7 mengutamakan penerimaan finansial dalam jangka pendek, namun tidak
memperhitungkan biaya imbangan yang ditimbulkan, dan 4 kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang mengalami kerusakan sebagai akibat praktik alih fungsi
belum mengakomodasi akses dan preferensi masyarakat sekitarnya. Sehubungan dengan pokok persoalan tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan lahan eks-areal HPH di sekitar daerah penyangga TNKS,
menimbulkan tekanan yang serius terhadap keutuhan kawasan ini? 2. Berapa biaya imbangan total total opportunity cost kegiatan penggunaan
lahan eks- areal HPH di sekitar daerah penyangga TNKS? 3. Bagaimana dampak ekonomi praktik penggunaan lahan eks-areal tersebut,
dilihat dari sudut pandang ekonomi lingkungan? 4. Bagaimana dampak ekonomi alternatif penanganan kerusakan hutan dan
lahan yang disebabkan oleh penggunaan lahan eks-areal HPH tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi penggunaan lahan eks-areal HPH di sekitar daerah penyangga TNKS. Sementara,
secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Mengevaluasi perubahan tutupan hutan dan penggunaan lahan pada eks-areal
HPH di sekitar daerah penyangga TNKS. 2. Mengetahui biaya imbangan total total opportunity cost yang diakibatkan
oleh penggunaan lahan eks-areal HPH di sekitar daerah penyangga TNKS.
8 3. Mengevaluasi dampak ekonomi internalisasi biaya lingkungan terhadap
penampilan usahatani tanaman komersial yang menggunakan lahan eks-areal HPH, di sekitar daerah penyangga TNKS.
4. Mengevaluasi dampak ekonomi alternatif kegiatan penanganan kerusakan hutan dan lahan yang disebabkan oleh penggunaan lahan eks-areal HPH di
sekitar daerah penyangga TNKS.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk hal-hal berikut ini: 1. Hasil evaluasi perubahan tutupan lahan yang dilakukan dalam penelitian ini
dapat digunakan oleh pihak-pihak seperti: Balai Taman Nasional Kerinci Seblat BTNKS, Pemerintah Daerah ProvinsiKabupaten, Departemen
Kehutanan dan Departemen Pertanian dalam menyusun rencana pengelolaan eks-areal HPH di daerah penyangga TNKS.
2. Biaya imbangan total penggunaan lahan eks-areal HPH yang didapatkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan komitmen multi pihak
dalam rangka rehabilitasi eks-areal HPH, sehingga mencegah terjadinya underpricing
terhadap harga sumberdaya hutan dan memberikan kesadaran bahwa nilainya bukanlah sesuatu yang murah dan tak terbatas. Hal ini pada
gilirannya akan lebih mendorong efisiensi dan sikap konservatif dalam menggunakanmengalihfungsikan eks-areal HPH di daerah penyangga TNKS.
3. Menyajikan informasi kepada para pengambil kebijakan dan pengelola di bidang kehutanan dan pertanian mengenai kelayakan ekonomi pengusahaan
alih fungsi lahan eks-areal HPH sehingga para pengambil kebijakan tersebut memiliki pertimbangan yang objektif dalam menghadapi derasnya tuntutan
9 masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk memanfaatkan
sumberdaya eks-areal HPH di sekitar daerah penyangga TNKS. 4. Memberikan informasi kepada para pengambil kebijakan dan pengelola hutan
di tingkat operasional lapangan mengenai alokasi sumberdaya eks-areal HPH yang dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan tingkat kepuasan tertentu
pada berbagai kelompok yang saling berkepentingan. 5. Dari penelitian ini dapat disampaikan rekomendasi untuk meningkatkan
ketepatan setiap penggunaan lahan eks-areal HPH, dengan demikian rencana- rencana untuk pelaksanaan kegiatan dapat diperbaiki bilamana kegiatan
sedang berjalan dan juga kegiatan-kegiatan yang akan datang dapat direncanakan lebih baik lagi jika kegiatan yang dievaluasi sudah selesai.
1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian