa senang, tertarik, dan mencintai matematika. Sehingga transfer nilai
maupun konsep dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat lebih tersampaikan dengan baik dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran matematika.
2.1.6.6 Permainan Ular Tangga dalam Pembelajaran Matematika